Rumsiyah Yang Merindukan Ka’bah

Edu Syariah

Nasehat Dhuha  Jumat, 18 Maret 2022| 15 Syaban 1443 H | Oleh : Tim Humas BMI 

Klikbmi, Tangerang – Lamunan Rumsiyah (60) di sore hari buyar saat namanya dipanggil dari belakang rumah. Waentin (42) tetangganya ternyata yang memanggil. Wanita itu datang mendekat ke arahnya yang sedang duduk di depan warung kecilnya.  

“Ncing-ncing (bibi dalam bahasa Betawi) Ncing Rumsiyah,”

”Kenape, ntin? Timpal Rumsiyah penasaran.

”Bolehlah ncing sekarang,” ujar Waentin yang menambah rasa penasarannya.

”Boleh-bolehlah, emang ade ape?”

”Ncing Rumsiyah, bentar lagi ke Mekkah, dapet umroh dari BMI,” jawab Waentin sambil memperlihatkan papan styrofoam yang sudah ditempeli kertas berwarna merah.

Di papan itu, tertulis Hadiah Umroh Rapat Anggota Tahunan Koperasi BMI dengan angka Rp25 juta. Setelah Rumsiyah melihat papan itu, Waentin langsung memeluk Rumsiyah dengan senang, Rabu 26 Januari 2022.

Waentin dan Rumsiyah sama-sama anggota Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Cabang Sepatan Tangerang. Waentin merupakan Ketua Rembug Pusat, sementara Rumsiyah adalah anggotanya. Sehari sebelumnya, nama Rumsiyah dipanggil sebagai penerima hadiah umroh dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi BMI Tahun Buku 2021, Selasa 25 Januari 2022. Tidak hanya Waentin, semua anggota RP Teratai gembira mendengarnya.

Rumsiyah tak pernah menyangka sebentar lagi akan menginjakkan kakinya ke Tanah Suci. Yang membuat ibu dari empat anak bangga karena yang memberikanya adalah Koperasi BMI. Koperasi yang sudah 17 tahun membantu ekonomi keluarganya meningkat. Koperasi yang sudah membangun warung dan rumah untuk putrinya.

”Sudah 17 tahun saya jadi anggota Kopsyah BMI. Hanya dari BMI saja pak,” terang Rumsiyah saat disambangi Redaksi Klikbmi di rumahnya di Desa Sepatan, Kabupaten Tangerang, Kamis 17 Maret 2022.

Pertengahan 2005, Rumsiyah masih ingat Koperasi BMI yang pertama kalinya menolong usaha pakaian sekolah di Pasar Sepatan. Saat itu, usahanya tengah morat-marit mencari modal menjelang tahun ajaran baru. Rumsiyah juga masih ingat betul jumlah nominal pembiayaan pertama dari Koperasi BMI untuk usahanya.

”Waktu itu saya dapat Rp400 ribu lewat Pak Makhrus (Direktur Keuangan Kopsyah BMI). Petugasnya yang ke rembug dulu Pak Makhrus. Sudah dapat (pembiayaan-red) dari BMI, saya langsung ke Tanah Abang beli buat singlet sama pakaian anak sekolah,” kenang Rumsiyah.

Orang pertama yang mendukungnya masuk ke Koperasi BMI adalah suaminya. Setelah diboyong dari rumah orang tuanya di Tanah Merah Sepatan Timur, Rumsiyah tinggal bersama suami dan mertuanya di Desa Sepatan, akhir 1970-an. Saat itu, Sepatan belum seramai sekarang. Rumah tempat mereka tinggal pun berbentuk kebaya dengan bahan bangunan dari kayu, layaknya rumah warga Betawi kebanyakan saat itu.

Rumsiyah berfoto bersama putri keduanya Siti Muslihat, putra bungsunya dan Zuhwan, cucu satu-satunya yang ikut menjaga warung kecilnya di Desa Sepatan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.

Rumsiyah paham betul gaji suaminya sebagai mantri Pasar Sepatan tak banyak membantu. Hingga saat anak kedua mereka berusia dua tahun, Rumsiyah memberanikan diri membuka usaha pakaian di Pasar Sepatan.

Pertemuannya dengan Koperasi BMI memberikan manfaat pada keluarganya. Almarhum suaminya (wafat Tahun 2017 karena sakit diabetes) juga yang meminta Rumsiyah untuk setia menjadi anggota BMI. Tidak meminjam ke tempat lain, karena sadar jika banyak tempat pinjaman, maka kondisi ekonominya akan morat-marit.

Dari pembiayaan Rp400 ribu, Rumsiyah kini mengelola pembiayaan Rp25 juta dari Koperasi BMI. Omset toko pakaiannya pun sudah mencapai Rp1 juta sehari. Dari usaha tersebut, Rumsiyah juga mengakses produk Rumah Tanpa DP yang dibangun untuk Siti Muslihat, putri keduanya. Keuntungan dari usahanya pun, ia gunakan untuk pendidikan putrinya yang pertama Sulihah yang kini menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi di Jakarta Timur.

”Almarhum suami saya yang meminta saya untuk di BMI saja, nggak kemana-mana. Dia seneng karena dari koperasi BMI, usaha saya bisa meningkat,” paparnya.

Di usianya yang sudah sepuh, Rumsiyah terus membangun usahanya semakin maju. Setelah mengembangkan usaha pakaiannya di Pasar Sepatan, Rumsiyah juga membuka warung kecil-kecilan di rumahnya. Warung itu dikelola oleh putra bungsunya dan Zuhwan, cucu satu-satunya Rumsiyah. Warung itu memang kecil, namun selalu ramai. Halaman depan rumahnya dipakai para pelangganya untuk menikmati kopi atau snack di warung tersebut. ”Biaya bikin warung juga dari Koperasi BMI,” terang Rumsiyah.

Lantas apa yang membuat Rumsiyah tetap tersemangat dan mengembangkan usahanya? Rumsiyah menjawabnya dengan lugas. Salat Subuh!. Pesan itu juga yang disampaikan almarhum suaminya menjelang wafat. ”Jangan tinggalin salat. Sebelum ke pasar, salat subuh dulu, itu yang dia pesenin sama saya, sama anak-anak,” kenang Rumsiyah.

Kini Rumsiyah tengah menabung untuk uang sakunya di Tanah Suci. Ia berharap pandemi segera berakhir dan bisa melaksanakan umrah dengan aman. ”Pesan saya ke anggota BMI, jangan tinggalkan Salat dan selalu amanah,” terangnya.

Allah SWT tak menjanjikan langit selalu biru, bunga selalu mekar, bahkan mentari selalu bersinar, tapi Allah janjikkan kekuatan. Di saat Rumsiyah diterpa kesusahan modal, Allah mendatangkannya dengan kehadiran BMI. Allah SWT juga yang memberikan kekuatan Rumsiyah untuk tetap semangat berniaga, semangat meningkatkan pendidikan anak-anaknya hingga salah satu dari mereka menjadi dosen. Allah SWT pula yang mencurahkan segala kasih sayangna

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).

Diriwayatkan dari Imam Muslim, Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, dengan dua rakaat sebelum Subuh, kan kau dapatkan dunia seisinya. Saat yang lain tidur, Rumsiyah mengambil sajadah, menghadap kiblat, memenuhi panggilanNya, menyerukan kemenangan dan kebajikan.

Semoga kita termasuk orang-orang yang giat berikhtiar, giat bersedekah dan senantiasa yakin kepada Allah Swt. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Togar Harahap/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *