Nasehat Dhuha Rabu, 2 Juni 2021 | 21 Syawal 1442 H| Oleh : Sularto
Klikbmi, Tangerang – Gus Mus dalam satu cermahnya mengutip hadis nabi, Gus Mus mengatakan mencari ilmu adalah suatu kewajiban. Beliau pun melanjutkan pembahasan dalam kajian singkatnya itu, mengatakan bahwa siapapun yang ingin isi dunia dan kebaikan akhirat maka harus dengan memiliki ilmu. Ilmu amat penting bagi manusia. Keistimewaan orang yang berilmu kata Gus Mus, dalam Al-Qur’an disebut sebagai satu-satunya orang yang takut kepada Allah. Orang yang berilmu memiliki kedekatan dengan Allah sehingga takut meninggalkan ibadah. Selain itu, orang yang berilmu memiliki keutamaan lebih utama dibanding orang yang rajin beribadah. Menurut Gus Mus, sekarang ini banyak orang rajin ibadah namun minim bahkan tak ada ilmu.
Gus Mus berharap agar umat Islam memperhatikan pentingnya ilmu dengan terus belajar, mengenal berbagai ilmu untuk lebih mengenal dan dekat dengan Allah. Hanya dengan ilmu seseorang akan mulia di sisi Allah. Beliau sampaikan, “*Orang yang paling dicintai Rasulullah SAW dan paling dekat kedudukannya dengan beliau di Hari Kiamat kelak,* bukanlah orang yang paling banyak ilmunya; bukan yang paling rajin ibadahnya; atau yang paling tinggi pangkatnya, tapi: *orang yang paling baik akhlaknya.* (Dari Hadis Nabi).
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw. menyatakan seluruh umat Islam wajib untuk menuntut atau mencari ilmu. Dalam kitab Ta’limul Muta’allim, salah satu syarat menuntut ilmu adalah thulu zaman yang berarti membutuhkan waktu yang sangat panjang. Hal tersebut menunjukkan bahwa umat Islam diwajibkan menuntut ilmu seumur hidup dalam rentang waktu yang tidak singkat. Sebab, menuntut ilmu membutuhkan proses belajar yang berkelanjutan, sama sekali tidak instan. Semakin bertambah ilmu seseorang, maka akan semakin bertambah pula rasa takut dan cintanya kepada Allah SWT.
Untuk meningkatkan ketaqwaan, umat Islam mesti mau belajar, mengaji dan menimba ilmu, kapan pun, di mana pun, dengan siapa pun dan dalam kondisi apa pun. Ilmu yang didapatkan bisa membantu kita mendekatkan diri kepada Allah Swt. Baik berupa ilmu-ilmu ibadah mahdoh, seperti tata cara sholat, membaca Al-Qur’an, berpuasa dan berhaji. Ataupun ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya. Kata “Ilmu” berasal dari Bahasa Arab ‘Alima, Ya’lamu, ‘Ilman, yang memiliki arti “Mengerti sesuatu”. Kata ilmu juga berasal dari kala ‘allama yang berarti “memberi tanda atau petunjuk” yang berarti pengetahuan. Tak heran apabila Gus Mus mengingatkan para pengikutnya di Instagram agar jangan pernah berhenti belajar.
Ilmu bisa diartikan sebagai seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Tak heran jika setiap orang Muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu sebab sesuai dengan hadits Nabi Muhammad Saw.:
طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.”
Kegemaran menuntut ilmu membuat seorang Muslim lebih tahu tentang banyak hal. Meskipun prioritas menuntut ilmu dalam Islam adalah memelajari ilmu agama, khususnya ilmu iman dan islam serta ilmu mengenal Allah SWT, tapi umat Islam tidak boleh begitu saja mengabaikan ilmu-ilmu lainnya. Sebab tanpa ilmu, umat Islam hanya akan menjadi terbelakang dibandingkan dengan umat-umat lain di muka bumi ini. Ingat, ilmu yang kita dapatkan mampu menyingkap tabir kehidupan manusia dan memahami rahasia-rahasia yang telah diciptakan Allah Swt. agar diungkapkan oleh manusia demi kemajuan peradabannya.
Mencari ilmu memang terasa amat berat, terutama ilmu-ilmu yang bisa semakin mendekatkan diri seorang hamba kepada Allah Swt. Sabda Rasulullah Saw.:
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ . رَوَاهُ مُسْلِم
“Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah SWT, pasti mudahkan baginya jalan menuju surga.” (H.R. Muslim).
Benar apa yang dikatakan oleh Gus Mus, jangan pernah berhenti belajar sebab Allah SWT akan memudahkan jalan seorang Muslim menuju surga dengan ilmu yang bermanfaat dalam dirinya sesuai dengan yang disebutkan dalam hadits di atas.
Mari kita mewujudkan kemaslahatan dengan ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)