Menghitung Efektifitas Umur Yang Bernilai Ibadah

Info ZISWAF

Nasehat Dhuha Rabu, 14 April 2021 | Hari Ke-2 Ramadhan 1442 H Oleh :  Sularto

Klikbmi, Tangerang – BMIKliker yang dirahmati Allah SWT, kita hari ini menjalani puasa pada hari kedua. Mari terus kita tingkatkan nilai ibadah kita di hadapan Allah SWT. Tema kita hari ini adalah menghitung efektifitas umur yang bernilai ibadah. Tema ini sangat penting agar hidup kita terus bernilai ibadah dan kita mampu menghindari maksiat. Kita akan selalu diingatkan oleh mubadirnya umur kita, jika kita tidak dapat memanfaatkan umur dengan baik.

Sering disampaikan oleh Presiden Direktur Koperasi BMI, Kamaruddin Batubara jika usia rata-rata SDM Koperasi BMI rata-rata 24-25 tahun, usia ini dapat dikatakan sebagai usia muda. Tema ini sengaja diketengahkan untuk mengingatkan kita semua, agar kita semua dapat memanfaatkan umur dengan baik. Agar umur tidak berlalu dengan percuma  atau bahkan umur kita terpakai untuk maksiat di hadapan Allah.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan dalam satu ceramahnya, dalam penelitian kasar umur seseorang habis untuk tidur. Misalnya kita berusia 40 tahun 20 tahun untuk tidur. Misalnya umur kita 25 tahun 12,5 tahun untuk tidur. Lalu yang bukan buat tidur berapa persen. Coba kita hitung usia kita saat ini berapa dan hitung berapa umur yang benar-benar efektif bernilai ibadah.

Dalam Alquran, Allah SWT berfirman, ”Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan (untuk berbangkit) yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah yang mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).” (QS 6: 2).

Umur manusia sepenuhnya ditentukan oleh Allah SWT. Manusia hanya dapat menerima keputusan Allah SWT tentang umurnya. Karenanya, manusia tidak mengetahui panjang pendek umurnya. Manusia juga tidak mengetahui sampai kapan ia akan hidup di dunia. Hanya Allah-lah yang mengetahui.

Manusia juga tidak bisa mengurangi atau menambah umurnya. Jika ajalnya telah tiba, maka manusia akan mati walaupun ia berusaha mengundurkannya. Dan, jika ajalnya belum tiba, manusia tetap tidak akan mati walaupun ia berusaha mempercepat kematiannya. Allah SWT menegaskan, ”Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka jika telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS 7:34).

Rasulullah SAW melarang umatnya memohon kematian. Beliau bersabda, ”Janganlah salah seorang di antara kamu sekalian mengharapkan kematian dan jangan pula berdoa agar cepat mati sebelum kematian itu benar-benar datang kepadanya. Sesungguhnya jika salah seorang di antara kamu sekalian mati, maka terputuslah amalnya. Dan sesungguhnya tidak ada yang dapat menambah usia seorang mukmin kecuali kebaikan yang diperbuatnya.” (HR al-Bukhari).

Umur yang diberikan Allah SWT kepada manusia adalah amanat yang harus dijaga dengan baik. Karenanya, harus diisi dengan kebaikan-kebaikan dan amal saleh. Nilai umur manusia tidak ditentukan oleh panjang atau pendeknya, melainkan oleh kualitas amal yang diperbuat dalam masa hidupnya.

Dalam pandangan Rasulullah SAW, umur yang panjang pada hakikatnya adalah yang diisi dengan perbuatan baik dan amal saleh. Beliau bersabda, ”Barang siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka hendaklah ia berbuat baik kepada kedua orang tua dan menjalin silaturrahim dengan sesama.” (HR Ahmad).

Panjangnya umur seseorang tidak akan bernilai sama sekali jika tidak diisi dengan amal saleh. Bahkan, boleh jadi hanya menjerumuskan ke dalam azab Allah SWT. Umur panjang yang diisi dengan perbuatan baik dan amal saleh menjadi bukti kualitas hidup manusia di dunia dan meninggikan derajatnya di sisi Allah SWT.

Ketika ditanya tentang siapa orang yang paling baik, Rasulullah SAW menjawab, ”Yaitu orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. Sedangkan orang yang paling buruk adalah orang yang panjang umurnya tetapi buruk amalnya.” (HR Ahmad).

Setiap Muslim hendaknya menyadari kembali bahwa kematian akan datang tanpa diduga. Kesadaran terhadap hal ini akan memotivasi untuk bersegera mengisi umur di dunia dengan perbuatan baik dan amal saleh. Sebab, umur yang disia-siakan pada akhirnya hanya akan melahirkan penyesalan yang tidak berguna. Mari manfaatkan umur dengan baik, kita hitung lagi setiap hari berapa waktu yang kita gunakan sebagai ibadah di hadapan Allah SWT.

Semoga Allah memudahkan kita menggunakan umur bernilai ibadah. Mari gunakan kesempatan emas di Bulan penuh berkah ini dengan semangat beribadah dan berbagi dengan menyalurkan sedekah terbaik kita melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n  Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888 dengan memilih Paket Takjil atau Paket Wakaf Al Qur’an Terjemahan dan atau memilih keduanya. Jadikan Ramadhan anda semakin berkah dengan berbagi kepada sesama. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *