Nasehat Dhuha Jumat, 1 April 2022 | 30 Sya’ban 1443 H | Oleh : Sularto
Klikbmi, Tangerang – Jumat,31 Desember 2021 merupakan akhir tahun yang kelabu bagi Ibu Tini. Perempuan berusia 61 tahun ini merasakan kesedihan yang mendalam. Betapa tidak, rumah satu-satunya tempat ia bernaung rata dengan tanah disapu angina kencang dan hujan lebat. Batu bata merah yang menjadi dinding rumah ini rata dengan tanah. Allah masih memberikan nikmat yang besar pada Ibu Tini, karena saat rumah ini roboh Ibu Tini sedang bekerja di pabrik daur ulang plastik milik Ibu Ana yang berjarak kurang lebih 800 meter dari rumahnya. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Tepat di Hari Kamis, 20 Januari 2022, Kopsyah BMI meletakkan batu pertama rumah gratis melalui program HRSH perdana di tahun 2022. Bahagia Ibu Tini karena ia mendapatkan rumah gratis dari Kopsyah BMI.
Ibu Tini yang hidup sendiri lalu mengungsi ke rumah kerabat yang tak jauh dari rumahnya di Kampung Bolang RT 03, RW 06, Desa Sukasari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Mendengar kejadian tersebut, Kopsyah BMI bergerak ke lokasi dan akhirnya mendapatkan persetujuan untuk dibangun melalui program HRSH. Ibu Tini sendiri hidup dari penghasilan menjadi kuli limbah.
Upah Ibu Tini yang hanya Rp 30 ribu perhari dipakainya untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan penghasilan sebesar itu, sulit rasanya untuk membangun rumahnya kembali. “Penghasilan saya perminggu antara Rp 200 ribu sampai dengan Rp 300 ribu. Beda-beda karena saya kerja sistem borongan” ujar Ibu Tini.
Dalam peletakan batu pertama rumah gratis Ibu Tini, ia berlinang air mata, mengucapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT dan terima kasihnya kepada Kopsyah BMI. ”Alhamdulillah, saya bersyukur banget dan terima kasih kepada BMI. Saya kira awalnya cuma survei saja, nggak tahunya dibangunkan rumah, Ya Allah, terima kasih kepada Kopsyah BMI,” ujar Ibu Tini.
Peletakan batu pertama saat itu dihadiri oleh perangkat desa dan kecamatan. Di antaranya Sekretaris Kecamatan Rajeg Nurhanudin, Sekretaris Desa Sukasari Kholil beserta Babinsa, RT dan RW setempat. Sementara dari BMI yakni Manajer Area 02 Suhaemudin, Manajer Cabang Rajeg Johaeriyah dan Mitra Konstruki Khusnul. Penyerahan juga dihadiri langsung oleh sejumlah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Manajer Cabang Rajeg saat peletakan batu pertama, Johaeriyah mengatakan, kondisi rumah Ibu Tini sebelum musibah sangatlah tak layak. Rumahnya masih bilik bambu dan atap bocor di sana- sini, kondisi tersebut yang membuat BMI memasukkannya sebagai penerima HRSH yang akhirnya disetujui oleh Ketua Pengurus Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara.
Sekcam Rajeg Nurhanudin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kopsyah BMI yang cepat tanggap membantu warganya yang terkena musibah. Menurutnya, koperasi BMI tetap konsisten peduli kepada anggota dan dhuafa di wilayah Rajeg dan sekitarnya.
“Saat kondisi pandemi sekalipun Kopsyah BMI terus membagikan rumah gratis. Ini lah koperasi yang sebenarnya. Kalau ada warga yang ingin ekonominya terangkat ayo bergabung bersama BMI,” terangnya.
