Kisah Inspiratif Perjuangan Pedagang Gado-Gado Keliling Tunaikan Ibadah Umroh
Nasehat Dhuha Senin, 4 Juli 2022 | 4 Dzulhijah 1443 H | Oleh : Sularto
Klikbmi, Tangerang – “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Ibu, maaf bisa bicara dengan Ibu Runih” tanya penulis pada Ibu dengan nomor telpon yang diberikan oleh Basori Ahmad, Manajer Kopsyah BMI Cabang Rajeg. Penulis menelepon Ibu Dahlia, anak kelima Ibu Runih. Jumat pagi, pukul 09.00 WIB penulis berniat untuk menelpon Ibu Runih anggota Kopsyah BMI dari Cabang Rajeg yang beralamat di Kp Priuk, Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang.
Setelah menjawab salam, Ibu Dahlia menerima telepon penulis.”Maaf Pak Ibu sudah berangkat jualan. Sejak pagi Ibu sudah berangkat jualan gado-gado ke lingkungan sekitar rumah” ujar Ibu Dahlia. Penulis minta ijin untuk mendapatkan informasi dari anak kelima Bu Runih dengan melanjutkan bicara di ujung handphone.
Dari keterangan Bu Dahlia, ibunya saat ini berusia 64 tahun. Ibu Runih seorang janda yang waktu mudanya sudah menikah sehingga saat ini telah memiliki anak yang usianya hampir 50 tahun. Saat ini Ibu Runih tinggal bersama Ibu Edah, anak pertamanya.
“Ibu punya 5 anak, kakak saya ada 4 orang, Edah kakak pertama saya usianya hampir 50 tahun. Kedua, kakak saya bernama Endang, saat ini usianya 45 tahun. Kakak ketiga Nung yang berusia 38. Selanjutnya kakak saya bernama Dedih usia saat ini 35 tahun dan saya 32 tahun” ujar Bu Dahlia.
Bu Dahlia juga menyampaikan hingga saat ini Ibu Runih memiliki 12 cucu. Saat ditanya kapan Ibu Runih menjadi anggota Kopsyah BMI. “Seingat saya Ibu masuk menjadi anggota BMI sejak 2009 tapi karena belum tahu betul manfaatnya, Ibu sempat keluar. Ibu masuk lagi setelah BMI menjadi koperasi. Ibu masuk menjadi anggota Kopsyah BMI lagi sejak 13 September 2013” paparnya.
“Ibu selalu bicara ingin umroh, walaupun Ibu hanya jualan uleg atau gado-gado keliling niat Ibu sangat kuat. Ibu selalu menyimpan setiap minggu. Memang ibu tidak langsung menyimpan di simpanan umroh. Ibu secara rutin menyimpan di simpanan sukarela dan setelah cukup dimasukkan ke Sijaka (red : simpanan berjangka)” terang Bu Dahlia pada penulis.
“Ibu terbilang nekat, malah Ibu juga pernah bilang kalau gak nekad nanti tidak bisa berangkat umroh” pungkas Bu Dahlia.
Erwin Hidayat, Staf Lapang yang menangani rembug pusat Mohammad Hatta tempat kumpulan Ibu Runih mengungkapkan kekagumannya pada Ibu Runih. “Ibu Runih ini dari tahun 2017 selalu rajin dan tak pernah henti setiap minggu menabung. Beliau orangnya sangat gigih, tekun dan ulet, walaupun Beliau sudah tua dan janda. Tapi saya kagum pada keinginan Beliau untuk beribadah umroh. Saya kira umroh yang dijadikan sebagai cita-cita Bu Runih sangat mulia, mantap pokoknya” ujarnya pada penulis saat memberikan ekspresi kekagumannya pada sosok Ibu Runih.
“Beliau ini hebat sekali, setiap minggu selalu menabung kadang Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, Rp 200 ribu kadang juga Rp 350 ribu. Di setiap minggunya alhamdulillah selalu ada tabungan dari Ibu Runih” ujar Erwin.
“Sampai minggu ini untuk simpanan sijaka, Beliau punya Rp 20 juta, itu yang akan dipakai buat keberangkatan Beliau berumroh. Simpanan sukarela Beliau lebih dari Rp 9 juta. Dengan simpanan ini insyallah cukup untuk umroh Ibu Runih” pungkas Erwin.
Kisah perjuangan Ibu Runih ini menganulir pemikiran banyak orang yang mengatakan bahwa ibadah umroh hanya dapat dilakukan oleh orang kaya saja. Ibadah ini dapat dijalankan dengan rencana dan niat yang kuat dan disertai dengan tindakan yang konsisten dalam menabung.
Mari kita doakan Ibu Runih mendapatkan keutamaan dari ibadah umroh setelah Beliau melaksanakannya. Penulis mencatat paling tidak ada 3 keutamaan ibadah umroh yang perlu kita ketahui. Pertama, menghapuskan dosa. Keutamaan umroh yang utama ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam satu hadist. Dari Abu Hurairah ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Antara umroh yang satu dan umroh lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” (HR Bukhari dan Muslim).
Kedua, menghilangkan kefakiran. Keutamaan kedua juga merupakan ibadah yang disebut Rasulullah SAW dapat menghilangkan kefakiran dan menghapuskan dosa-dosa. Dari Abdullah, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Ikutkanlah umroh kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR An Nasai, Tirmidzi, Ahmad).
Ketiga, disetarakan dengan berjihad bagi Perempuan. Keutamaan yang ketiga ini khusus perempuan. Perjuangan jamaah perempuan saat umroh disetarakan oleh Rasulullah SAW dengan berjihad. Hal ini diungkapkan olehnya kepada Aisyah. “Aisyah berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah perempuan juga wajib berjihad?’. Rasulullah SAW menjawab: ‘Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan ‘umroh’.” (HR Ibnu Majah).
Kopsyah BMI untuk mewujudkan tegaknya pilar kelima yaitu pilar spiritual dalam produk layanannya memudahkan anggota untuk melaksanakan ibadah umroh. Basori Ahmad, manajer cabang Rajeg mengatakan Kopsyah BMI menjunjung tinggi tegaknya 5 pilar utama kesejahteraan anggota. “BMI dalam operasionalnya ingin meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual. Khusus untuk umroh tentu BMI memiliki produk yang bisa menunjang anggota untuk berangkat umroh dan juga haji. Kita ada simpanan umroh juga pembiayaan untuk umroh. Inilah bukti nyata dan komitmen BMI membantu meningkatkan kesejahteraan spiritual anggota” ujar Pak Bas panggilan manajer cabang yang selalu bersahaja ini.
Basori mendoakan Ibu Runih agar nanti saat berangkat akhir Agustus bulan depan, Ibu Runih diberikan kesehatan. “Sungguh ini satu yang sangat inspiratif, saya sendiri kadang haru dengan keinginan kuat Ibu Runih ini. Betapa tidak di umur yang sudah tidak muda lagi, Ibu Runih terus dengan mantap selalu menambah tabungannya untuk berangkat umroh. Saya kalau cerita yang ini mata pasti berkaca-kaca” pungkas Pak Bas.
Zaenal Mutaqin, manajer tour & travel Kopjas BMI yang menjadi biro umroh yang memberangkatkan Ibu Runih juga menyampaikan bahwa kolaborasi antara Kopjas BMI dan Kopsyah BMI dalam membantu anggota beribadah umroh akan semakin mudah dengan program simpanan umroh.
“Menyimpan tabungan di simpanan atau program simpanan umroh BMI sangat membantu anggota dalam mewujudkan untuk ibadah ke tanah suci baik ibadah haji maupun ibadah umroh, saya pribadi sangat salut dengan perjuangan jamaah khususnya Ibu Runih untuk mewujudkan ibadah umroh yang sangat luar biasa” ujar Pak Haji Zaenal begitu ia akrab disapa.
“Dari berbagai usaha yang dimiliki oleh anggota baik pedagang kaki lima, pedagang keliling sayuran, warung dan jenis usaha lainnya mereka betul-betul menyimpan hari demi hari. Bahkan dengan nilai yang tidak terlalu besar tapi karena niat yang suci ikhlas untuk ibadah hanya kepada Allah, Saya melihat mereka sangat dimudahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Ini juga berlaku pada Ibu Runih” pungkasnya.
Melalui kisah ini kita dapat mengambil hikmah, bahwa ibadah umroh jika diniatkan dengan kuat. Direncanakan dengan baik. Dilakukan dengan terus-menerus tanpa kenal menyerah. Serta ikhlas hanya untuk Allah SWT. Maka kita akan dimudahkan. Bagi yang belum beribadah umroh mari kita ajak untuk membuat rencana dengan baik, niatkan dengan kuat. Dan semoga Allah mudahkan.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888.
(Sularto/KLIK BMI)