Nasehat Dhuha, Senin 22 Agustus 2022 | 24 Muharram 1444 H | Oleh : Achmad Nasution, M.E
Klikbmi, Tangerang – Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dan juga pengemban amanah termulia, menjadi khalifah di muka bumi untuk melaksanakan tugas sebagai hamba dengan menjalankan seluruh perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Di antara tugas yang harus dilakukan sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits;
Rasulullah SAW bersabda: “Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang istri adalah pemimpin atas rumah [suaminya] dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggung jawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya.” (HR. Bukhari No.844)
Dari hadits tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa, setiap orang adalah pemimpin dalam bidangnya masing-masing yang dalam kepemimpinannya ada tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan.
Sebagai insan yang bergelut dalam dunia perkoperasian, agar dapat mencapai tujuan goal yang diharapkan tentu pengurus dan pengawas telah merumuskan point-point penting guna menjalankan tugas sebagai pemimpin untuk seluruh karyawan dan anggota sehingga lahirlah gagasan yang disebut 5 pilar Kopsyah BMI untuk mensejahterakan anggotanya dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual.
Semua upaya itu dilakukan tidak lain adalah bentuk tanggung jawab sebagai pemimpin dalam koperasi, di sisi lain juga meyakini sebuah hadits yg berbunyi:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Siapa yg menunjukkan suatu kebaikan maka akan mendapat pahala seperti orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim No. 3509)
Selain untuk menjalankan tugas dan fungsi sebagai pemimpin juga untuk menebar kebaikan dan man’faat untuk orang lain. Karena “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfa’at bagi orang lain.” [HR. Thabrani]
Bagaimanakah Kopsyah BMI berdakwah?
Jika para ulama, kiai dan para asatidz berdakwah dengan cara syiar di majelis-majelis baik di masjid ataupun lainnya dengan ceramahnya, maka Kopsyah BMI berdakwah kepada masyarakat dengan Model BMI Syraiah. Pada model BMI Syariah melalui rembug pusat semua kegiatan Kopsyah BMI dilakukan. Rembug pusat menjalankan aktifitas antara lain menabung atau menyimpan, pengajuan pembiayan, pencairan pembiayaan, pembayaran angsuran dan juga zakat, infak, sedekah dan wakaf dari anggota. Melalui rembug pusat inilah silaturahmi dan pembelajaran anggota dijalankan.
Dalam rembug pusat tersebut disampaikan 5 pilar Kopsyah BMI, pertama Ekonomi; seberapa pentingnya meningkatkan perekonomian untuk meningkatkan taraf kehidupan keluarga, dengannya pula akan mudah membantu sesama, juga dapat bersedekah lebih baik.
Kedua Pendidikan; seberapa pentingnya sebuah Pendidikan untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan pemahaman sehingga dapat melahirkan generasi yang berakhlak dan visioner.
Ketiga Kesehatan; seberapa penting sebuah kesehatan dengannya kita mampu melaksanakan ibadah, tugas dan rutinitas dengan maksimal. Kopsyah BMI mengajak dan mengajarkan mereka untuk hidup sehat dimulai dari sanitasi air.
Keempat Sosial; seberapa pentingnya sosial (peduli terhadap orang lain) karena pada kenyataan kita adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri dan kita butuh orang lain.
Kelima Spiritual; seberapa pentingnya spiritual karena hidup bukan hanya sebatas hidup namun kita memiliki tanggung jawab untuk melakukan rutinitas sesuai dengan aturan dan tuntunan syariah Islam. Dalam hal spiritual Kopsyah BMI bahkan menghadirkan da’i muamalah yang konsen untuk mengajak para anggota untuk menjalankan usahanya sesuai aturan dan tuntunan syariat Islam tidak hanya sebatas mendapatkan uang tapi juga harus halalan thayyiban (berkah).
Penulis mencoba menarik benang merah antara praktek Kopsyah BMI dengan pesan KH. Mahrus Aly Lirboyo yang menyampaikan , “Kita harus pandai berdakwah di masyarakat. Dakwah harus bisa mengikuti gerak dan denyut kehidupan masyarakat. Mengikuti arus tidak berarti terbawa arus. Kita mengikuti, tetapi untuk menarik mereka. Singkatnya, kita harus bisa merayu masyarakat. Zaman sudah berubah. Yang tidak menyimpang dari syar’i kita ikuti, sementara yang melenceng kita rubah sedikit demi sedikit.”
Dengan demikian, Kopsyah BMI akan terus berikhtiar berusaha melakukan yang terbaik demi terciptanya hasil yang baik karena kita semua percaya bahwa tidak ada usaha yang sia-sia jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan lillah keyakinan ini selaras dengan firman Allah dalam QS. An-Najm [53] :40, “bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).” Juga sejalan dengan firman Allah dalam QS. Ar-Ra’d [13]:11, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” Semua hasil yang baik dihasilkan dengan usaha yang baik dan tentunya hasil yang baik itu berproses.
Dalam setiap kegiatan dan kesempatan Dikrektur Kopsyah BMI sekaligus Presiden Direktur Kopsyah BMI grup, Kamaruddin Batubara selalu mengingatkan kepada seluruh audiens bahwa seluruh kegiatan sosial yang dilakukan oleh koperasi adalah bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap anggota dan masyarakat umum karena pada dasarnya koperasi adalah milik bersama [anggota] sehingga seluruh kegiatannya harus dapat dipertanggungjawabkan. Wallahu-l Muwaffiq ila Aqwami-t Thariq
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela: 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI: 0000000888. (Sularto/Klikbmi)