Kisah Usaha Anggota BMI Cabang Teluknaga Yang Bangkit Dari Keterpurukan
Nasehat Dhuha Jumat, 19 Agustus 2022 | 21 Muharam 1444 H | Oleh : Ustadz Fakhry Fadhil, S.Sy, M.H
Tangerang, Klikbmi.com – Annisa tak mau bersembunyi. Ada tanggung jawab yang harus ia emban. Kerumunan para ibu yang membentuk lingkaran itu ia lalui. Ia harus menghadapi sosok yang berada di depannya. Sesampainya di depan, keduanya saling bersenyuman. Seperti saling memahami satu sama lain, dan Annisa menumpahkan isi hatinya.
”Pak, suami saya baru saja di-PHK. Kami sudah nggak punya usaha lagi. Tapi karena saya berutang, maka saya wajib bayar,” ujar Anisa lirih.
”Astaghfirullah, sabar ya bu, bisa ibu ceritakan dari awal bagaimana kejadiannya,” terang pria tersebut.
Pria berkacamata di depannya adalah Endang Samdawi. Manajer Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Cabang Teluknaga, Tangerang. Ia sudah mengenal Annisa. Annisa adalah salah satu anggota Kopsyah BMI yang militan.
Tiga tahun lalu, usaha lapak sayuran dan warung nasinya tengah meningkat. Hal itulah yangn membuatnya terus menabung di Koperasi BMI. Hingga kemudian, pandemi datang, Annisa tetap menabung dan menunaikan tanggung jawabnya.
Kepercayaan itulah yang membuatnya mendapatkan produk pembiayaan Mikro Mitra Usaha ( MMU ). Produk MMU diperuntukkan bagi anggota dengan usaha berbasis harian. Dengan ketentuan pokok dan bagi hasil pembiayaan diangsur 100 persen secara mingguan sesuai aqad pembiayaan. Nilai maksimal pembiayaan sebesar Rp20.000.000,- dan aqad yang digunakan Ijarah / Murabahah.

Dari produk MMU, Annisa mendapatkan pembiayaan sebesar Rp13 juta. Amanah dari anggota Koperasi BMI tersebut ia gunakan sebagai modal usaha sayuran dan warung nasi. Selama itu, usahanya pun merangkak naik. Hal itulah yang membuat Annisa mengajukan pembiayaan Mikro Tata Griya ( MTG ). Pembiayaan investasi sebesar Rp37 juta itu membuat warung dan rumahnya semakin sedap dipandang dan kokoh.
Namun, rahasia kehidupan tidak ada seorang pun yang tahu. Zulfikar, suami Annisa yang bekerja sebagai sekuriti di-PHK. Ujian itu datang saat usaha Annisa tengah semangat menjalankan usahanya. Dari waktu ke waktu, usahanya pun mengalami penurunan. Pasalnya, Annisa harus menjadi tulang punggung keluarganya. Kondisi ini membuat Annisa mengalami kesulitan dalam memenuhi tanggung jawabnya.
”Saya nggak mau menghindar pak, apapun keputusan dari Koperasi BMI saya lakukan, namun saat ini saya sedang kesusahan,” terang Endang Samdawi menirukan pernyataan Annisa, beberapa bulan yang lalu.
Sejak awal berdiri, semangat Kopsyah BMI adalah meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Lewat kajian yang mendalam, Koperasi BMI pun memberikan keringanan yaitu rescheduling atau memperpanjang masa angguran dan memperkecil angsuran.
Endang pun mengetahui bagamana dengan kondisi Annisa dan keluarganya. Meski telah mendapatkan keringanan dalam bentuk rescheduling, namun Annisa tetap saja kesulitan membangun usahanya kembali.
”Sehingga Kopsyah BMI memberikan solusi kembali agar usaha Ibu Annisa bisa kembali berjalan yaitu dengan memberikan pembiayaan qordul hasan (pinjaman bagi tak mampu tanpa margin) sebesar Rp2 juta untuk memulai kembali usahanya,” jelasnya.
Alhamdulillah, atas ridha Allah SWT lewat pendampingan oleh Kopsyah BMI, usaha Annisa dan suaminya kembali terbangun. Dari qordul hasan, Annisa kembali menjadi anggota yang aktif karena usahanya kembali meningkat. Ia pun kembali menunaikan tanggung jawabnya menyelesaikan pembiayaan MMU dan MTG.
”Alhamdulillah, terima kasih banyak Kopsyah BMI. Sudah banyak membantu kami, memberi jalan keluar atas kesulitan dan Alhamdulilah usaha warung saya buka lagi karena BMI,” terang Annisa.
Dari kisah ini, Koperasi BMI tak pernah meninggalkan anggotanya di saat senang maupun susah. Kopsyah BMI terus mencari solusi agar usaha anggota meningkat. Inilah Kopsyah BMI hadir bukan hanya serta merta untuk memberikan pembiyaan dan mencari keuntungan tetapi juga memberikan pembinaan dan perbedaan bagi anggota yang mengalami keusilitan,.
Seperti hadist nabi Muhammad SAW
حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ رواه البخاري
Bahwasanya Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Muslim yang satu adalah saudara muslim yang lain; oleh karena itu ia tidak boleh menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat ” . (HR. Bukhari)
Model BMI Syariah merupakan modifikasi dengan lima instrumen pelayanan model BMI Syariah melalui sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi untuk memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas hidup anggota dalam lima pilarbidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual. Koperasi BMI dibangun dengan konsep taawun (saling tolong menolong dalam kebaikan) dengan penuh semangat gotong royong dan kekeluargaan yang merupakan azas koperasi. Itulah yang harus kita praktekkan dalam upaya mengembangkan usaha melalui koperasi. Koperasi BMI merupakan manifestasi dari konsep taawun dan semangat gotong royong. Kita tidak hanya tertawa saat anggota dan masyarakat berbahagia, tetapi selalu hadir di saat mereka sedang kesulitan dan berduka.
(Togar Harahap/KLIKBMI)