Nasehat Dhuha Sabtu, 15 Mei 2021 | 3 Syawal 1442 H| Oleh : Sularto
Klikbmi, Tangerang – BMI Kliker yang dirahmati Allah SWT, kajian kita kali adalah tentang menjaga iman agar tidak turun. Sering kita mendengar bahwa iman seseorang naik dan turun. Iman pada diri seorang muslim, diibaratkan seperti naik turunnya gelombang ombak di lautan. Kadang ombak itu menggunung, namun ada kalanya ombak itu bergerak landai. Sebagai seorang muslim, tentu kita menyimpan harapan agar iman bisa stabil dalam setiap kondisi dan situasi. Dalam satu potongan ceramah Ustadz Adi Hidayat dikatakan bahawa menjaga iman bisa dilakukan dengan menjaga ketaatan dan menjauhi maksiat.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa dengan menjaga ketaatan dan menambah ketaatan makan secara langsung ada konseksi dengan Allah SWT sehingga secara serta merata iman akan tetap terjaga dan bahkan meningkat. Tetapi iman juga bisa menurun kala kita kerjakan maksiat yang berhubungan dengan dunia. Oleh karena itu kita harus menjaga betul agar ketaatan kita bertambah dan secara otomatis kita telah terhindar dari maksiat.
Hj. Badriyah Fayumi, MA, menjelaskan bahwa iman manusia memang akan naik turun. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW: ‘Al iman yazid wa yanqush.’ Iman itu bisa naik dan bisa juga turun. Namun Nabi Muhammad juga memberikan contoh teladan agar kita bisa teguh dan konsisten dalam keimanan, serta istiqomah dalam beribadah. Yang pertama, kita harus menyadari bahwa ibadah yang kita lakukan adalah bagian dari wujud syukur kita kepada Allah SWT. Allah sudah memberikan kita segala macam, gratis. Itu berapa kalau kita kuantifikasi. Jadi bentuk syukur kita adalah dengan beribadah dan terus menjaga iman kita. Jadi munculkan rasa syukur iman dan ibadah sebagai wujud syukur kita.
Yang kedua, kita harus sadari bahwa ibadah itu bukan kebutuhan Allah, melainkan untuk manusia itu sendiri, memenuhi kebutuhan spiritual dan rohaninya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dipenuhi melalui iman yang kokoh dan ibadah yang baik. Ketiga, sadari bahwa dengan iman, dengan beribadah yang baik dan istiqamah, manfaatnya adalah bagi diri sendiri, antara lain diri menjadi tenang, tenteram, dan damai. Menurut Hj. Badriyah Fayumi, MA Kalau tiga hal ini sudah dicamkan, tinggal dua lagi. Kalahkan rasa malas, karena itu musuh yang terbesar dari dalam diri.
Dan kita mohon
supaya rasa malas kita diangkat oleh Allah, iman kita ditetapkan, terus kita
berdoa kepada Allah, agar Allah senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya. Ada
dua doa pendek yang mudah dihafal untuk menghalau iman yang naik turun. Berikut
doanya:
1. Ya muqallibal
qulub tsabbit qalbi ‘ala dinika wa ‘ala tha’atika
Wahai dzat yang membolak-balikkan hati,
tetapkanlah hatiku atas agama-Mu dan untuk senantiasa berbuat taat kepada-Mu.
2. Allahumma
a’inna ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika
Ya Allah, tolonglah kami untuk berzikir
kepada-Mu dan bersyukur kepada-Mu, dan beribadah sebaik-baiknya kepada-Mu.

Semoga Allah SWT berikan ketetapan di hati, iman dan juga ketaatan, dan keistiqamahan kita dalam beribadah. Dan Jangan lupa bersedekah setap hari. Salurkan sedekah terbaik kita melalui rekening Ziswaf Kopsyah BMI : BNI Syariah : 7 2003 2017 1 a/n Benteng Mikro Indonesia. Simpanan Sukarela : 000020112016. DO IT BMI : 0000000888 dengan memilih paket takjil ataupun paket wakaf mushaf Al-Qur’an dan ataupun dua-duanya. (Sularto/Klikbmi)