الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِى الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
“Orang yang menebar kasih sayang akan disayang oleh Allah Yang Maha Penyayang. Sayangilah yang di muka bumi, kalian pasti akan disayangi oleh Allah yang berada di atas langit” (HR. Tirmidzi)
Klikbmi, Pandeglang – Tangan terciprat minyak goreng yang panas sudah menjadi makanan sehari-hari bagi setiap pedagang gorengan.
Namun, jika alat masaknya terendam air hujan karena dapurnya bocor, tentu menjadi beban yang berat mereka yang menggantungkan hidup dari usaha ini.
Namun begitulah yang dirasakan Marwiyah setiap musim hujan tiba. Atap dapurnya sudah tak kuasa menahan air hujan yang masuk ke rumahnya di Kampung Margahayu, RT 02, RW 05, Desa Sindang Karya Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Adonan gorengan yang sudah ia siapkan gagal dibuat penganan. Kendati rugi karena batal berdagang, bibir Marwiyah pantang untuk mengeluh.
Wanita 50 tahun ini tetap bersemangat berjualan gorengan keesokan harinya. Menjajakan gorengannya dari rumahnya hingga ke Alun-alun Kecamatan Menes sejauh 3 Kilometer.
Dapur hanya satu dari sekian kondisi rumahnya yang memprihatinkan. Dinding rumahnya yang masih dibalut bilik bambu juga tak kuasa menghalau dinginnya malam.
Ia juga tak mau memberatkan suaminya Muksin yang sudah 30 tahun menjadi hansip. Semua dilalui mereka dengan sabar.
Sebagai anggota koperasi, Marwiyah adalah anggota militan.
Pembiayaannya sudah ke-enam, terakhir ia telah mengakses pembiayaan Rp 4 juta yang digunakan untuk modal berjualan gorengan, begitu keterangan Manajer Cabang Menes Primalaksana Wibowo kepada Klikbmi. ”Alhamdulillah pak, hanya dari BMI, usaha gorengan dan kehidupan kami tertolong,” ujar Marwiyah.
Buah kesabaran Marwiyah meniti mimpinya memiliki rumah baru akhirnya terjawab. Koperasi BMI menyerahkan rumah gratis melalui program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH), Rabu 27 Oktober 2021. Rumah yang diberikan kepada Marwiyah merupakan HRSH ke-320.
Acara penyerahan HRSH dihadiri langsung oleh Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara, Kabid Perkoperasian Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Pandeglang Parti, Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI Radius Usman dan Kades Sindang Karya Andi.
Kemudian, General Manajer Kopmen BMI Taufik Hidayat, Manajer SDM Kopsyah BMI Ahmad Jauhari, Manajer DKTB Kopmen BMI Krisyanto, Manajer Pemberdayaan Anggota Muhammad Suproni, Manajer Area 06 Sukirman dan Manajer Cabang Menes Primalaksana Wibowo.
Di Kabupaten Pandeglang, BMI telah membangun 31 unit HRSH, sementara di Menes sudah tujuh unit. Pembangunan rumah yang dibangun dari nol oleh BMI mengubah rumah Marwiyah menjadi lebih baik. Dinding bilik kini berganti hebel. Lantainya berkeramik. Daun rumbia sudah berubah menjadi asbes.
Untuk buang hajat, Marwiyah tak usah bersusah payah lagi ke sungai di belakang rumahnya. Karena BMI juga membangun wc dan kamar mandi untuk mereka, sepaket dengan bangunan rumahnya.
Total biaya pembangunan mencapai Rp52 juta, jika dirinci anggaran Rp51 juta berasal dari BMI, sementara Rp 1 juta dari Keluarga Marwiyah.
Dalam sambutannya Presdir Koperasi BMI Kamaruddin Batubara menyampaikan selamat kepada Ibu Marwiyah mendapatkan rejeki yang tidak disangka-sangka.
“Inilah janji Allah sesuai Al Qur’an surat Ath – Thalaq : 2-3. Insyallah Ibu telah mendapatkan rejeki yang tak disangka-sangka. Saya yakin dalam salat malamnya, Ibu Marwiyah pernah berdoa ingin punya rumah baru,” ujar pria alumni Institut Pertanian Bogor tersebut.
“ Kita juga punya gerakan 1000 sajadah dan al quran. Gerakan Gemaseri. Rumah ini adalah rumah ke 31 yang kita bangun di Pandeglang ini” papar pria yang akrab disapa Kambara.
“Bapak Ibu, koperasi ini milik bersama dan kita harus memerankan koperasi memiliki peran sosial. Salah satu peran koperasi kita adalah membangun rumah gratis. Coba Bapak Ibu bayangkan jika di Pandeglang ini ada 1.000 koperasi dan masing-masing bangun 1 rumah saja maka akan ada 1.000 rumah” tambahnya.
“Di Desa Sindang Karya ini tentu ikutan membangun desa lewat ekonomi gotong royong. Melalui apa? melalui simpanan anggota BMI. Di Desa Sindang Karya, BMI telah menyalurkan Rp3,5 miliar pembiayaan mikro, sementara tabungan sebanyak Rp400 juta, lantas dari mana Rp3,1 miliar lainnya? dari anggota lain yang mempercayakan simpananya kepada BMI, inilah ekonomi gotong royong,” paparnya.
Kambara juga mengapresiasi sinergisitas kades Sindang Karya Andi yang mendukung operasional BMI di sana. Dari jumlah 993 KK warganya, yang telah menjadi anggota BMI sebanyak 197 orang, atau 21 persen warga Sindang Karya sudah menjadi bagian dari BMI.
“Beri tepuk tangan buat Pak Kades. Artinya BMI dan Desa saling bersinergi membangun desa melalui koperasi karena sifatnya yang gotong-royong. Koperasi berjiwa gotong royong dan inilah cara kita membangun desa” jelas Kambara melanjutkan.
Menutup pernyataan Kambara mengajak warga Sindang Karya menjadi anggota BMI. “Ayo menjadi anggota Kopsyah BMI, dan perlu kita sampaikan lagi bahwa Koperasi BMI adalah koperasi pertama yang bangun rumah gratis baik ke anggota dan non anggota” pungkasnya.
Sementara, dan Kabid UKM Dinkop UKM Kabupaten Pandeglang, Parti menuturkan, bahwa Koperasi BMI tetap istiqamah berusaha memajukan kesejahteraan masyarakat Pandeglang dengan Hibah Rumah Siap Huni.
“ Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Pandeglang mengucapkan terima kasih kepada Koperasi BMI, mudah mudahan terus dilakukan hingga lebih banyak masyarakat yang terbantu. Semoga dengan rumah barunya, Ibu Marwiyah semakin semangat beribadah,” tuturnya.
Ia memaparkan bahwa lewat HRSH, warganya semakin terdorong untuk mengenal Koperasi BMI lebih jauh. Menurutnya, warga kini lebih memahami kehebatan ekonomi syariah lewat BMI. ”Saya tegaskan bahwa Koperasi BMI bukan hanya sekedar simpan pinjam saja, tetapi kental dengan kegiatan sosialnya, dengan budaya sedekah dan infaq nya, itu luar biasa,” tandasnya.
(Togar Harahap/KlikBMI)