Klikbmi, Tangerang – Toko kelontong grosir atau warung grosir banyak kita temui di lingkungan sekitar kita. Usaha grosir merupakan usaha jual beli barang dagangan dengan membeli jumlah lebih banyak dan harga lebih murah lalu menjual kembali barang dagangan kepada warung pengecer, sehingga usaha grosir sering disebut perkulakan. Saat ini Kopmen BMI tengah mengembangkan Program One Village One Partner (OVOP). Radius Usman, Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI ditemui di Kantor Pusat Koperasi BMI di kawasan Gading Serpong, Ruko The Times Square No. 83318 mengatakan bahwa warung-warung anggota BMI, pemiliknya harus lebih sejahtera. Caranya mereka harus diberikan daya beli.
“Pemilik warung dalam hal ini anggota Koperasi BMI akan naik omzetnya kalau kita berikan daya beli untuk menambah barang jualannya. Untuk itu kita berikan pembiayaan kepada mereka. Ini baru langkah pertama. Langkah berikutnya, karena Minimarket Grosir kita, bisa jadi jauh dari rumah anggota, kita mencari mitra, inilah yang disebut Mitra Kopmen BMI atau Mitra GO BMI. Mitra ini adalah warung grosir yang akan menjadi tempat belanja warung yang kita berikan pembiayaan. Dalam satu desa, mitra ini kita upayakan satu saja agar Mitra BMI diuntungkan dan tidak ada persaingan dengan mitra lain” papar pria kelahiran Cirebon ini.
Baca juga : One Village One Partner, Kolaborasi Apik Kopmen BMI Dengan Kopsyah BMI Sejahterakan Anggota. https://klikbmi.com/one-village-one-partner-ovop-kolaborasi-apik-kopmen-bmi-dengan-kopsyah-bmi-sejahterakan-anggota/
“Kita minta Mitra BMI melengkapi jumlah barang yang bisa dibeli oleh warung yang kita berikan tambahan modal melalui pembiayaan, sehingga mereka tidak mencari tempat kulakan di tempat lain. Sampai saat ini mitra-mitra kita sudah tersebar di berbagai wilayah layanan BMI. Di Sukadiri ada Pak Rohimat, di Solear ada Pak Jasman/Cutiah, di Kemiri ada Herlina, di Jayanti ada Chalila, di Baros ada Uum dan Ida, di Kosambi ada Jaenabun dan tim Kopmen BMI terus bergerak membangun kemitraan dengan pemilik grosir. Saya pastikan pemilik grosir untung berlipat, gimana tidak, warungnya kita kasih modal lalu mereka belanja di Mitra BMI” ujar pria alumni IPB ini menambahkan.
Menutup penjelasannya Radius mengatakan untuk menjamin program ini berjalan dengan baik proses transaksi menggunakan transaksi digital melalui BMI Mobile. “Jadi warung – warung yang kita berikan tambahan modal ini, agar transaksinya berjalan baik ke Mitra BMI kita gunakan BMI Mobile melalui transfer simpanan sukarela. Warung tinggal bayar lewat transfer ke Mitra BMI. Inilah manfaat digitalisasi yang terus kita dorong” pungkasnya.
Di tempat terpisah Jamin, Manajer Pembiayaan Kopsyah BMI mengatakan bahwa program OVOP ini sebenarnya adalah program divisi bisnis Kopmen BMI dan Kopsyah BMI mendukung sepenuhnya. “Jadi inilah kolaborasi apik Kopsyah BMI dan Kopmen BMI untuk membantu pemilik warung dan juga memajukan Mitra BMI. Misalnya untuk warung Pak Jasman dan Ibu Cutiah dari Desa Cikasungka, kita berikan pembiayaan untuk menambah modal dan persediaan dan kita jug memberikan pembiayaan kepada pemilik warung. Misalnya saya sebut saja Ibu Siti Aisyah dari rembug pusat Alengka, Ibu ini pemilik warung, kita berikan juga tambahan modal. Jadi baik grosir maupun warungnya kita berikan pembiayaan” ujar pria kalem ini menjelaskan.
“Dari program OVOP ini, insyallah dari sisi akad syariah bisa kita murnikan, karena penggunaan pembiayaannya jelas untuk usaha produktif atau warung, dimana Kopmen BMI bisa menyediakan barangnya atau juga menjalin kemitraan dengan anggota yang usahanya sudah besar atau pemilik agen. Saya kasih contoh Ibu Cutiah, Beliau ini bergabung menjadi anggota BMI sejak 28 Juni 2013, memiliki Simpanan Wajib sebesar Rp 32.510.000,- dan Simpanan Sukarela sebesar Rp 8.907.943,- maka pantas kalau kita berikan pembiayaan sampai dengan Rp 80 juta. Kita juga memberikan pembiayaan kepada pemilik warung misalnya Ibu Siti Aisyah dengan Simpanan Wajib Rp 1.382.000,- dan Simpanan Sukarela Rp 1.230.763,- kita berikan pembiayaan senilai Rp 7 juta. Baik Mitra BMI dan pemilik warung sama-sama anggota BMI sehingga terciptalah hubungan bisnis antar mereka yang saling menguntungkan” terang Jamin.
Rohimat pemilik grosir yang merupakan Mitra BMI di Kp Pabuaran Leutik RT 01 RW 05 Desa Buaran, Kecamatan Sukadiri dalam wawancara melalui telepon dengan redaksi mengatakan sangat terbantu dan diuntungkan oleh program ini.” Saya kira sangat banyak keuntungan yang saya dapat dengan menjadi mitra Kopmen BMI. Saat ini lebih dari 10 anggota yang selalu beli di grosir saya. Saya juga aman karena anggota tinggal bayar transfer melalui simpanan sukarela dan tidak perlu uang tunai” ujar pria ramah ini menjelaskan.
Rohimat mengajak warung- warung grosir di daerah layanan BMI yang belum ada Mitra BMI bergabung menjadi mitra BMI. “Saya ajak temen-temen sesama grosir di desa lain yang masih dalam wilayah layanan BMI untuk gabung dalam program ini, gimana gak untung orang yang mau beli ke tempat kita dikasih uang. Jadi mereka tinggal beli saja. Tugas kita melengkapi barang dan saya mulai berpikir orang yang beli dalam jumlah di atas Rp 1 juta bisa kita antar” pungkas Rahimat. (Sularto/Klikbmi)