Nasehat Dhuha Minggu, 22 Agustus 2021 | 13 Muharram 1443 H| Oleh: Sularto
Klikbmi, Tangerang – Sahabat BMI Kliker yang dimuliakan Allah SWT, tema kita pada nasehat dhuha hari ini adalah menjaga stabilitas iman. Seorang muslim seperti kita memang tidak mudah dalam menjaga iman tetap bersinar. Iman seperti ombak laut kadang di atas kadang di bawah. Oleh karena itu kita wajib menjaga iman kita agar iman kita tidak tergulung oleh derasnya ombak kehidupan.
Ada kisah masyur pada suatu waktu orang-orang badui Bani Asad menemui Nabi SAW kemudian menyatakan diri bahwa mereka telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketika itu pula turunlah wahyu :
قَالَتِ الْاَعْرَابُ اٰمَنَّا ۗ قُلْ لَّمْ تُؤْمِنُوْا وَلٰكِنْ قُوْلُوْٓا اَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْاِيْمَانُ فِيْ قُلُوْبِكُمْ ۗوَاِنْ تُطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ لَا يَلِتْكُمْ مِّنْ اَعْمَالِكُمْ شَيْـًٔا ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amal perbuatanmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS al-Hujurat [49]: 14).
Berdasarkan ayat tersebut, Ibn Katsir menjelaskan bahwa iman itu lebih khusus daripada Islam. Kita harusnya memeriksa ke dalam hati kita, apakah kita telah benar-benar beriman atau masih sebatas ber-Islam.
Ibn Hajar berpendapat bahwa secara bahasa, iman berarti tashdiq. Sedangkan secara syar’i, iman adalah membenarkan semua yang dibawa oleh Rasul dari Rabbnya. Iman meliputi perkataan dan perbuatan. Iman kita bisa bertambah dan iman kita bisa berkurang. Bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Hal itu menunjukkan bahwa menanamkan keimanan dalam diri kemudian senantiasa meningkatkannya benar-benar perkara paling inti dari kehidupan seorang muslim, sebab keimanan senantiasa menuntut pembuktian.
Alquran pun menjelaskan bahwa orang yang benar-benar beriman adalah yang hatinya mencintai Allah, Rasul, dan jihad lebih utama dari apa pun yang ada di dunia ini. Mari kita lihat QS At Taubah ayat 24 :
قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ
وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ
ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ
تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ
سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا
يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ ࣖ
“Katakanlah, ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudarasaudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatir kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS at-Taubah [9]: 24).
Artinya, iman adalah bukti cinta kepada Allah dan Rasul serta jihad di jalan-Nya. Barangsiapa merasa dirinya telah beriman dengan hanya ibadah ritual tetapi tidak benar-benar peduli dengan keadaan tetangga, keadaan sesama Muslim, dan karena itu enggan untuk bersedekah apalagi berjihad di jalan-Nya, bahkan orientasi hidupnya sesungguhnya tidak mencari ridha- Nya, maka keimanan itu belum benar-benar tertanam dengan kokoh di dalam hatinya.
Mari terus berupaya menjaga stabilitas iman kita, karena di dalam Alquran pun Allah sering memanggil kita dengan sapaan, “Hai orang -orang beriman” bukan hanya dalam kerangka orang yang sudah Islam. Artinya orang beriman lebih khusus dibanding hanya sekedar mengaku sudah beragama Islam. Mari kita tengok hati sendiri, adakah diri ini sudah merasa terpanggil atau tidak sama sekali. Sahabat, yuks sama-sama kita jaga stabilitas iman kita dengan berusaha menjalankan perintah Allah dan menghindari larangan Allah.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi).