Pandeglang,Klikbmi.com – Koperasi syariah bukan saja dilandasi oleh semangat keluargaan dan kegotong-royongan tetapi juga menjadi penyebar ibadah muamalah sebagai implikasi dari pelaksanaan ajaran Al Quran dan Hadist.
Hal ini yang terus disampaikan Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara di berbagai kesempatan. Bahwa Kopsyah BMI memiliki perhatian dan tanggung jawab lebih besar kepada dhuafa. Bentuk tanggung jawab itu yakni hibah rumah siap huni (HRSH) gratis.
Salah satu bentuk perhatian dan tanggungjawab itu dibuktikan Kopsyah BMI membangun rumah Wirjaya, kakek berusia 100 tahun, warga Kampung Tareleng, Desa Sukasari, Kecamatan Pulosari, Pandeglang, Banten.
Sehari-hari, Wirjaya hidup bersama putrinya Misti (75 tahun). Wirjaya bekerja sebagai penganyam bambu. Penghasilannya hanya Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per hari itu.
Kepada Redaksi Klikbmi, Wirjaya menerangkan bahwa masa mudanya dihabiskan sebagai laskar rakyat. Ia mengaku sudah menenteng senapan melawan agresi Jepang dan Belanda tahun 1942-1949.
”Kalau kata ibu saya, saya lahir tahun 1922. Jadi usia saya sudah 100 tahun. Pas Jepang sudah ke Pandeglang, saya sudah nikah dan bantu-bantu pejuang. Pas Belanda datang juga begitu. Saya ikut bawa bedil,” kata Wirjaya.
Untuk berbicara dengan Wirjaya, butuh suara yang agak keras. Pendengarannya sudah berkurang. Sehari-hari, keperluannya dibantu oleh Misti, putrinya yang diusianya 75 tahun tak pernah menikah. Namun, Misti bukanlah sosok dengan tubuh yang sempurna. Ia mengalami kelainan tulang kaki sehingga tak bisa berdiri.
Kelainan ini terjadi setelah ia terjatuh usai bekerja sebagai pencari daun cengkih di sekitar Lereng Gunugn Pulosari. Di tengah kondisi itu, ia tetap sabar merawat ayahnya. Wirjaya dan Misti tinggal di rumah panggung berdinding bilik yang sudah sangat memprihatinkan karena di beberapa bagian ada yang berlubang.
Di tengah derasnya hujan yang mengguyur lereng Gunung Pulosari, Kopsyah BMI melakukan peletakan batu pertama untuk rumah Wirjaya, Selasa 22 November 2022. Acara dihadiri langsung Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang Hj Nuriah, Camat Pulosari Gimas Rahadyan, Sekdes Sukasari Eman dan belasan anggota Kopsyah BMI yang hadir.
Sementara dari internal BMI yakni Manajer ZISWAF Kopsyah BMI Casmita, Manajer Pemberdayaan Anggota Kopsyah BMI Muhammad Suproni, Manajer Area 06 Hendrawan dan Manajer Mandalawangi Sahroni. Selain melakukan peletakan batu pertama, Dinsos juga menyerahkan sembako dan bantuan lainnya kepada Wirjaya di momen ini.
Saat memberikan sambutan, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang Hj Nuriah sempat menggeleng usai mendengar keterangan jumlah biaya anggaran Kopsyah BMI membangun HRSH.
“Ini rekor Pak Cas, luar biasa nilainya Rp55 juta. Makanya sejak saya menjadi Camat Cimanuk, saya sudah yakin. BMI pasti membantu warganya lewat program-program sosial. Bapak ibu, kalau yang sudah menjadi anggota BMI, berarti bapak ibu sudah memberikan kontribusi kepada BMI hingga konsisten mengadakan program sosial sampai sekarang,” jelasnya.
Manajer ZISWAF Kopsyah BMI Casmita yang menangani proses permohonan rumah hibah BMI mengatakan rumah Wirjaya memang layak untuk mendapatkan rumah gratis dari BMI. “Rumah Pak Wirjaya sudah kita survai, Beliau layak untuk kita bantu mendapatkan rumah yang layak huni” ujarnya.
Casmita mengatakan program HRSH atau rumah gratis diperuntukkan bukan hanya untuk anggota.“Rumah gratis Kopsyah BMI memberikan pesan penting koperasi hadir bukan hanya untuk anggota saja. Koperasi sesuai dengan jatidirinya harus bermanfaat bagi kesejahteraan anggota iya jelas, namun masyarakat juga harus mendapatkan manfaat dari keberadaan koperasi. Karena Koperasi BMI, bukan sekedar koperasi simpan pinjam semata, melainkan juga sosial dan pemberdayaan,” ujar Casmita.
Casmita menjelaskan total pembangunan rumah gratis melalui program HRSH ini. “ Jadi total biaya membangun HRSH (red: rumah gratis BMI) sebesar Rp55 juta. Di Pandeglang, Kopsyah BMI telah menyerahkan 36 unit HRSH,” tandasnya. (Togar Harahap/klikbmi.com)