Klikbmi, Tangerang – Prediksi bisnis ritel 2021 secara nasional akan lebih baik dibandingkan 2020. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) optimistis pertumbuhan bisnis ritel tahun 2021 akan lebih baik dari tahun 2020. Setelah masuknya vaksin dan dipergunakan di masyarakat, bisnis diperkirakan akan tumbuh dengan angka 4 sampai 4,5% di 2021. Meski begitu, Aprindo mengakui pertumbuhan tersebut diyakini belum bisa menyamai capaian pertumbuhan yang terjadi sebelum pandemi covid-19.
Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI turut melakukan langkah nyata untuk membantu anggota yang memiliki bisnis warung dan bisnis grosir. Melalui Kopmen BMI yang memiliki unit Minimarket dan Grosir, Kopmen BMI berkolaborasi dengan Kopsyah BMI yang konsen pada pembiayaan syariah. “Untuk meningkatkan ekonomi anggota kita perlu memberikan tambahan modal. Modal ini dipakai untuk meningkatkan persediaan. Melalui program One Village One Partner (OVOP) kita berharap terjadi multiplier effect yang besar pada skala bisnis anggota”. Meningkatnya persediaan pada grosir akan meningkatkan intensitas pembelian. Demikian juga meningkatnya persediaan warung anggota juga akan meningkatkan omzet penjualan warung tersebut. Tidak mungkin omzet warung akan meningkat jika barang yang dijual tidak komplet” papar pencetus sejarah Model BMI Syariah ini.
Menutup pernyataannya, Kambara biasa ia dipanggil mengatakan akan terus berupaya dengan berbagai langkah agar terjadi transaksi antar anggota. “Kita ingin uang yang kita berikan kepada anggota dibelanjakan kepada anggota kita juga. Ini akan positif untuk meningkatkan derajat kesejahteraan anggota. Jika anggota sejahtera koperasi akan maju, koperasi maju dan kita akan merasakan dampak dari meningkatnya perekonomian. Ini semacam lingkaran yang jika terputus satu akan memutus yang lain. Oleh karena itu, kita harus membuat sambungan dan saluran agar ekonomi anggota tetap bergairah” pungkas pria alumni IPB ini.
Redaksi mencari tahu kepada Tarto, Manajer Bisnis Kopmen BMI apa yang disebut dengan program OVOP yang sedang diprogramkan oleh Kopmen BMI. Pria asal Wonogiri ini mengatakan bahwa program ini merupakan program Kopmen BMI dalam rangka mencari mitra kerja dalam hal ini grosir untuk melayani anggota yang memiliki warung, program ini mentargetkan satu mitra kerja dalam satu desa. “Karena divisi Migros (Minimarket Grosir) kita saat ini baru tersedia di beberapa lokasi, sedang wilayah kerja kita sangat luas. Kita mencoba agar layanan kita menjangkau seluruh wilayah layanan yang terdiri dari 65 cabang Kopsyah BMI. Dan wilayah layanan ini terus akan berkembang karena kita tahun 2021 akan terus membuka cabang baru. Sebagai langkah untuk meningkatkan daya beli anggota pemilik warung dan memberikan stimulasi tambahan persediaan kita kerjasama dengan Kopsyah BMI dari aspek pembiayaannya. Kita mengajak pemilik grosir untuk menjadi mitra untuk melayani warung anggota, kita berikan pembiayaan terhadap grosirnya, dan kita memberikan pembiayaan terhadap pemilik warungnya. Pemilik grosir dan pemilik warung yang kita berikan pembiayaan ini adalah anggota BMI. Ini langkah kita menstimulasi anggota untuk saling bertransaksi. Dan pasti ini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan usaha masing-masing” ujar pria yang akrab disapa Toto ini.

(Foto : Klikbmi)
Pria kalem bergelar Magister Manajemen ini menambahkan bahwa OVOP merupakan salah satu program Divisi Migros dalam memaksimalkan captive market anggota Koperasi BMI untuk meningkatkan pendapatan unit migros. ”OVOP bisa dicapai melalui sinergi antara Kopsyah dan Kopmen BMI yang mana setiap cabang Kopsyah BMI melayani minimal 10 desa di wilayahnya. Peluang bisnis inilah yang ingin kita realisasikan untuk meningkatkan pendapatan. Jika dalam 1 desa ada 1 mitra BMI (partner) maka tentunya dari 65 cabang jika 1 cabang ada 10 desa maka kita bisa dapatkan 650 desa/650 mitra (partner BMI). Dengan dukungan penuh para Mancab kami yakin bisa membangun skema BMI Partner dengan metode OVOP ini dengan baik”, ujar pria yang juga seorang pengajar ini.

(Sumber : Program Kerja Manajer Bisnis Kopmen BMI)
Dede Sulaeman, Manajer Cabang Solear ditemui redaksi Klikbmi mengatakan program ini tentu akan meningkatkan omzet penjualan bagi anggota Kopsyah BMI. “Tentu omzet penjualan akan meningkat, karena produk yang dijual bertambah, persediaan bertambah. Dan dengan dukungan teknologi melalui BMI Mobile belanja akan lebih terarah. Lebih terprogram. Alhamdulilah dengan teknologi BMI Mobile saat ini anggota yang mendapatkan pembiayaan lamgsung bisa belanja tanpa pegang uang tunai. Saya kita program ini akan punya paling tidak 4 manfaat. Pertama, meningkatkan omset penjualan bagi mitra kopmen (anggota Kopsyah BMI). Kedua, memudahkan anggota untuk menggunakan pembiayaan sesuai dengan tujuannya. Ketiga, pembiayaan sesuai dengan akad syariah. Keempat, Kopmen BMI mendapatkan margin tambahan” terang pria yang akrab dipanggil Dede Sule ini.

(Foto : Klikbmi)
Ditanya tentang kesiapan cabang Solear mendukung program OVOP, Dede Sule menerangkan ia dan tim Cabang Solear akan terus mencari mitra kerja (grosir) di setiap desa agar lebih menjangkau semua anggota. “ Kami akan terus mengupayakan anggota untuk belanja ke mitra-mitra grosir bukan hanya pada saat mendapatkan pembiayaan saja, tapi bisa berkelanjutan baik untuk usaha maupun untuk memenuhi kebutuhan pribadi” pungkas Dede Sule. (Sularto/Klikbmi)