Serang, klikbmi.com – Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) tak berhenti memberi solusi membangun kesejahteraan anggota dan masyarakat. Pada Kamis 26 Oktober 2023, Kopsyah BMI menyerahkan Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) ke 443 untuk anggota Cabang Mancak, Kabupaten Serang.
Penerimanya adalah Mas’anah, warga Kampung Sikalapa, RT 005, RW 002, Desa Ciwarna, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang Banten. Saat penyerahan, Mas’anah tak mampu lagi menunjukkan rasa bahagianya. Ia seperti bermimpi melihat rumahnya sekarang. Suaranya lirih, matanya sembab, hatinya menangis bahagia.
“Saya nggak menyangka rumah saya bisa sebagus sekarang. Rezeki dari Allah SWT lewat Koperasi BMI. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada BMI sudah membangun rumah saya,” ujar Mas’anah.
Lantas mengapa Mas’anah bisa sebahagia ini? Warga Kampung Sikalapa memahami betul kondisi keluarga besar Mas’anah. Meski usianya dan suaminya Edi tak lagi muda, mereka tetap semangat bekerja memenuhi kebutuhan 9 orang putra putrinya. Mas’anah setiap hari menjadi kuli pembuat keriping emping melinjo. Sementara Edi bekerja sebagai kuli panggul di sebuah pabrik pupuk di Kota Cilegon dengan upah Rp200 ribu per minggu.
Apapun mereka lakukan agar ke sembilan buah hatinya hidup mandiri. Termasuk merelakan hidup di rumah yang jauh dari kata layak. Di antara sekian banyak rumah Warga Sikalapa, rumah Mas’anah yang paling buruk. Rumah yang mereka tinggali hanyalah tumpukan GRC yang asal tutup sekedar menghindari angin malam dan hujan.
Cobaan Allah nyatanya tak berhenti di rumah saja. Putra bungsu mereka, Ahmad Syarif Hidayatullah lahir dalam keadaan Down Syndrome, enam tahun silam. Selama enam tahun itu pula, putra bungsu mereka pulang pergi ke rumah sakit.
Apakah Mas’anah dan Edi menyerah? Tentu tidak. Mereka justru semakin sabar dan rajin bekerja. Untuk menambah modal usaha empingnya, Mas’anah menjadi anggota Kopsyah BMI dan mendapatkan pembiayaan sebesar Rp4 juta. Dari keuntungan itu, ia bisa menghidupi 5 anaknya yang belum mandiri serta memastikan si bungsu mendapatkan pengobatan yang baik.
Buah kesabaran Mas’anah mendapat ganjaran dari Allah SWT. Lewat informasi dari pihak desa, Kopsyah BMI mendapatkan laporan mengenai anggota yang kondisi rumahnya memperihatinkan. Setelah disurvei dan diverifikasi oleh Manajer Cabang Mancak Mansur, rumah tersebut kemudian diajukan ke program HRSH.
Alhamdulillah, pengajuan itu diteken oleh Ketua Pengurus Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara. Rumah Mas’anah menjadi rumah gratis Kopsyah BMI yang ke 443, termasuk rumah gratis ke 68 yang BMI bangun di Kabupaten Serang dan yang ke-4 di Kecamatan Mancak.
Kamis pagi, halaman rumah Mas’anah dipenuhi orang. Puluhan orang termasuk Kabid Koperasi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang Mochamad Yagi Soesilo, Sekcam Mancab Saepudin dan Kades Ciwarna Rahmat Hidayatullah hadir di sana. Mereka menjadi saksi kebahagiaan Mas’anah sekeluarga.
Dalam sambutannya, Kamaruddin Batubara, biasa disapa Kambara, Direktur Utama Kopsyah BMI sekaligus Presiden Direktur Koperasi BMI Grup mengungkapkan, program HRSH merupakan bagian dari pelaksanaan Model BMI Syariah yang salah satu pilar pemberdayaannya adalah aspek sosial.
“Ibu Mas’anah ini punya pembiayaan Rp4 juta di BMI, lalu kenapa dapat rumah gratis? Karena BMI sedang menjalankan fungsi sosialnya. Bahwa koperasi tidak hanya membangun ekonomi anggotanya saja, tapi juga sosialnya ini amanah Pasal 4 UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian,” terangnya.
“Koperasi yang benar adalah yang memberikan banyak manfaat kepada masyarakat dan memainkan peran sosial secara masif, jadi kalau ada lembaga yang ngakunya koperasi tapi hanya mencari keuntungan, tanyakan lagi apakah itu koperasi atau kuperasi?” ungkap Kambara.
Kambara kembali mengajak anggota untuk terus bekerjasama dan semangat membangun kemandirian Kopsyah BMI dengan menabung, seperti dalam firman Allah SWT di Surah Al Hasyr ayat 7 agar harta tidak beredar di orang kaya saja.
”Menabung itu harus dipaksa, contohnya ibu punya kredit motor menyicil Rp1 juta perbulan misalnya, tapi pas motor lunas, apakah ibu bisa menabung yang sama? Pasti berat. Menabung itu harus dipaksa, seperti untuk umroh, qurban, pendidikan. Dan di BMI, kita ada produk simpanannya,” jelas Kambara.
Untuk diketahui, tujuan berkoperasi Kopsyah BMI ditegaskan dalam Model BMI Syariah yang memiliki lima pilar pemberdayaan yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan spiritual. Kelima pilar tersebut dijalankan dengan lima instrumen yaitu Sedekah; Pinjaman; Pembiayaan; Simpanan dan Investasi melalui pengembangan budaya menabung; dan pemberdayaan Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf (Ziswaf).
