Klikbmi, Tangerang – Kemakmuran satu bangsa bisa dinilai dengan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakatnya. Kebutuhan sandang, pangan dan papan menjadi sangat mutlak bagi terciptanya kesejahteraan yang paripurna. Sandang, pangan, papan dianggap sebagai sebuah konsep hidup manusia dalam pemenuhan kebutuhannya. Sandang memiliki arti pakaian, pangan memiliki arti makanan, papan memiliki arti tempat tinggal, ketiganya merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dalam menjalani kehidupannya. Sandang, pangan, papan, sebetulnya tidak bisa dilihat hanya dari arti katanya saja yang dianggap sebagai kebutuhan pokok manusia. Nenek moyang kita yang terdahulu sudah mengurutkan susunan katanya menjadi sandang-pangan-papan yang tidak bisa dibolak-balik urutannya.
Bagi Koperasi BMI penyediaan rumah bagi anggota merupakan salah satu program pemberdayaan. Model BMI Syariah yang menekankan kepada lima pilar penting kesejahteraan yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, simpanan dan investasi menjadikan program penyediaan rumah bagi anggota merupakan program untuk meningkatkan kesehatan anggota dan menjadi investasi bagi anggota. Sejak pilkada DKI 2017 orang meributkan rumah tanpa DP, Koperasi BMI sejak Januarai 2017 (RAT 2017) telah meluncurkan program rumah tanpa DP bagi anggotanya. Bahkan sebenarnya untuk program renovasi rumah telah ada sejak 2007.
Dihubungi melalui ponsel Jumat (1/1) Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI mengatakan bahwa program rumah tanpa DP ini diadakan untuk menjadi jembatan bagi anggota yang menginginkan rumah sederhana sementara anggota tidak memiliki uang muka atau down payment (DP). “Bagi kita yang penting anggota sejahtera, tentu kita juga mendapatkan margin yang pantas dan secara bisnis tetap menguntungkan. Inilah koperasi yang dibangun dengan rasa saling percaya. Anggota sudah militan bergabung menjadi anggota yang partisipatif, kita harus mendukung mereka untuk lebih sejahtera dong” ujar pria yang selalu tampil rapi ini.
“Kita memulai program rumah tanpa DP ini sejak Januari 2017, jadi kita sudah mulai sejak 4 tahun yang lalu. Sebetulnya sebelumnya sudah ada namun program ini belum disebut program rumah tanpa DP. Tahun 2017 kita membangun rumah tanpa DP ini sebanyak 8 unit dengan nilai Rp 443 juta. Tahun 2018, 37 anggota dengan nilai Rp 2,4 M, tahun 2019 sebanyak 66 orang dengan nilai Rp 4,7 M. Dan tahun 2020 yang sudah sebanyak 64 dengan total Rp 4,6 M sementara yang sudah disetujui namun belum selesei dibangun ada 10 unit. Nilai dari 10 unit ini Rp 730 juta. Sehingga kita sejak program ini digulirkan telah membangun rumah tanpa DP sebanyak 175 unit dengan total nilai Rp 12, 89 M” papar Kamaruddin melanjutkan.
Kamaruddin membeberkan bahwa pada masa pandemi ini kenaikan program rumah tanpa DP tidak terlalu cepat. “Program ini saya kira akan naik cepat setelah kita menemukan model yang pas, ternyata kejadian pandemi ini membuat kita naik sedikit saja. Saya yakin jika tidak ada pandemi kebutuhan rumah anggota akan naik signifikan. Saya sendiri berharap tahun 2021 kondisi perekonomian akan lebih baik” pungkasnya menutup pembicaraan telepon dengan redaksi.
Dihubungi terpisah, Jamin (Manajer Pembiayaan Kopsyah BMI) mengatakan bahwa masa angsuran pembiyaan rumah tanpa DP berkisar antara 5-10 tahun. “Program ini sangat membantu anggota yang belum memiliki rumah yang layak dan tanpa DP mereka bisa memiliki rumah. Kita sadar betul, memang kendala utama orang mau beli rumah biasanya gak punya DP-nya, inilah yang kita berikan kemudahan. Tahun 2021 ini kita masih akan mencari terobosan baru agar anggota semakin mudah mengakses pembiayaan ini. Oia tahun 2021 ini melalui Peraturan Khusus (Persus) masa angsuran bisa sampai 20 tahun, saya kira ini akan mempermudah anggota mendapatkan rumah. Dan jumlah pembiayaan juga mencapai Rp 100 juta” ujar Jamin pada redaksi.
Jamin menjelaskan bahwa rumah ini dibangun oleh Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) dan dibiayai oleh Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI). “Rumah yang dibangun Kopmen BMI ini sekalipun tanpa DP bukan berarti mengurangi kualitas. Kami memberikan garansi terhadap kualitasnya. Jadi rumah tanpa DP ini berbeda dengan program HRSH (Hibah Rumah Siap Huni) yang jika HRSH diberikan gratis untuk yang tidak mampu, kalo program rumah tanpa DP ini adalah untuk anggota yang membutuhkan rumah dan dia secara ekonomi bisa mengangsur secara mingguan. Perlu saya tekankan di sini bahwa program rumah tanpa DP ini untuk memperkecil angsuran pembayarannya dilakukan setiap minggu” pungkas Jamin menutup penjelasannya. (Sularto/Klikbmi).