Nurhanudin juga mengajak masyarakat setempat agar memilih BMI dibanding lembaga keuangan lainnya, karena BMI sudah memberikan kontribusi nyata baik di desa dan kecamatan, karena ia menyaksikan langsung setiap kali BMI menjalankan kegiatan sosialnya
“Bukan hanya sosialnya yang bagus, tapi juga BMI mengangkat ekonomi anggotanya. Waktu saya berbincang dengan Pak Komar di HRSH Desa Daon (Kamaruddin Batubara, Presdir Koperasi BMI), bahwa BMI harus mengangkat ekonomi anggotanya jadi mandiri hingga ekonominya terangkat, jadi kurang bukti apalagi BMI?” paparnya.
Terpisah, Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara, mengatakan, koperasi harus hadir di tengah masyarakat untuk memberdayakan dan melakukan pemerataan ekonomi. Oleh karenanya Model BMI Syariah yang menawarkan konsep yang komprehensif dan telah terbukti dapat dijadikan referensi dalam praktik berkoperasi yang benar.
Doa-doa Ibu Tini akhirnya terjawab penuh dengan diserahkannya rumah gratis untuk Beliau pada hari Kamis, 10 Maret 2022. Ibu Tini yang beralamat di Kp. Bolang RT. 004 RW. 01 Desa Sukasari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang menerima rumah gratis secara resmi. Ibu Tini mendapatkan rumah gratis senilai Rp 55 juta. Biaya pembangunan rumah berasal Rp 2 juta dari keluarga dan Rp 53 juta dari Kopsyah BMI.
Ibu Tini akhirnya mendapatkan rumah gratis yang ke -352 yang dibagikan oleh Kopsyah BMI dan merupakan rumah gratis ke-214 yang diberikan di Kabupaten Tangerang.
Ibu Tini rumahnya roboh Jumat, 31 Desember 2021, peletakan batu pertama pembangunan rumah gratis Kamis, 20 Januari 2022 dan diserahkan Kamis, 10 Maret 2022. Ibu Tini dalam usia tuanya mendapatkan rumah yang mungkin tidak ia impikan sebelumnya.
Ibu Tini mengaku selalu berdoa setelah sholat fardhu untuk memiliki rumah yang lebih baik sejak lama, bahkan sejak rumah Ibu Tini sebelum roboh. Ternyata hikmah dari rumahnya yang roboh justru wasilah untuk dibantu Kopsyah BMI menjadi rumah yang lebih baik. Inilah jawaban doa dari Ibu Tini yang sejak lama dipanjatkan setelah sholat fardhu.
Paling tidak kita bisa mengambil 2 hikmah dari kisah Ibu Tini. Pertama, kita tetap harus terus berdoa sebagai bentuk penghambaan manusia kepada Allah SWT. Insyallah Allah akan mengabulkan doa yang kita panjatkan terus-menerus tanpa henti. Karena dengan doa yang terus kita lakukan pasti ada keyakinan atas terjawabnya doa kita. Kita harus percaya bahwa setiap doa insyallah diijabah.
Di dalam surat Al-Baqarah ayat 186 Allah berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
Artinya: “Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku dekat. Aku menjawab panggilan (doa)-nya orang yang berdoa ketika ia berdoa kepada-Ku.”
Juga di dalam surat Ghafir ayat 60 Allah berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Artinya: “Tuhan kalian telah berfirman, ‘berdoalah kalian kepada-Ku maka Aku akan mengabulkan bagi kalian.”
Dari kedua ayat di atas dapat dijelaskan bahwa kita diminta untuk terus berdoa kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan doanya. Keyakinan akan dikabulkan doa ini sangat penting dan dapat menjadi penanda seberapa besar kepercayaan hamba kepada Tuhannya. Janganlah pernah ada keraguan dalam berdoa.
Kedua, doa setelah sholat fardhu adalah salah satu waktu yang mustajab. Waktu mustajab untuk berdoa yakni setelah melaksanakan sholat wajib atau fardhu. Dari Abu Umamah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa`alaihi wa sallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar? Beliau berkata: “Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib.” (HR. Tirmidzi) [No. 3499 Maktabatu Al Ma`arif Riyadh] Hasan.
Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah Ibu Tini. Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)