Tangerang, Klikbmi.com: Presiden Direktur Koperasi BMI Group, Kamaruddin Batubara, kembali menyapa keluarga besar Koperasi BMI Group dan pembaca setia Klik BMI melalui program “Jumat Khidmat”. Dalam edisi kali ini, pria yang akrab disapa Kambara tersebut mengangkat tema pentingnya memaafkan dan tidak menyimpan dendam dalam kehidupan sehari-hari, baik secara pribadi maupun dalam lingkungan kerja.
Menurut Kambara, menyimpan dendam hanya akan menjadi beban batin yang menghambat datangnya keberkahan. Sebaliknya, hati yang lapang dan penuh keikhlasan akan membuka jalan bagi turunnya rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.
“Jangan simpan dendam kepada siapa pun. Mungkin kita pernah dilukai, dihina, atau disakiti. Tapi bisa jadi keikhlasan kita untuk memaafkan justru menjadi sebab Allah bukakan pintu rezeki yang selama ini tertutup,” Pesan Kambara.
Pesan yang disampaikan Kambara sesuai dengan ajaran dalam Al-Qur’an yang mengandung tuntunan spiritual untuk menumbuhkan sikap pemaaf. Salah satu ayat yang relevan adalah Surah Al-A’raf ayat 199, yang berbunyi “Jadilah engkau pemaaf, perintahkan yang makruf, dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf: 199)
Ayat tersebut menjadi pegangan bagi seorang Muslim untuk tidak terpancing emosi atau larut dalam kemarahan. Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam pada umumnya untuk memaafkan, memerintahkan kebaikan, dan bersikap bijak dalam menghadapi orang-orang yang bertindak bodoh atau menyakitkan. Dalam konteks ini, Kambara menegaskan bahwa kekuatan seorang insan bukan terletak pada kemampuannya membalas, melainkan pada kelapangan dadanya untuk memaafkan.
Ayat berikutnya yang dapat disandingkan dengan pesan singkat dari Kambara adalah Surah Asy-Syura ayat 40, yang berbunyi “Dan balasan kejahatan adalah kejahatan yang serupa, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS. Asy-Syura: 40)
Penjelasan dari ayat ini menegaskan bahwa meskipun membalas kejahatan dengan keadilan dibolehkan, namun Allah meninggikan derajat orang yang memilih memaafkan dan memperlakukan musuhnya dengan kebaikan. Sikap ini menunjukkan kemuliaan jiwa dan tingkat spiritual yang tinggi. Sejalan dengan pesan Kambara, ayat ini sangat relevan diterapkan dalam relasi sosial dan profesional, termasuk dalam lingkungan koperasi agar hubungan kerja dibangun atas dasar kasih sayang dan kepercayaan, bukan dendam dan prasangka buruk.
Adapun ayat selanjutnya yang dapat adalah Surah An-Nisa ayat 149 “Jika kamu menampakkan suatu kebaikan atau menyembunyikannya atau memaafkan suatu kesalahan, maka sungguh Allah Maha Pemaaf, Maha Kuasa.” (QS. An-Nisa: 149)
Ayat tersebut memberikan penekanan bahwa kebaikan, baik yang tampak maupun tersembunyi, termasuk memaafkan kesalahan orang lain, adalah amal yang dicintai Allah SWT. Bahkan, Allah sendiri memperkenalkan diri-Nya sebagai Maha Pemaaf, dan Dia kuasa atas segala hal. Bagi Kambara, ini menjadi teladan langsung bagi umat Islam untuk mencontoh sifat Ilahi dalam kehidupan sehari-hari yaitu memberi ampun, bukan menumpuk dendam.
“Saya mengajak semua keluarga besar BMI untuk terus melatih diri menjadi pribadi yang mudah memaafkan. Karena hidup ini terlalu singkat untuk disibukkan dengan kebencian. Mari kita fokus pada perbaikan diri dan keberkahan rezeki,” tutup Kambara.
Dengan pesan yang dalam, Jumat Khidmat kali ini tidak hanya menjadi refleksi spiritual, tetapi juga ajakan praktis untuk memperbaiki hubungan sesama manusia. Sebab, jalan menuju rezeki dan keberkahan sering kali terbuka melalui hati yang bersih dan lapang untuk memaafkan. (Nur/Humas)
*Artikel ini dilansir dari berbagai sumber.