Nasehat Dhuha Sabtu, 5 Juni 2021 | 24 Syawal 1442 H| Oleh : Sularto
Klikbmi, Tangerang – Sahabat BMI Kliker di penjuru nusantara, tema nasehat dhuha kita kali ini adalah keutamaan berdzikir. Materi ini disarikan dari satu potongan ceramah Alm Ustadz Ali Jabber. Beliau mengingatkan ada amalan yang sepertinya ringan tetapi jika dirutinkan akan membawa kepada cinta Allah. Dengan selalu membasahi bibir dan lidah dengar terus berdzikir maka akan sangat banyak keutamaan yang diperoleh. Dzikir merupakan salah satu ibadah yang utama. Dzikir bermakna mengingat Allah SWT dalam segala hal dan kondisi.
Banyak keutamaan dzikir. Dalam Alquran, Allah berfirman, “Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Ku serta janganlah (sekali-kali) kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS al-Baqarah [2]: 152). Dia berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS al-Ahzab [33]: 41).
Allah juga berfirman, “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan (cara) tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS al-A’raf [7]: 205). Dia berfirman, “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS al-Ahzab) [33]: 35).
Empat ayat tersebut sebenarnya sudah mencakup perintah berdzikir sebanyak-banyaknya, adab/ etika berdzikir sebaik-baiknya, dan fadilah berdzikir setinggi-tingginya. Tetapi, rupanya masih dipKitang belum cukup jelas oleh sebagian orang. Buktinya masih saja ada yang bertanya, “Mengapa setiap orang beriman diperintahkan untuk (senantiasa) mengingat Allah?”
Kami akan ulas 5 manfaat dzikir yang disarikan dari Ibnu Al Qayyim dalam salah satu buku karyanya, fadilah dzikir itu ada 80 macam. Pertama, dzikir dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan, dan kegundahan dari hati. Dzikir dapat menghadirkan kesenangan, kegembiraan, kekuatan, dan kehidupan ke dalam hati. Ibnu Al Qayyim berkata, “Dzikir bagi hati seperti air bagi ikan. Kita dapat bayangkan, bagaimana kondisi ikan itu bila tanpa air”. Kedua, dzikir dapat mendekatkan diri kepada Allah dan selalu merasa diawasi oleh-Nya. Dzikir dapat mendorong hati orang beriman untuk selalu kembali kepada-Nya dalam segala situasi dan kondisi.
Ketiga, dzikir dapat menjadi penyebab bagi Allah untuk selalu mengingat setiap hamba-Nya yang berdzikir kepada-Nya (QS al-Baqarah [2] : 152). Rasulullah SAW meriwayatkan firman Allah berikut, “Barang siapa mengingat-Ku dalam dirinya, (niscaya) Aku akan mengingat dia dalam diri-Ku. Dan, barang siapa mengingat-Ku dalam suatu kumpulan, (niscaya) Aku akan mengingat dia dalam suatu kumpulan yang lebih baik dari kumpulannya”. Keempat, dzikir itu ibarat makanan bergizi bagi hati dan ruh. Kita dapat bayangkan, badan dapat saja “merana” bila tanpa makanan bergizi. Demikian pula hati dan ruh. Ibnu Al Qayyim berkata, “Suatu ketika saya mendatangi Syekh Islam Ibnu Taimiyah saat beliau sedang shalat Subuh. Setelah selesai shalat, beliau lanjutkan dengan dzikir hingga menjelang tengah hari. Lalu, beliau menoleh ke arahku, ‘Inilah makan siangku. Kalau aku tidak makan siang, (tentu) energiku akan habis”. Kelima, dzikir itu dapat menghadirkan ampunan dari kesalahan dan dosa.
Mari terus lafalkan dzikir dan terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi).