Puasa 6 Hari Bulan Syawal

Info ZISWAF

Nasehat Dhuha Jumat, 14 Mei 2021 | 2 Syawal 1442 H| Oleh :  Sularto

Klikbmi, Tangerang – BMI Kliker di manapun berada hari ini memasuki 2 hari setelah kita lepas menunaikan ibadah puasa ramadhan.  Kita  berdoa semoga tahun depan kita masih diperkenankan bertemu dengan Ramadhan 1442 H. Hari kemenangan, semangat kembali pada kesucian kemarin telah kita rayakan. Setelah libur satu hari, kembali kita bertemu dengan nasehat dhuha. Kami ucapkan selamat berhari raya Idul Fitri 1442 H, taqaballahu mina wa minkum, minal aidzin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin.

Tema kita kali adalah tentang puasa 6 hari pada bulan syawal. Merujuk pada potongan ceramah Ustadz Abdul Shomad bahwa puasa pada bulan syawal ini sangat penting untuk dilakukan. Dan pada bulan syawal ini kita diharapkan meningkat pada 3 aspek, yakni aspek ilmu, amal dan iman. Pada sisi ilmu, setelah 1 bulan lamannya kita berpuasa dan melewati berbagai kajian baik itu di masjid, maupun melalui kajian online baik video maupun tertulis dan nasehat serta kultum di mushola, ilmu kita bisa meningkat. Aspek amal pun juga harus meningkat, karena kita melewati siang dan malam pada bulan Ramadhan dengan ritual ibadah. Inilah yang mampu meningkatkan amaliah kita. Lalu yang ketiga adalah aspek iman. Iman akan terpelihara dan meningkat jika kita terus memupuk ilmu dana mal secara bersama-sama.

Berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, orang yang mengerjakan puasa Syawal akan mendapatkan pahala puasa seperti orang yang berpuasa sepanjang masa.

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ … أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ[رواه الجماعة إلا البخاري والنسائي]

Artinya: Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. (diriwayatkan) … bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. [HR Jama’ah ahli hadis selain dan an-Nasa’i].

Hadis lain menyebut ganjaran puasa Syawal adalah seperti puasa satu tahun penuh.

[عَنْ ثَوْبَانَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ فَشَهْرٌ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ فَذَلِكَ تَمَامُ صِيَامِ السَّنَةِ . [رواه أحمد

Artinya: Dari Tsauban, dari nabi saw (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. [HR Ahmad].

Puasa Syawal bisa dikerjakan mulai tanggal 2 Syawal atau Jumat, 14 Mei 2021. Adapun tanggal 1 Syawal merupakan Hari Raya Idul Fitri dan dilarang untuk berpuasa. Puasa Syawal dilakukan selama enam hari. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, puasa Syawal itu dilakukan selama enam hari. Lafaz hadis di atas adalah:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).

Diutamakan dikerjakan berurutan. Puasa Syawal diutamakan agar dikerjakan secara berurutan. Tetapi jika tak bisa dikerjakan berurutan, boleh dikerjakan secara terpisah-pisah. Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.”

Usahakan untuk Mengganti Utang Puasa Ramadhan Lebih Dulu. Jika Anda memiliki utang puasa Ramadhan, disarankan untuk menggantinya terlebih dulu (qodho’ puasa). Hal ini berdasarkan penjelasan Ibnu Hambali dalam kitab Lathoiful Ma’arif. Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Begitu pula beliau mengatakan, “Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).

Semoga kita bisa melaksanakan ibadah puasa 6 hari bulan syawal ini dengan baik dan mari kita rencakan mulai sekarang jika hari ini kita belum bisa memulainya. Dan Jangan lupa bersedekah setap hari. Salurkan sedekah terbaik  kita melalui rekening Ziswaf Kopsyah BMI : BNI Syariah : 7 2003 2017 1 a/n Benteng Mikro Indonesia. Simpanan Sukarela : 000020112016. DO IT BMI : 0000000888 dengan memilih paket takjil ataupun paket wakaf mushaf Al-Qur’an dan ataupun dua-duanya. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *