Klikbmi, Tangerang – Langkah besar Koperasi BMI yang disinergikan oleh Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia (Koperasi BMI) melalui kegiatan bisnis 3 koperasi primer hari ini dilaksananakan dengan menggelar Rapat Kerja Perdana memasuki tahun 2022. Segenap jajaran penting Koperasi BMI dan 3 primer koperasi (Kopsyah BMI, Kopmen BMI, dan Kopjas BMI) hadir langsung pada rapat perdana ini. Seperti kita ketahui bersama ada 3 koperasi primer anggota Koperasi BMI antara lain Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI), Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) dan Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI).
Dipimpin langsung oleh Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI, rapat dilaksanakan melalui hybrid. Hadir melalui online H Hendri Tanjung, Ketua Pengawas Kopsyah BMI yang juga menjadi Ketua Pengawas pada Koperasi BMI (koperasi sekunder) yang saat acara berlangsung sedang bertugas di luar kota.
Kamaruddin Batubara pada pengantarnya menekankan pada optimismen tahun 2022 hanya bisa dicapai jika ada semangat baru, cara kerja baru dan orientasi kerja baru. “Hanya orang gila yang berharap hasil sama pada cara kerja yang sama” ujarnya membuka pengantar rapat.
Kamaruddin dalam bahasan pertama menekankan pada koordinasi Kopsyah BMI dalam mengajak semua komponen masyarakat untuk turut serta membangun koperasi di masyarakat melalui Koperasi BMI. “Kopsyah BMI harus memiliki semangat baru, cara kerja baru dan orientasi baru dalam mengajak masyarakat untuk berkoperasi” lanjutnya.
Kamaruddin menekankan aspek yang perlu mendapat kajian antara lain adalah masalah kecepatan layanan dan Pertemuan Umum (PU). “Untuk kecepatan layanan maka kita harus optimalkan kualitas dari Mancab (Manajer Cabang), Asmen (Asisten Manajer Cabang) dan Staf Lapang. Dari merekalah kita berharap semua layanan serba cepat” tutur Kamaruddin.
Kedua adalah perlunya langkah Pertemuan Umum (PU) yang lebih efektif. “PU sebagai pintu masuk memperkenalkan Kopsyah BMI harus kita jadikan pintu masuk yang lebih efektif. PU akan lebih baik jika dilakukan di kecamatan dengan mengundang camat, kadis, dan tokoh masyarakat yang ada. PU harus dihadiri oleh Manajer Operasional, Manajer Pemberdayaan, Manajer ZISWAF, dan Manajer Cabang. Manajer ZISWAF, Manajer Pemberdayaan dan Manajer Operasional silakan memformulasikan materi yang lebih efektif lagi” ujarnya lagi.
“Kita harus punya terobosan besar. Kopsyah BMI juga akan menginisiasi insentif untuk kepala desa, RT/RW. Kita akan membangun desa melalui koperasi. Ini hanya akan bisa jika tokoh-tokoh struktural bisa membantu kita membangun masyarakat berkoperasi. Melalui kades kita berharap mewujudkan desa berkoperasi” ujarnya menegaskan.
“Insyallah kita juga akan memberikan sumbangan kepada masjid besar per desa per bulan. Inilah bentuk kontribusi kita membangun masyarakat bukan hanya ekonomi, tetapi juga pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritualnya. Banyak kegiatan yang kita jalankan di desa maka kita harus melibatkan banyak tokoh – tokoh masyarakat di desa” ujarnya lagi.
Kamaruddin menegaskan sekali lagi, “Kita harus membuat cara-cara baru. Tanpa itu apa yang bisa kita harapkan” ujarnya setengah bertanya.
Di sela-sela diksui melalui saluran zoom H Hendri memberikan arahan untuk memprioritaskan masjid besar terdekat dari kantor cabang yang akan diberikan sumbangan perbulan. “Masjid yang akan kita prioritaskan adalah masjid yang paling dekat dengan kantor cabang kita” ujar Ustadz Hendri. Ustads Hendri juga memberikan masukan bahwa insentif harus didasarkan pada prinsip pay for personal dan pay for performance. “Memang insentif ini penting tetap tetap harus berdasarkan pada pay for personal dan pay for performance. Kita harus buat selain pada penunjukan personal misalnya Kades, RT/RW kita juga harus mengedapankan pada sumbangannya pada kinerja BMI” ujarnya menutup pernyataan darijarak jauh.
Kembali pada penjelasan Kamaruddin Batubara, ia menegaskan bahwa segenap tokoh masyarakat harus ikut serta membangun koperasi. “Kita ingin ajak semua tokoh masyarakat membangun koperasi dari desa. Melalui Kades bisa kita buat desa berkoperasi” ulangnya lagi menegaskan.
Dalam rapat ini Kamaruddin menekankan pada sinergi masing-masing koperasi. “BMI poin yang saat ini sedang digencarkan Kopmen BMI ini saya menyambut baik. Demikian juga Kopjas yang sedang berusaha masuk pada parkir-parkir bandara. Ini satu terobosan yang baik dan perlu dilanjutkan. Semangat baru, cara kerja baru dan orientasi baru ini akan menjadi faktor kunci sukses di tahun 2022” ujarnya lagi.
Dalam pernyataannya Kamaruddin juga bicara tentang penguatan permodalan dari Kopmen BMI dan Kopjas BMI. “Kita harus menguatkan permodalan dari sisi simpanan pokok dan simpanan wajib. Dengan permodalan yang kuat maka kemandirian bisnis dari masing-masing koperasi primer akan terjadi. Dan ini tentu akan menguatkan kinerja bisnis kita” pungkasnya.
Menutup pernyataannya Kamaruddin bicara tentang bentuk dan kegiatan koperasi sekunder. “Koperasi sekunder kita ini memang agak berbeda dengan yang udah dijalankan oleh teman-teman. Model penggabungan koperasi kita ini merupakan terobosan baru di koperasi Indonesia. Model Koperasi BMI Grup ini jadi cara baru dalam membangun koperasi kita. Semangat baru, cara pandang baru dan orientasi baru harus menjadi inspirasi kita dalam menatap tahun 2022 yang penuh optimisme” pungkasnya. (Sularto/Klikbmi)