وَفِىٓ أَمْوَٰلِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّآئِلِ وَٱلْمَحْرُومِ
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. (QS Az-Zariyat : 19)
Klikbmi, Tangerang – Berbagi memang indah. Indahnya berbagi dirasakan oleh hati. Koperasi BMI setelah tadi pagi pukul 10.00 WIB membagikan rumah gratis melalui program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) ke-330 siang ini kembali membagikan rumah gratis di Sepatan. Rumah di Sepatan ini adalah rumah gratis yang ke-331. Di Sepatan, pasangan Ibu Lusiah Ngatimah (60) dan Bapak Andi (69) menjadi orang yang beruntung mendapatkan rumah gratis dari Koperasi BMI yang beralamat di Kampung Dukuh RT 01 RW 01 Kelurahan Sepatan Kabupaten Tangerang.
Aksi bagi-bagi rumah gratis minggu ini dimulai sejak kemarin (Selasa,23/11), kemarin di Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Koperasi BMI membagikann rumah gratis kepada Ibu Enah dan Pak Atma di Kampung Parianta RT 018 RW 007 Desa Parigi, Kecamatan Saketi.
Aksi bagi-bagi rumah gratis ini memang menjadi bagian dari berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan Koperasi BMI. Bahkan untuk program rumah gratis ini Rekor Muri dengan bangga memberikan kepercayaan kepada Koperasi BMI untuk mencatatkan rekor dengan 2 kategori. Rekor Muri yang pertama diberikan kepada Kopsyah BMI sebagai pemegang rekor Muri untuk koperasi pelopor hibah rumah melalui koperasi dan rekor kedua diberikan kepada Kamaruddin Batubara (Presiden Direktur Koperasi BMI) sebagai inisiator hibah rumah melalui koperasi.

Simak Penganugerahan Muri oleh Jaya Suprana : https://www.youtube.com/watch?v=zoih6iYCxcE&t=14s
Penerima hibah rumah kali ini memiliki usaha keripik singkong, keripik singkong ini biasanya dititipkan di warung-warung terdekat sekitar rumahnya. Dengan pendapatan rata-rata Rp 400 ribu perminggu atau Rp 1,2 juta perbulan, ternyata pasangan ini tetap saja belum mampu untuk memperbaiki apalagi membangun rumahnya. Karena rumahnya dinilai tidak layak maka tim ZISWAF dan kantor cabang Sepatan mengusulkan keluarga ini untuk menerima hibah rumah. Total pembangunan rumah untuk keluarga Pak Lusiah sebesar Rp 52 juta yang kesemuanya berasal dari Kopsyah BMI.
“Saya dan keluarga mengucapkan terima kasih sudah dibantu memiliki rumah sebagus ini. Saya tidak bisa berkata-kata apalagi, saya hanya bisa bersyukur dan terus mendoakan agar Koperasi BMI semakin maju. Mohon maaf saya tidak bisa memberikan apa-apa. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan ini” tutur Pak Andi mewakili Ibu Lusiah yang berdiri sambil menangis saat ditemui redaksi.

Dalam sambutannya, Direktur Keuangan Koperasi BMI Makhrus mengatakan rumah gratis BMI merupakan implementasi semangat gotong royong anggota yang menjadi pondasi koperasi BMI berdiri. Karena, HRSH BMI kepada Ibu Lusiah dan Pak Andi berasal dari infaq anggota. Dan inilah kontribusi BMI dalam pembangunan desa dan mendorong percepatan program Pemkab Tangerang mengentaskan pemukiman kumuh dan kemiskinan.
”BMI terus mengenalkan instrument zakat, infaq, sadaqah dan wakaf (ZISWAF) ke tengah-tengah anggota masyarakat secara langsung agar tujuan pemerataan ekonomi umat terus berjalan. BMI memiliki 30 kegiatan pemberdayaan dan sosial yang semuanya bermuara pada ekonomi gotong royong,” jelasnya.
Di sela sambutannya, Makhrus memberikan hadiah Rp 100 ribu kepada dua anggota BMI yang rajin berinfaq. Setelah memberikan hadiah, Makhrus berpesan kepada anggota yang hadir untuk terus meningkatan infaq dan sedekahnya untuk membantu anggota dan saudara-saudara yang membutuhkan. “Ibu tingkatkan sedekahnya ya Ibu-Ibu, sedekah dalam sempit juga lapang. Jika Ibu lakukan insyallah akan banyak kemudahan,” ujar Makhrus
Makhrus menambahkan bahwa, Kopsyah BMI hadir sebagai koperasi syariah yang mengedepankan keadilan dalam bermuamalah simpan pinjam pembiayaan syariah. Insya Allah nilai syariah menjadi ruh BMI dalam memberdayakan anggota. Selama 16 tahun beroperasi di Kelurahan Sepatan, BMI telah menggelontorkan pembiayaan sebesar Rp25 miliar dan tabungan anggota mencapai Rp1,9 miliar.

”Dan kami mengajak siapapun untuk menjadi anggota Koperasi BMI untuk bergotong – royong membangun ekonomi rakyat. Pak Camat dan Pak Lurah tentu sudah melihat banyak LKM yang beroperasi di Sepatan selain BMI. Dan bisa memilah, LKM mana yang sudah berbuat untuk lingkungan,” jelasnya.
”BMI sampai kini masih eksis sejak beroperasi di Sepatan pada 2005. 16 tahun lalu, saya masih staf lapang dan Alhamdulillah, dari Kelurahan dan Kecamatan Sepatan dukungannya begitu besar. Untuk itu, BMI berupaya memberikan kontribusi bagi Sepatan. Alhamdulillah, di wilayah operasional BMI di Sepatan sudah 10 rumah yang kita bangun,” ujarnya.
Sementara, Camat Sepatan Dadang Sudrajat mengatakan, program sosial BMI sangat jelas telah membantu mengurangi kemiskinan di Kecamatan Sepatan. Ia menegaskan bahwa Kopsyah BMI sebagai koperasi yang benar-benar telah melakukan langkah nyata membangun ekonomi.
”Ini kesekian kalinya saya memotong pita meresmikan sebuah acara besar ini (HRSH). Jadi bapak ibu semua, BMI bukan hanya menjalankan simpan pinjam saja bahkan bagi rumah gratis pada warga kami. Kami merasa terbantu karena sampai saat ini memang masih ada 175 rumah yang masih tidak layak huni di Kecamatan Sepatan. Jadi terimakasih untuk BMI. Pesan kami masyarakat jangan salah pilih dan kami himbau masyarakat jadi anggota BMI” jelasnya.

Hal senada diungkapkan, Lurah Sepatan Akhmad Khudori. Kehadiran BMI tak bisa dipisahkan dalam momentum berubahnya status Desa Sepatan menjadi kelurahan pada pertengahan 2005 silam. Saat itu, BMI hadir memberikan bantuan modal kepada masyarakat Sepatan. Dan kini, kehadiran BMI di Sepatan semakin mengakar lewat bantuan rumah gratis dan
“Saya berpesan kepada anggota-anggota BMI di sini, ayo kepada anggota BMI di Sepatan, terus berbuat amal kebaikan dan ber ZISWAF. Karena dari ZISWAF ibu-ibu anggota BMI, rumah kumuh semakin berkurang dan ekonomi Kelurahan Sepatan semakin meningkat. Terima kasih Kopsyah BMI, sekali lagi baik secara institusi dan pribadi, saya ucapkan terima kasih,” tandasnya.
(Togar Harahap/Klik BMI)