Menjaga Lisan Dalam Islam, Pilihan Antara Berbicara Atau Diam

Info ZISWAF

Nasehat Dhuha Minggu, 23 Mei 2021 | 11 Syawal 1442 H| Oleh :  Sularto

Klikbmi, Tangerang –  Nasehat dhuha hari ini, kita ambil tema menjaga lisan. Menjaga lisan juga merupakan seni. Kita bisa berbicara jika memang baik, tapi jika dengan berbicara berakibat kurang atau tidak baik, maka justru kita disarankan untuk diam.  Nasehat dhuha kita kali ini diambilkan dari ceramah Aa Gym. Pimpinan pondok pesantren Daarut Tauhid ini  memberikan nasihat bagaimana pentingnya menjaga lisan. Menurut Aa Gym, orang yang beriman kepada Allah SWT. dan Rasul-Nya adalah terampil dalam menjaga lisannya dari ucapan buruk, dari celetukan-celetukan yang tidak karuan, dan kata-kata tiada berguna.

Aa Gym memulai dengan bacaan QS Al Mujadillah Ayat 1 :

قَدۡ سَمِعَ اللّٰهُ قَوۡلَ الَّتِىۡ تُجَادِلُكَ فِىۡ زَوۡجِهَا وَ تَشۡتَكِىۡۤ اِلَى اللّٰهِ ‌ۖ وَاللّٰهُ يَسۡمَعُ تَحَاوُرَكُمَا‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيۡعٌ ۢ بَصِيۡرٌ‏

Qad sami’al laahu qawlal latii tujaadiluka fii zawjihaa wa tashtakiii ilal laahi wallaahu yasma’u tahaawurakumaa; innal laaha samii’um basiir

Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.

Allah Maha Mendengar atas segala sesuatu perkataan jenis apapun. Baik perkataan manusia maupun perkataan makhluk lain. Karena Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat, kita sebagai manusia haruslah berkata yang baik. Apapun lisan yang kita sembunyikan Allah SWT pasti tahu. Apapun kebohongan kita Allah pasti tahu. Oleh karenanya kita hendaknya menjaga lisan kita. Dan semua perkataan kita akan dicatat oleh malaikat.

Orang yang beriman akan sangat memelihara lisannya agar selamat karena ia meyakini dengan sepenuh hati tiada satupun ucapan sehalus apapun kecuali pasti akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT. “Hati-hatilah terhadap lisan kita. Karena ucapan-ucapan yang terlontar darinya meskipun itu ringan namun bisa berakibat berat bagi kita,” ujar Aa Gym  dalam ceramahnya.



Seperti keterangan yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh ra. bahwasanya salah seorang sahabat pernah berkata kepada Rasululloh Saw.  “Wahai Rosululloh, sesungguhnya wanita itu rajin sholat, rajin sedekah, rajin puasa. Namun dia suka menyakiti tetangga dengan lisannya. ”Lantas Rasululloh SAW. bersabda, “Dia di neraka.” Kemudian sahabat bertanya lagi, “Ada wanita yang dikenal jarang berpuasa sunah, jarang sholat sunah, dan dia hanya bersedekah dengan potongan keju. Namun dia tidak pernah menyakiti tetangganya.” Rosululloh Saw. bersabda, “Dia ahli surga.” (HR. Ahmad).

“Maasyaa Allah! Betapa dahsyat akibat yang datang dari lisan kita ini,” tuturnya.  “Ucapan yang terlontar dari lisan kita bagaimana anak panah yang melesat dari busurnya. “Sekali ia melesat, kata Aa Gym, maka tidak akan bisa ditarik lagi. Kemudian, jika dia sudah tertancap pada sasaran, maka jikapun dia dicabut kembali maka bekasnya akan tetap ada. “Sekalipun bekas itu ditambal sedemikian rupa, maka tetap ia tidak utuh lagi seperti sedia kala.”

Mari bersedekah melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *