Layanan Prima Berangkat dari Pemahaman Budaya Kerja

BMI Corner

Klikbmi, Tangerang – Materi penting disampaikan oleh Harisman, anggota pengawas Kopsyah BMI yang memberikan materi pada acara pendidikan dan pelatihan (diklat) staf umum siang ini di Hotel Istana Nelayan, Jatiuwung, Tangerang. Pria yang pernah berkarir di BRI hingga posisi vice president ini mengataan bahwa budaya kerja penting untuk tidak hanya menjadi pengetahuan tetapi menjadi pemahaman untuk dipraktekkan.

Pak Haji Harisman, biasanya ia disapa membuka dengan memberikan pemahaman tentan pentingnya pengetahuan visi dan misi lembaga. Semua unsur sdm dari pimpinan sampai dengan staf umum harus memahami visi dan misi lembaga. “Kopsyah BMI saat ini sudah di mana-mana, tentu kita semua harus mempunyai pengetahuan terhadap visi dan misi lembaga. Kita harus tahu tentang visi dan misi Kopsyah BMI ini” ajaknya pada peserta diklat.

Ia mengajak peserta untuk interaktif dengan meminta salah satu peserta membaca visi dan misi Kopsyah BMI.

“Mengapa lembaga ini harus memperbaiki layanan karena saat ini pesaing – pesaing kita sebagai bukan hanya koperasi. Artinya orang yang ingin mendapatkan layanan keuangan banyak yang tidak melihat apakah ini koperasi atau lembaga lain seperti  bank” ujarnya pada peserta.

Dr. H. Harisman, Anggota Pengawas Kopsyah BMI

“Budaya Kerja adalah kebiasaan yang dilakukan berulang- ulang oleh pegawai dalam suatu organisasi, pelanggaraan terhadap kebiasaan ini memang tidak ada sangsi tegas, namun dari pelaku organisasi secara moral telah menyepakati bahwa kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang harus ditaati dalam rangka pelaksanaan kinerja yang  baik” terang Harisman melanjutkan materi.

Ia mengajak kepada peserta untuk memahami budaya kerja yang baik, ia mengajak semua staf umum untuk memahami budaya kerja BMI dan melaksanakannya.

“Budaya kerja yang pertama adalah sidiq, kita semua harus berperilaku jujur. Yang kedua amanah, kita harus menjaga kepercayaan yang diberikan kepada kita. Hindari tidak amanah. Yang ketiga adalah tabligh atau menyampaikan. Yang keempat adalah fathonah” papar Pak Haji melanjutkan.

Pak Haji meminta peserta membacakan surat Al Ahzab Ayat 70-71 :

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

“Ayat di atas adalah bentuk implementasi dari budaya kerja. Kita harus mengatakan segala sesuatu dengan benar” paparnya lagi. Ia menambahkan bahwa budaya kerja BMI diambil dari sifat-sifat Nabi Muhammad SAW.

Pak Haji Harisman lalu menjelaskan tentang layanan prima, menurutnya layanan prima adalah  layanan terbaik yang membuat puas dan terkesan. “Jadi sebagai staf umum telah memberikan layanan prima jika kalian telah memberikan layanan terbaik” ujarnya lagi.

Pak Haji memberikan contoh-contoh kata-kata yang harus banyak diucapkan misalnya selalu mengucapkan terima kasih. Ia juga mengajak untuk menghindari kata-kata negatif yang bernada tidak bisa. “Makasih Pak, ini masuk dalam kata magic word. Inilah kata-kata penggugah.  silakan Bapak, silakan Ibu” kita harus membiasakan kata-kata yang menggugah.

“Ya teserah Bapak mau nabung atau nggak itu urusan Bapak, jangan begini ya. Inilah kata-kata yang tidak boleh kita ucapkan” terang Pak Haji memberikan materi.

“Jadilah pribadi yang disukai banyak orang termasuk pimpinan dan rekan kerja” terangnya lagi.

Mengakhiri penjelasannya Pak Haji memaparkan tentang badan sehat, akal sehat, jaga hati atau hati yang lapang, dan semangat hidup. “Mari kita jaga badan tetap sehat, semangat tetap dijaga, akal sehat dijaga lalu meluaskan hati agar lapang. Mari kita ciptakan koperasi kita menjadi koperasi yang mandiri, berkarakter dan bermartabat” pungkasnya mengakhiri materi. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *