Bogor, Klikbmi.com: Sehari-hari Enday (50 tahun) warga Kampung Cimangir RT 003, RW 04, Desa Gunung Sindur, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor mencari nafkah sebagai kuli bangunan dengan pendapatan rata-rata kurang dari Rp100 ribu per hari.
Pendapatan ini sudah kurang untuk kebutuhan makan sehari-hari. Enday tidak mampu memperbaiki rumah tempat tinggalnya yang hampir roboh akibat lapuk dimakan usia. Kendati demikian Enday patut berbangga, karena Enday merupakan penyandang tuna wicara namun menjadi tulang punggung keluarga. Dari hasil keringatnya ia mampu memberi hidup istri dan anak-anaknya.

Kehidupan Enday berubah setelah mendengar keluarganya menjadi penerima hibah rumah siap huni (HRSH) Non Anggota dari Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Ke-521. Sejak peletakan batu pertama, dengan pengalamannya sebagai kuli bangunan Enday turut membangun rumahnya bersama tim dari Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI).
”Alhamdulilah pak, kalau dulu bangun rumah orang, sekarang bangun rumah sendiri, terima kasih banyak Kopsyah BMI,” ujar Marsiah, istri Enday.

Tepat di Hari Selasa 22 April 2025, Kopsyah BMI menyerahkan HRSH Ke-521 (non anggota) untuk Keluarga Enday. Acara dihadiri Direktur SDM Kopsyah BMI Akhmad Jauhari mewakili Direktur Utama Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara, Manajer Area 09 Basori, Manajer Cabang Setu Dian Fitriyani bersama Manajer Cabang Ciseeng Niken Kusumaningtias.
Tak hanya dari Pengelola Koperasi BMI, sejumlah tamu undangan pun ikut hadir diantaranya Penyuluh Koperasi dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor Zulkarnain, Kades Gunung Sindur Deden serta para anggota Koperasi BMI yang memenuhi tenda penyerahan.

Direktur SDM Kopsyah BMI Akhmad Jauhari dalam sambutannya mewakili Dirut Kopsyah BMI yang tengah menyambut field trip Mahasiswa Universitas Indonesia menyampaikan bahwa HRSH yang dibangun merupakan gotong royong infak Rp 1.000 dari seluruh anggota BMI di 100 cabang.
“Pak ketua Kopsyah BMI juga berpesan kepada Pak Enday agar rumah ini dijaga dan dirawat sebaik mungkin,” paparnya
Kepada tamu undangan, Jauhari juga menjelaskan detail bangunan HRSH Kopsyah BMI. “total biaya pembangunan rumah ini Rp60 juta Dan rumah yang dibangun ini permanen. Dindingnya hebel, Lantainya full keramik disemua ruangan daatapnya asbes dan baja ringan,” jelasnya.

Akhmad Jauhari menjelaskan bahwa HRSH adalah salah satu program sosial dan pemberdayaan Kopsyah BMI. “Kopsyah BMI memiliki program Gassiteru (Gerakan Sedekah Seminggu Tiga Ribu), di mana seribu rupiah dialokasikan untuk infak dan dua ribu rupiah untuk wakaf. BMI juga punya 11 mobil ambulans gratis, sanitasi makam, sanitasi dhuafa, santunan anak yatim, sanimesra dan masih banyak lagi, koperasi yang besar harus memberikan manfaat bagi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,” terang Jauhari.
Sementara, Kepala Desa Gunung Sindur Deden, mengaku terkejut dan merasa bangga karena Kopsyah BMI berkenan membangun rumah permanen untuk warganya. “kepada bapak ibu dari BMI saya mengucapkan terima kaih kepada BMI sudah membangun rumah begitu bagusnya kepada warga kami,”ujarnya.
Setali tiga uang Penyuluh Koperasi dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor Zulkarnain mengimbau seluruh anggota agar mengakses pembiayaan sesuai kemampuan.dan menjaga amanah yang diberikan Kopsyah BMI dengan baik.

“Kalau di setiap acara Koperasi BMI ini, saya terus berlinang air mata. Koperasi BMI ini unik, karena tidak hanya melaksanakan simpan pinjam, tapi Koperasi BMI ini satu-satunya Koperasi yang selalu mendharma baktikan kegiatan sosialnya untuk kesejahteraan masyarakat. Bahkan punya objek wisata bernama Bukit Manik Indonesia,”jelasnya.
Zulkarnain juga mendorong Kades Gunung Sindur untuk berkolaborasi dengan Kopsyah BMI dalam membentuk Koperasi Desa Merah Putih yang telah menjadi intruksi Presiden RI Prabowo Subianto.
“Kalau mau membangun bisnis pak kades Gunung Sindur bisa minta pendampingan dari Kopsyah BMI Baik dalam menentukan bisnis apa yang cocok disini, karena di BMI ini serba ada, ada tour travel, punya objek wisata, punya banyak jenis simpanan jadi kalau mau belajar cukup di Koperasi BMI saja, ” tandas Zulkarnain. (Togar/Humas)