Nurlela Dan Rumah Barunya

Edu Syariah

Bagaimana Rumah Tanpa DP Kopsyah BMI Melalui Akad Istishna Membahagiakan Anggotanya

Nasehat Dhuha Rabu, 29 Juni 2022 | 29 Dzul Qaidah 1443 H | Oleh : Ustadz Fakhry Fadhil, S.Sy, M.H

Tangerang, Klikbmi.com – ”Usia saya sudah tua pak, saya mau hidup tenang. Dekat dengan anak-anak sama keluarga,” kata-kata itu keluar dari Nurlela. Sejurus pandangan wanita 60 tahun itu melihat sekeliling rumahnya di Kampung Babakan Asem, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa 28 Juni 2022.

Sore itu-sepekan setelah libur panjang diumumkan – belasan anak-anak lari berhamburan menuju lapangan yang berada di samping Rumah Nurlela. Nama para bocah itu ia kenal semua. Dua dari mereka adalah cucunya, sementara yang lain adalah cucu-cucu para kerabatnya. Mereka tinggal di sekitar rumahnya. Hal itulah yang membuat Nurlela tak hanyut dalam kesepian.

Rumah Nurlela ramai dari pagi hingga petang. Di saat matahari baru terbit, anak-anak itu telah menghabisi libur panjangnya dengan bermain gadget di sebuah bale di depan rumahnya. Termasuk menghabiskan jatah jajan mereka. Rumah milik sepupu Nurlela menjajakan jasa wifi yang per jamnya Rp2.000.

Suara dari gim-gim Mobile Legends atau Free Fire dari gadget anak-anak cukup memekakkan telinga kita. Baru di sore hari, mereka bermain bola. Kegirangan anak-anak itu akan terhenti setelah suara para ibu memanggil nama satu persatu untuk mandi dan Sholat Magrib.

Nurlela tak pernah menggubris mereka. Bagi Nurlela, para bocah itu adalah temannya. Baik saat rumahnya kumuh, hingga mewah kini. Tiga bulan lalu, rumah Nurlela tak sebagus sekarang. Jauh dari kata sempurna. Dinding rumahnya terbuat dari bilik. Genteng sudah bocor di sana sini. Tak ayal, suara derit tikus menjadi teman melepas tidur malamnya.

Kini, Nurlela masih tak percaya di usianya yang sepuh, ia bisa memiliki rumah baru. Anggota Kopsyah BMI Rembug Pusat Melon Cabang Teluknaga itu menempati rumah berukuran 5×6 meter dengan desain yang eleganu. Rumah tersebut dibangun lewat pembiayaan rumah tanpa DP Kopsyah BMI.

Rumah bercat krem itu dibangun lewat tangan-tangan profesional Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI) dan material berkualitas dari Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI). Eksterior rumahnya sangat berwarna. Baluran cat putih dan kuning membuat rumahnya semakin cantik dan elegan.

”Bagus pak, rumahnya bagus kokoh. Saya dan anak-anak suka,” terang Nurlela kepada penulis.

Nurlela didepan rumahnya sebelum mengakses pembiayaan Rumah Tanpa DP dari Kopsyah BMI.

Nurlela sudah mengenal BMI sejak 2005. Setiap hari, ia bekerja sebagai penjual ayam bakar. Usaha ini menjadi tulang punggung kehidupannya. Hasil jualan ayam bakar yang hanya bisa menutupi kebutuhan hariannya, lantas tak membuat Nurlela keluar dari “zona nyaman” itu.

Nurlela tetap konsisten untuk meningkatkan derajat hidupnya. Yakni menggunakan produk-produk pembiayaan dari Kopsyah BMI dengan Rumah Tanpa DP. Pembiayaan ini adalah pembiayaan investasi jangka panjang untuk merenovasi rumah dari dataran tanah sampai terima kembali kunci dengan kondisi bangunan baru.

“Alhamdulillah pak, meski sudah bangkotan gini. saya nggak mau merepotkan anak-anak. Saya punya dua anak, semua sudah besar dan mandiri,” terangnya.

Rumah tanpa DP BMI memang istimewa. Tidak hanya kokoh, bangunan dibuat lebih tinggi dan bebas dari ancaman bocor dan banjir. Terlebih lagi, jika siang hari suasana di dalam rumah lebih adem. Nurlela pun mengajak anggota lain untuk mengakses pembiayaan rumah tanpa DP. Baginya, pembiayaan rumah tanpa DP BMI membuat hari tuanya lebih bahagia. Itulah yang dilakukan BMI. Koperasi dikelola dengan baik dan benar akan memberikan kebutuhan yang positif anggotanya, dan tentunya sangat mudah untuk diakses.

Ya, produk pembiyaan rumah tanpa DP memberikan kebahagiaan bagi Nurlela dan keluarga. Pembiayaan rumah tanpa DP adalah produk yang digagas oleh para pengurus kopsyah BMI dalam rangka untuk meningkatkan kuliatas hidup dengan memiliki investasi jangka  untuk para anggota kopsyah BMI dengan memiliki rumah layak huni.

Nurlela (dua dari kiri) berfoto bersama Manajer Cabang Teluknaga Endang Samdawi (dua dari kanan) dan Staf Operasional Divisi Konstruksi Kopjas BMI Ahmad Ridwan Batubara (paling kiri) usai rumahnya dibangun lewat pembiayaan rumah tanpa DP Kopsyah BMI.

Kopsyah BMI sebuah koperasi syariah yang mana dalam pelaksaan segala kegiatan operasionalnya baik dari segi simpanan ataupun pembiayaan harus berprinsipkan syariah islam mengacu pada Al-quran dan Hadist, Ijama dan qiyas. Termasuk di dalam pembiayaan rumah tanpa DP dalam pelaksaanya menggunaan akad jual-beli  Istishna.

Secara bahasa, istishna berasal dari kata shana’a yang artinya membuat. Karena ada penambahan huruf alif, sin dan ta maka makna yang terbentuk adalah meminta atau memohon untuk dibuatkan. Secara istilah, Akad istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’).

Dari pengertian tersebut menjadi landasan hukum atas prodak pembiayaan rumah tanpa DP. Dengan ilustrasi anggota koperasi yang membutuhkan pembiayaan tersebut meminta kepada kopsyah BMI untuk di buatkan rumah dengan speksifikasi berdasakan permintaan anggota, setalah itu kopsyah BMI membuatkan pesanan tersebut dengan sesuai permintaan pada saat itu terjadilah transaksi akad  istishna dan setelah pesanan itu rampung maka anggota melakukan pembayaran cicilan sesuai akad perjanjian di awal.

Presiden Direktur Koperasi BMI Group Kamaruddin Batubara mengatakan bahwa program rumah tanpa DP ini diadakan untuk menjadi jembatan bagi anggota yang menginginkan rumah sederhana sementara anggota tidak memiliki uang muka.

 Dikatakanya, bahwa program rumah tanpa DP, tidak hanya memenuhi kebutuhan papan sang anggota semata, namun memacu keluarga anggota untuk berubah ke arah yang lebih baik. Dengan rumah yang baik, maka kesehatan keluarga meningkat otomatis semangat untuk mendorong ekonomi keluarga ke arah yang lebih  baik semakin terdongkrak.

”Jika koperasi dibangun dengan rasa saling percaya dan gotong royong maka hasilnya adalah program yang mendukung ekonomi anggotanya berubah menjadi lebih baik. sudah militan bergabung menjadi anggota yang partisipatif, kita harus mendukung mereka untuk lebih sejahtera dong,” tandasnya.

Melalui Model BMI Syariah, Koperasi BMI berkembang dan menjadi manfaat bagi banyak orang karena kita mengenal 5 instrumen dan 5 pilar. 5 instrumen ini adalah sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi untuk menciptakan 5 pilar kesejahteraan yakni ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual.

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888.

(Togar Harahap/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *