Nasehat Dhuha Selasa, 11 Mei 2021 | Hari Ke – 29 Ramadhan 1442 H| Oleh : Sularto
Klikbmi, Tangerang – BMI Klikeryang dirahmati Allah SWT, ramadhan tahun ini akan segera berakhir dan kita kaum muslimin berharap agar Allah SWT mempertemukan kembali dengan Ramadhan berikutnya. Waktu berjalan tidak terasa, dan hari ini kita berpuasa untuk hari yang ke-29. Besok insyallah kita berpuasa terakhir dalam Ramadhan 1442 H tahun ini. Tema kajian dhuha hari ini mengingatkan kita pasca Ramadhan, hari-hari kita harus lebih baik. Betapa tidak, karena belum tentu kita bisa bersama puasa tahun depan. Umur manusia kita tidak pernah tahu, seperti Senin bersamaan dengan waktu maghrib kemarin, Ustadz Tengku Zulkarnain dipanggil Allah SWT. Ini semua berlaku bagi kita semua, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada diri kita. Namun kita berdoa semoga kita dipanjangkan umur kita, sehingga memiliki bekal ibadah lebih banyak.
Kabar duka datang dari Pekanbaru, Riau. Pengelola Rumah Sakit Tabrani, dr Diana Tabrani Pekanbaru mengatakan Ustadz meninggal dunia saat azan Maghrib atau berbuka puasa, Senin (10/5/2021), di RS Tabrani, Jalan Sudirman, Pekanbaru. Ustadz meninggal dunia usai mencoba melawan virus Corona yang menggerogoti tubuhnya sejak pekan lalu. Kita semua ucapkan “Innalillahi wa innailaihi rojiun, Insyallah Ustadz Husnul Khotimah. “Allaahummaghfir lahu warham hu wa’aafi hii wa’fu anhu wa akrim nuzula hu wa wassi’ madkhola hu waghsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa ‘aidz hu min ‘adzaabil qobri wa fitnati hi wa min ‘adzaabin naar”.
Diambil dari potongan kajian Ustadz Adi Hidayat bahwa setelah puasa ini kita wajib untuk menjadi lebih baik, karena kita semua sebetulnya telah divonis Allah SWT. Pada hakikatnya, kebanyakan manusia berkeinginan melupakan kematian mereka. Namun dalam realitasnya, meski manusia kerap melupakan kematian yang merupakan takdir umum, sesungguhnya kematian itu tidak akan pernah melupakan manusia. Dalam kata lain, kematian akan menghampiri setiap jiwa. Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 185 berbunyi:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Kullu nafsin dzaiqatul maut. Wa innama tuwaffauna ujurakum yaumal-qiyamati faman zuhziha ani-nari wa udkhilal-jannata faqad faaza. Wa mal hayatuddunya illa mata’ul-ghurur,”.
Yang artinya: “Setiap yang bernyawa pasti merasakan kematian. Dan sesungguhnya kalian akan dibayar dengan balasan penuh di hari kebangkitan. Maka barangsiapa yang telah dikeluarkan dari api negeraka dan diizinkan untuk masuk surga, sungguh dia sangat beruntung. Dan kehidupan dunia ini tidak lain adalah suatu tipuan,”
Dalam kitab “Tafsir Nurul Iman karya” Allamah Kamal Faqih Imani disebutkan, setiap manusia memang akan menghadapi kematian. Kematian merupakan takdir yang umum untuk menghampiri setiap jiwa. Kaitannya dengan ayat tersebut, beliau menjelaskan, setelah kehidupan di dunia ini ada tahap penerimaan hasil dari perbuatan. Baik berupa pahala maupun hukuman yang akan dimulai. Lantas, ayat tersebut juga menjelaskan mengenai mereka yang akan keluar dari cengkraman api neraka dan diselamatkan. Diibaratkan bahwa api neraka itu menyedot umat manusia. Adapun faktor-faktor yang menarik manusia kepadanya adalah daya tarik yang sangat mengejutkan. Bukanlah hasrat, kesenangan seksual yang tidak halal, jabatan dan harta yang tidak halal yang menyelamatkan manusia dari neraka. Yang menyelamatkan manusia adalah iman dan takwa.
Hal yang paling penting yang dijabarkan dalam ayat tersebut adalah penjelasan mengenai sifat dunia yang fana. Material dunia beserta kesenangan yang ada di dalamnya janganlah dijadikan cita-cita dan tujuan akhir manusia. Sebaliknya, dengan menggunakan alam materi serta kebaikan dunia, manusia sudah sepatutnya semakin bersujud dan menghindari perbuatan-perbuatan dosa. Puasa harus mampu meningatkan kita bahwa kita harus lebih baik secara vertikal maupun horinsontal
Kita harus lebih baik dalam hubungan ibadah kita kepada Allah SWT dan harus lebih baik juga hubungan dengan sesame manusia. Jika kita sudah berpuasa dan sudah dingatkan tentang vonis kematian dan tidak berubah menjadi lebih baik, dengan cara apalagi dan kapan lagi kita menjadi lebih baik.

Mari meningkatkan kesolehan sosial dengan bersedekah. Dan Jangan lupa bersedekah setap hari. Salurkan sedekah terbaik kita kaum muslimin melalui rekening Ziswaf Kopsyah BMI : BNI Syariah : 7 2003 2017 1 a/n Benteng Mikro Indonesia. Simpanan Sukarela : 000020112016. DO IT BMI : 0000000888 dengan memilih paket takjil ataupun paket wakaf mushaf Al-Qur’an dan ataupun dua-duanya. (Sularto/Klikbmi)