Kursi Roda BMI Untuk Wildan, Pemuda Leuwiliang yang 23 Tahun Hidup Dengan Kelumpuhan

BMI Corner

اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا.

“Seorang Mukmin dengan Mukmin lainnya seperti satu bangunan yang tersusun rapi, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.” (HR Bukhari)

Klikbmi, Kabupaten Bogor – BMI Joss! ujar Wildan (23 tahun) begitu semangat. Kegembiraan wajahnya tak bisa ia sembunyikan saat menerima kursi roda gratis dari Kopsyah BMI di Kampung Pasir Honje Batu Tumpang RT 003, RW 005, Desa Cibeber 2, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kisah pilu dialami oleh Wildan yang sejak bayi sudah mengalami kelumpuhan. Sehari-hari, Wildan hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur di rumahnya. Ia sama sekali tak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Keadaan ini semakin sulit lantaran kondisi ekonomi keluarganya yang serba pas-pasan. Di mana hanya Engkan, ayahnya yang bekerja sebagai buruh tani. Sementara Nunung, ibu Wildan yang juga anggota BMI Cabang Leuwiliang, hanyalah seorang ibu rumah tangga.

Baca Juga : Josss! Perdana Di Kota Bogor, BMI Bangun Dua Rumah Gratis Sekaligus

Kini Wildan kembali terseyum, ketika dia diminta Manajer Area 10 Hendrawan dan Manajer Kopsyah BMI Cabang Leuwiliang Warnedi mencoba kursi roda barunya. Keduanya mewakili Kopsyah BMI menyerahkan kursi roda. Saat kursi barunya hadir di depan rumahnya, wajah Wildan sumringah. ”Ayo Bang Wildan besi di rodanya diputar-putar kalau mau jalan,” ujar Hendrawan sembari mengajarkan Wildan menjalankan kursi rodanya.

Kepada Klikbmi, Nunung mengucapkan banyak terima kasih kepada Kopsyah BMI. Sebelumnya, Wildan memiliki kursi roda, namun sudah tak layak. Jok kursi sudah tak mampu menahan beban Wildan yang kian hari bertambah. Sementara engsel dan rodanya mulai banyak dimakan karat.

”Alhmadulillah, sekarang putra saya sudah bisa jalan kemana-mana, terima kasih kepada Kopsyah BMI atas kursi rodanya. Padahal mah saya baru jadi anggota tapi langsung dapat bantuan begini,” terangnya.

Usai menerima kursi roda dari Kopsyah BMI, Wildan didampingi sang ibu Nunung berfoto bersama Manajer Area 10 Hendrawan (kanan) Manajer Kopsyah BMI Cabang Leuwiliang Warnedi (dua dari kiri) dan Staf lapang BMI yang memberi informasi Wildan, Alhamidi Putrabana (kiri)

Nunung mengatakan, kelainan kaki Wildan membuatnya tak bisa berjalan sejak masih balita. Meski hidup di tengah kesulitan ekonomi dan himpitan akan kebutuhan hidup sehari-hari, namun orang tuaWildan mengaku sudah pernah membawa anaknya tersebut untuk berobat.

Demi kesembuhan sang anak, berbagai pengobatan sudah ditempuh orang tua Wildan, mulai dari pengobatan medis hingga pengobatan tradisional. Namun semua itu tidak membuahkan hasil. Untuk bisa mendapatkan perawatan medis, Nunung harus membawa anaknya naik turun bukit. Pasalnya, kampong tersebut berada di bawah dengan jalan yang hanya bisa dilewati sepeda motor saja. “Kami punya niat untuk membawa ke dokter untuk terapi dan perawatan medis lain, namun nggak ada perubahan,” ungkapnya.

Baca Juga : Yuk Kenal Lebih Dekat Dengan Kopsyah BMI

Manajer Kopsyah BMI Cabang Leuwiliang Warnedi mengatakan, pemberian bantuan kursi roda untuk meringankan beban Wildan. Kursi roda tersebut berasal dari dana Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) Kopsyah BMI. “Kami berharap dengan kursi roda ini, Kang Wildan bisa melakukan aktivitasnya, meski hanya berjalan-jalan saja.Semoga bantuan ini mampu meringankan beban beliau dan bisa membantunya beraktifitas kembali,” terangnya.

Hal senada diungkapkan Manajer Area 10 Hendrawan menjelaskan, pandemi menjadi momentum Kopsyah BMI terus menjalankan program sosialnya.”Sesuai perintah Allah di Surat Al-Maidah ayat 2 untuk saling tolong menolong dalam kebajikan, bukan dalam keburukan atau kemungkaran. Kopsyah BMI terus menebar kebaikan kepada orang-orang yang membutuhkan,” paparnya.

Sementara Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara menjelaskan bahwa koperasi syariah memiliki perhatian dan tanggung jawab lebih besar kepada dhuafa dan saudara-saudara difabel.“Koperasi syariah bukan saja dilandasi oleh semangat keluargaan dan kegotong-royongan tetapi juga menjadi penyebar ibadah muamalah sebagai implikasi dari pelaksanaan ajaran Al Qur’an dan Al Hadist,” pesan pria yang akrab disapa Kambara.

Bagi Koperasi BMI, berbagi santunan anak yatim, pembangunan rumah hibah, bantuan bagi dhuafa, pengobatan gratis, beasiswa, ambulans gratis, bantuan kursi roda gratis dan berbagai kegiatan sosial adalah penjiwaan dari nilai-nilai berkoperasi yang berakar dari implementasi pilar 5 pilar pada Model BMI Syariah .

“Ini hasil dari gotong royong kita semua dalam membantu saudara kita yang sangat membutuhkan bantuan dan rasa bersyukur itu kita tunjukkan dengan penyerahan bantuan kursi roda. Seperti yang tertuang dalam Surah Ibrahim ayat 7, selama kita bersyukur Niscaya Allah SWT akan melipatgandakan rezeki kita, ” tandasnya.

(Togar Harahap/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *