Menjadi Instrumen Pemberdayaan Anggota, Membuat PNS Kota Tangerang Ini Menyimpan Dananya Rp500 Juta Ke Produk Sijaka Kopsyah BMI
Nasehat Dhuha Jumat, 29 Juli 2022 | 29 Dzulhijah 1443 H | Oleh : Ustadz Fakhry Fadhil, S.Sy, M.H
Tangerang, klikbmi.com – Mata Reza Firdaus berbinar. Senyum pria yang baru 5 bulan menjabat Manajer Kopsyah BMI Cabang Kotabaru Karawang itu terus mengembang. Tangannya yang memegang handphone sempat gemetar saat menerima panggilan dari seseorang yang ia kenal persis. Di ujung telepon, suara serak pria terdengar.
”Tolong jaga titipan paman, memang tak banyak. Semoga apa yang paman simpan bisa membantu anggota-anggota Kopsyah BMI dapat berkembang, semoga amanah,” ujar pria di ujung telepon sana.
”Insya Allah paman, Alhamdulillah,” timpal Reza.
Sang penelepon tersebut adalah Hasan, paman Reza Firdaus. Pria berusia 56 tahun itu adalah seorang PNS di Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kota Tangerang. Selasa 28 Juni 2022, Hasan yang berada di Kota Tangerang menitipkan dananya Rp500 juta untuk disimpan di Simpanan Berjangka (SIJAKA) Kopsyah BMI melalui keponakannya yang tengah bertugas di Karawang itu.
”Senang pak, karena keluarga yang langsung percayakan kepada saya,” ujar Reza saat dihubungi Redaksi Klikbmi, Kamis 28 Juli 2022.
Sijaka adalah produk simpanan Kopsyah BMI dalam jangka waktu tertentu, dengan bagi hasil setara 12,5 persen setahun. Minimal Simpanan sebesar Rp5 juta dengan waktu penyimpanan minimal enam bulan.
Akad yang digunakan Sijaka Kopsyah BMI adalah Simpanan mudharabah (suatu aqad penyerahan modal dari pemilik modal (shahibul maal) yakni pemilik modal tidak terlibat dalam manajemen usaha dengan keuntungan dibagi berdasarkan nisbah yang disepakati bersama.
Dari keterangan Reza, sebelumnya sang paman menitipkannya di deposito salah satu Bank BUMN. Akibat penurunan sehingga berpengaruh terhadap bunga deposit, membuat Hasan perlahan menarik uang depositonya. Terlebih, dalam waktu dekat, dana tersebut akan digunakan untuk membangun kontrakan.
”Hingga di Juni 2022, saya kemudian kenalkan Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia kepada beliau. Saya katakan bahwa simpanan ini berdimensi pemberdayaan, berlandaskan syariah dan membantu usaha mikro anggota lainnya, itulah yang membuat paman tergerak menyimpan dananya di Kopsyah BMI selama setahun. Dan tentunya, ia berharap uang yang dititipkan di Kopsyah BMI dapat bermanfaat dan digunakan untuk membantu usaha mikro anggota,” terang Reza.
Di Cabang Kota Baru, gerakan menabung terus digalakkan, salah satunya lewat produk Sijaka. Simpanan Pak Hasan adalah yang paling berkesan diterima Kopsyah BMI Cabang Kotabaru. Namun ada juga yang paling berkesan saat ia mengajak Ibu Ida Timbarwati, salah satu anggota Rembug Pusat Jeruk menyimpan Sijaka di BMI dan akhirnya berhasil. Ida Timbarwati adalah anggota RP pertama yang menyimpan di produk Sijaka BMI.
”Alhamdulillah, Ibu Ida Timbarwati menjadi yang pertama menyimpan Sijaka di Kopsyah BMI. Dananya sebesar Rp6 juta, dari situ mulai ada yang tertarik menyimpan di BMI,” jelas Reza.
Kopsyah BMI menjadikan menabung sebagai salah satu dari 5 instrument Model BMI Syariah yang terus menerus dikembangkan untuk membuat anggota semakin meningkat kesejahteraannya. Lima instrument ini adalah sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan (tabungan) dan investasi.
Skema sijaka menggunakan akad mudharabah mutlaqoh yaitu pemilik dana memberikan dananya kepada mudharib (Kopsyah BMI) selaku pengelola dana. Dalam akad ini, pemberi modal tidak menentukan jenis usaha apa yang akan dilakukan yang terpenting tidak melangar syariat islam , dan hanya memberikan modal usaha. Yang nantinya pemberi modal akan menerima nisbah bagi hasil dari usaha yang berjalan. Hal ini sesuai dengan FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO: 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan deposito.
Bagi koperasi dengan gerakan menabung yang melembaga dan menjadi budaya anggota diyakini akan mampu menciptakan self help atau gerakan menolong diri sendiri secara bersama. Jika anggota koperasi 300 ribu dengan hanya menabung Rp 1000,- perhari maka akan terkumpul Rp 300 juta setiap hari yang akan mampu diberdayakan untuk mendukung pengembangan usaha anggota.
Produk Sijaka berprinsip tolong menolong, orang yang mempunyai harta lebih lalu di simpan di kopsyah BMI dalam bentuk prodak tabungan lalu oleh kopsyah BMI di salurkan dalam prodak-prodak pembiayaan seperti yang tertuang dalam QS Al-Hasyr Ayat 7 : agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.
Lantas apa manfaat menyimpan dana anda di Sijaka Kopsyah BMI :
- Terhindar dari Inflasi. Inflasi atau kenaikan harga barang atau jasa akan membuat nilai uang yang bisa kita gunakan berkurang dari waktu ke waktu. Menabung uang ke produk investasi akan membuat Kita terhindari dari risiko paparan inflasi sebab umumnya imbal hasil yang didapatkan dari investasi lebih tinggi dari rata-rata tingkat inflasi tahunan. Rata-rata bagi hasil produk Sijaka lebih besar dari nilai inflasi
- Pengembangan Nilai Uang. Kita tentu tidak akan menolak apabila uang Rp 1 juta yang dimasukkan ke produk investais nilainya menjadi Rp 2-3 juta dalam beberapa tahun mendatang, bukan? Inilah manfaat menabung ke produk investasi. Ada kemungkinan pengembangan nilai uang yang menguntungkan bagi Kita tentunya.
- Pendapatan Pasif. Tabungan yang sudah diinvestasikan nyatanya bisa menjadi salah satu sumber pendapatan kita pada masa depan dalam jangka panjang. Bayangkan, kita tidak perlu bekerja keras untuk bisa memperoleh pendapatan lebih. Ini karena ada pendapatan pasif yang dihasilkan dari peningkatan nilai uang dari investasi yang kita lakukan
- Merdeka Keuangan. Financial freedom atau merdeka secara keuangan dapat diartikan sebagai kondisi ketika dapat memenuhi segala kebutuhan kita, tanpa harus bekerja lagi. Ini karena pengembangan dana dari investasi sudah bisa membayar segala kebutuhan kita.
Tentu bagi yang memiliki pendapatan lebih, akan lebih baik lagi jika kita memperbesar tabungan.. Seperti yang terus disampaikan oleh Presiden Direktur Koperasi BMI Group Kamaruddin Batubara bahwa dengan gerakan menyimpan di koperasi, secara otomatis membangun koperasinya dan anggotanya semakin sejahatera. Menuju koperasi bersama anggota yang mandiri, berkarakter dan bermartabat.
(Togar Harahap/Klikbmi)