Nasehat Dhuha Kamis, 8 April 2021 | 4 Hari Menuju Ramadhan 1442 H | Oleh Ust Sarwo Edy, ME
Klikbmi, Tangerang – Tidak terasa kita semua akan kedatangan tamu agung yang ditunggu-tunggu oleh umat islam sedunia. Yaitu Bulan Ramadhan. Bulan penuh keberkahan yang akan dilalui setiap muslim di dunia ini selama 29 hari atau 30 hari ini secara umum sudah kita ketahui dibagi menjadi 3 fase : 10 hari pertama adalah fase rahmat. 10 hari kedua adalah maghfiroh dan 10 hari terakhir adalah fase pembebasan dari api neraka.
Secara umum, kita bisa melihat secara teori dan secara empiris bahwa di Bulan Ramadhan ini setiap kebaikan dilipat gandakan pahalanya. Maka tak ayal setiap muslim berbondong-bondong untuk melakukan kebaikan apapun yang mereka mampu. Karena mereka tidak akan rela untuk melewatkan bulan penuh ampunan dan keberkahan ini yang ditunggu selama setahun yang lalu ini dengan biasa-biasa saja dan bahkan sia-sia.
Ada yang menggunakan waktunya selama sebulan penuh dengan I’tikaf di masjid. Ada yang menggunakan waktunya dengan berdzikir dan membaca Al-Qur’an sampai khatam. Dan juga hal-hal lain yang merupakan amalan yang menjadikan pahala dan ridha-Nya sebagai tujuannya.
Salah satu hal yang sering dilakukan di bulan ini adalah berbagi kepada sesama. Indahnya berbagi. Itulah salah satu tagline yang sering kita dengar ketika bulan Ramadhan tiba. Walaupun di bulan-bulan sebelumnya sering kita dengar. Akan tetapi ketika bulan Ramadhan tiba, tagline itu lebih gencar kita dengar. Bagaimana tidak, Sebagaimana kita ketahui, Setiap sedekah yang kita berikan di Bulan biasa saja, Allah lipat gandakan pahalanya. Apalagi jika itu terjadi di bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW mengatakan bahwa bulan Ramadhan mengandung banyak keutamaan. Allah melapangkan kemurahan-Nya di bulan Ramadhan. Dia melipat gandakan kebaikan yang dilakukan pada bulan Ramadhan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Artinya : “Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : ‘Semua amal kebaikan anak manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan serupa hingga 700 kali lipat. Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya karena ia meninggalkan syahwat dan makanan demi Aku.’ Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, yaitu satu kebahagiaan saat berbuka puasa dan satu kebahagiaan lainnya saat menemui Tuhannya. Sungguh bau mulutnya lebih harum di sisi Allah daripada bau kesturi,’” (HR. Muslim)
Sahabat Anas RA meriwayatkan bagaimana keutamaan berbagi pada bulan Ramadhan. Berbagi pada bulan Ramadhan bahkan amal yang paling utama:
عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
Artinya : “Dari Anas dikatakan, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan,’ (HR At-Tirmidzi)
Bahkan para sahabat juga menyaksikan kedermawanan dan kemurahan hati Rasulullah pada bulan Ramadhan dibanding bulan lainnya. Rasulullah memperbanyak sedekahnya di bulan Ramadhan sebagaimana hadist berikut ini:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ (أَجْوَدَ) مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
Artinya, “Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadhan,” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menurut ilmu matematika, 6 dibagi 2 sama dengan 3. Atau dengan kata lain. Akan ada pengurangan jumlah dari 6 berkurang 3 dan menjadi 3 saja. Itulah kadang yang syaitan bisikkan kepada telinga manusia. Syaitan selalu membisikkan di telinga manusia agar takut bersedekah (Karena takut akan kekurangan dan kadang membuat jatuh ke jurang kemiskinan). Hal tersebut sesuai firman Allah di dalam surat Al-Baqarah ayat 268 :
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
Jika kita mengikuti ilmu matematika yang kita pelajari selama di bangku sekolah, Maka benar sesuai dengan bisikan syaitan yang selaras dengan ayat di atas. Bahwa jika kita mem”bagi” harta kita kepada orang lain. Maka harta kita akan berkurang dari sebelumnya. Tapi setelah bisikan syaitan itu, Dilanjutkan dengan Janji Allah bagi yang mau membagi hartanya dengan bersedekah. Maka Allah akan mengganti dengan ampunan dan karunia-Nya. Apa yang lebih diharapkan oleh seorang hamba yang penuh dosa selain ampunan dari Rabb-nya dan juga karunia (belas kasih)-Nya.
Dari ayat ini, Bisa kita simpulkan bahwa sedekah adalah perkara iman. Jika iman kita kuat dan lebih percaya dengan karunia Allah yang tiada batas, Maka kita tidak akan takut untuk bersedekah dan berbagi kepada sesama serta yakin bahwa Allah akan ganti dengan yang lebih baik. Dan jika iman kita lemah, Maka tidak ayal kita akan lebih percaya dengan bisikan syaitan yang menurut ilmu matematika benar adanya.
Perlu kita garis bawahi bahwa ini adalah sedekah. Sesuatu amalan yang dicintai oleh Allah. Sang Khalik Yang Maha Kuasa (Mampu). Jika Ilmu Matematika berlaku hanya untuk manusia dan sedekah adalah kuasa-Nya. Bahkan Allah menjanjikan setiap kebaikan akan dibalas dengan perkalian 700 kali lipat yang termaktub di dalam surat Al-Baqarah ayat 261 :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Jika mungkin untuk saat ini kita masih belum merasakan balasan dari Allah (sesuai janji-Nya) atas apa yang kita sedekahkan. Ingatlah bahwa Allah pada waktunya akan membalasnya dengan cara-Nya.
Mari gunakan kesempatan emas di Bulan penuh berkah ini dengan semangat berbagi kepada sesama dengan bergabung bersama Kopsyah BMI di BMI Ramadhan Berbagi dengan menyalurkan sedekah terbaiknya melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888 dengan memilih Paket Takjil atau Paket Wakaf Al Qur’an Terjemahan dan atau memilih keduanya. Jadikan Ramadhan anda semakin berkah dengan berbagi kepada sesama. (Sularto/Klikbmi)