Setahun Mengungsi Ke Rumah Orang Tua Kini Bersiap Tempati Rumah Tanpa DP BMI
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim ayat 7)
KLIKBMI.COM, TANGERANG – Dering handphone mengagetkan Warni yang asyik menonton sinetron favoritnya yang tayang selepas Isya. Wanita 38 tahun ini masih ragu untuk mengangkat, karena nomor yang menghubungi tak dikenal. Setelah diangkat, handphone hampir lepas genggamanya. Air matanya berderai. Air mata bahagia.
Di ujung telepon, Manajer Pembiayaan Kopsyah BMI Jamin memberitahu kabar gembira. Pengajuan rumah tanpa DP untuknya baru saja disetujui. Dengan mata yang masih sembab, anggota Rembug Pusat Pisang Pelayanan Sepatan itu langsung memberitahu suaminya, Sabar Pri Utomo yang saat itu baru saja pulang kerja. Alhamdulillah.
Baca Juga : 10 Muharram, BMI Tebar 200 Santunan Anak Yatim Di Kawasan Pembangunan BMI Center
“Saya langsung nangis pak. Pas dengar kabar bahwa pengajuan rumah tanpa DP saya di-ACC sama Kopsyah BMI, saya nggak tidur semalaman, suami saya juga sama,” ujar ibu beranak satu itu saat Klik BMI bersilaturahmi ke rumahnya, Senin 23 Agustus 2021.
Lewat program rumah tanpa DP Kopsyah BMI, mimpi pasutri itu bisa memiliki rumah baru akhirnya terkabul. Sudah setahun lebih, mereka mengungsi ke rumah orang tuanya, karena kondisi rumahnya hampir roboh. Rayap sudah memakan kusen dan tiang rumahnya di Kampung Pisangan 1, RT 001, RW 003, Desa Sarakan, Sepatan, Tangerang. Genting pun sudah banyak yang bocor.
” Nggak bisa ditempat lagi pak. Kalau hujan, ember dimana-mana. Kemudian, orang tua nyaranin pindah ke rumahnya. Lalu saya diberitahu oleh bibi yang juga anggota BMI kalau BMI punya program rumah tanpa DP, baru kemudian saya ajukan dan alhamdulillah di Acc,” jelasnya.
Baca Juga : BMI Serahkan Bantuan Pendidikan Rp 50 Juta Kepada Dua Anak Karyawan
Tanah berukuran 60 meter yang mereka tempati adalah pemberian orang tuanya. Sepekan setelah dihubungi, bahan material dari Koperasi Konsumen BMI pun datang ke lokasi rumahnya, Rabu 18 Agustus 2021. Termasuk para tukangnya. Rumah yang akan dibangun berukuran 7 x 5 meter dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Semua bangunan sudah full hebel.
“Alhamdulillah, terima kasih Koperasi BMI sudah membantu saya memiliki rumah. Sekarang saya sudah bisa punya rumah sendiri,” terangnya
Rumah ini nantinya akan diangsur Rp 425 ribu per minggu selama delapan tahun. Bagi Warni, cicilan ini sangat terjangkau. Terlebih, sang suami sudah sepakat yang akan mengangsur dari gaji bulanan sebagai pekerja proyek di Jakarta. Untuk kehidupan sehari-hari, akan dipenuhi dari gaji Warni yang bekerja paruh waktu sebagai asisten rumah tangga dan berdagang penganan kecil di rumahnya.
Profil Koperasi BMI : Cek Di sini
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, BMI tidak hanya memberi kami modal untuk usaha tapi juga tempat tinggal. Ini membuat kami bersyukur bisa menjadi anggota BMI,” ujar Warni.
Manajer Pembiayaan Kopsyah BMI Jamin menjelaskan program rumah tanpa DP telah bergulir sejak Januari 2017. Jika ditotal, sebanyak 219 rumah tanpa DP sudah dibangun. Hingga Agustus 2021, sebanyak 25 rumah dalam proses akad, sementara 8 rumah dalam proses pembangunan.
Baca Juga : BMI Bahagiakan 150 Anak Yatim Dan Dhuafa Sekitar GTG
“Proses pembangunan diberikan kepada Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) dan dibiayai oleh Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI). Meskipun tanpa DP, BMI terus mengupgrade kualitasnya,” jelasnya.
Untuk tahun 2021, sambung Jamin, Kopsyah BMI terus melakukan terobosan agar program rumah tanpa DP mampu tersampaikan dan dinikmati semua anggota.
”Kuncinya di sosialisasi, kita akan terus lakukan promosi di setiap kegiatan rembug pusat agar semua informasi kaitan dengan produk pembiayaan yang ada di kopsyah BMI bisa sampai ke anggota salah satunya pembiayaan rumah tanpa dp. Kita berharap dengan adanya pembiayaan rumah tanpa dp ini kita bisa merubah kondisi sosial anggota dengan memperoleh rumah yang layak huni,” paparnya.
Terpisah, Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara menjelaskan, salah satu kendala masyarakat mengakses perumahan adalah persyaratan kredit pemilikan rumah (KPR) yang rumit dan uang muka yang tinggi. Namun kesulitan ini tidak berlaku bagi anggota Koperasi BMI.
Program rumah tanpa DP, tidak hanya berdampak pada kenyamanan keluarga Ibu Warni dalam beristirahat, namun memacu keluarga ini untuk berubah ke arah yang lebih baik
”Jika koperasi dibangun dengan rasa saling percaya dan gotong royong maka hasilnya adalah program yang mendukung ekonomi anggotanya berubah menjadi lebih baik. sudah militan bergabung menjadi anggota yang partisipatif, kita harus mendukung mereka untuk lebih sejahtera dong,” tandasnya.
(gar/KLIKBMI)
Sya juga ingin sekali seperti ini karena lama sekali bagi saya untuk membuat ruangan karena harus menyisikan uang dr gaji suami sudah 5thn menikah baru bisa buat kamar mandi dan dapur sedangkan kamar memang sudah jatah .. baru stngh taun ini misah dapur dengan mertua ingin sekali memiliki ruang tamu dan kluarga juga kamar untuk anak..