Dengan tujuan yang jelas melalui Model BMI Syariah tidak heran jika Kopsyah BMI semakin dipercaya oleh anggota dan masyarakat. Setelah memiliki 100 cabang, kini koperasi dengan aset lebih dari Rp1,1 triliun lebih itu terus menggenjot program sosial dan pemberdayaanya dirasakan masyarakat di Banten dan Jawa Barat. Mulai dari Gerakan Seribu Sajadah dan Al Quran (Geser Dahan), Sanitasi Masjid, Mushola dan Pesantren (Sanimesra), Sanitasi Dhuafa, Santunan dhuafa, santunan anak yatim, beasiswa, pelayanan ambulans gratis (bensin, sopir dan e-toll ditanggung BMI) dan lain-lain.
”Jadi yang belum menjadi anggota pahalanya mohon maaf pahalanya cuma satu, karena cuma ikut menyaksikan kebahagiaan di sini. Kalau sudah menjadi anggota pahalanya dua, selain bahagia juga ikut berkontribusi melalui gerakan Gassiteru. Apa itu Gassiteru? Gerakan Sedakah Tiga Ribu seminggu, seribu untuk infak dan Rp2.000 untuk wakaf. Dari wakaf kita telah mengumpulkan Rp32 miliar,” paparnya.
Kambara mengajak anggota BMI agar terus meningkatkan zakat, infaq, sedekah dan wakaf (ZISWAF). Ia menyampaikan beberapa manfaat sedekah yaitu, menambah rezeki, Memperpanjang Umur, Menjauhkan dari penyakit, menghindarkan dari marabahaya dan menjadikan anak-anak menjadi anak yang pintar. ”Saya yakin Koperasi BMI bisa melayani anggota sampai sekarang, karena doa-doa orang yang kita bantu,” tandasnya.
Ia mengatakan, pemberian rumah gratis merupakan bukti nyata keberpihakan koperasi pada kesejahteraan anggota dan non anggota. Seperti tagline-nya, Kopsyah BMI melayani dengan hati nurani.
“Kopsyah BMI akan terus memberikan hibah rumah layak huni sebagai bagian dari pemerataan ekonomi dan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan anggota dan masyarakat. Karena kita mengamalkan perintah Allah SWT di QS Al Maidah ayat 2, tolong menolong dalam kebaikan,”ujarnya.
Kambara mengatakan, BMI telah menggerakkan infaq anggota yang di sisihkan Rp 1.000 setiap minggunya di Kopsyah BMI. Besarnya manfaat sedekah, Kambara sampaikan dalam Surah Al Munafiqun ayat 10.
“Jika diterjemahkan ; Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh,” terangnya.
“Inilah tujuan kami. Mengajak ibadah muamalah kepada anggotanya. Karena BMI adalah koperasi di Indonesia yang pertama melakukan bagi-bagi rumah. Kita sudah membagun 443 rumah,” paparnya. Dalam acara tersebut, Kambara juga menghadiahkan Rp100 ribu untuk salah satu ibu yang berhasil menjawab QS Ibrahim : 7.
Bukan hanya warga, Kades Ciwarna Yayat Hidayatullah juga terperanjat atas hasil pembangunan HRSH yang dibangun oleh Kopsyah BMI. Dindingnya full hebel, berlantai keramik, beratap asbes lengkap dengan kamar mandi.
Dalam sambutannya, Rahmat mengatakan, HRSH Kopsyah BMI menjadi jawaban atas doanya selama 6 tahun ini mencari bantuan rumah layak hingga ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Sejak 2017 saya keliling bawa ratusan proposal di tangan saya sampai ke kementerian, sudah di foto-foto, sampai sekarang belum ada yang dibangun. Pas saya lihat rumah yang dibangun BMI, saya senang dan terharu pak Presdir, saya mengucapkan terima kasih banyak” jelasnya.
Rahmat juga menjanjikan dalam waktu dekat akan mensosialisasikan Kopsyah BMI kepada warganya. Bagi ada warga yang belum, ia dorong untuk menjadi anggota.
“Saya akan sampaikan kepada warga, jangan mencari pembiayaan kemana-mana cukup di BMI saja. Kalau bisa satu pembiayaan saja, biar nggak pusing. Karena apa? Dengan banyaknya anggota Kopsyah BMI, maka akan banyak warga yang dibantu, banyak rumah yang dibangun,” jelasnya
Kabid Koperasi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang M Yagi Susilo mengatakan, apa yang dilakukan Koperasi BMI di Serang telah mengikis praktek rentenir berkedok koperasi.
”Kopsyah BMI yang terus membuktikan eksistensinya sebagai koperasi yang berjiwa sosial dan pemberdayaan. Kalau Ibu Bupati Serang ( Ratu Tatu Chasanah-red) saja jadi anggota Kopsyah BMI, Kenapa masih ragu menjadi anggota BMI?” tandasnya.
Hadir dalam agenda tersebut, Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus, Direktur Bisnis dan Pemberdayaan Casmita, Pengawas Syariah Kopsyah BMI Machdiar, Manajer ZISWAF Kopsyah BMI Andi, Manajer Area 11 Sari, Manajer Cabang Mancak Mansur dan Mitra Konstruksi Kopjas BMI Maman. (togar/humas)