Tempat Wudhu Untuk Santri

Edu Syariah

Nasehat Dhuha Senin, 27 Juni 2022 | 27 Dzul Qaidah 1443 H | Oleh : Ustadz M Reza Prima, ME

Klikbmi, Tangerang – Didin Komarudin tidak pernah mengira bahwa mujahadah yang ia tekuni selama ini di dunia pendidikan akan berbuah hasil. Pria lulusan MA Mathla’ul Anwar, STAI Bina Madani, Tangerang dan Stima IMMI ini tidak pernah berpikir sejauh ini bahwa ia akan mengabdi di dunia pendidikan hingga membangun sekolah SDIT di desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Bermodalkan semangat, mujahadah dan tawakal kepada Allah, beliau merintis lembaga pendidikan setapak demi setapak, selangkah demi selangkah. Hal pertama sekali yang beliau lakukan adalah mengumpulkan anak-anak muda yang masih lincah bergerak, tangkas berfikir dan memiliki mental jihad yang besar untuk diajak mewujudkan mimpi besar.

Sukacita Santri Atas Pembangunan Tempat Wudhu SDIT EL-YAQIEN

Kata beliau kepada penulis, langkah awal itu beliau tapaki sejak 2013. Dengan bermodalkan semangat anak muda dan ‘kekuatan’ kreatifitas mereka, Didin Komarudin memulai usaha di dunia pendidikan dengan pendirian PKBM EL-YAQIEN. PKBM EL-YAQIEN didesain sebagai lembaga pendidikan di luar sistem pendidikan formal  untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan berbagai model pembelajaran dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan keterampilan masyarakat. Seiring bertambahnya waktu PKBM tersebut mulai bermethamorfosis menjadi lembaga pendidikan formal dalm bentuk SDIT EL-YAQIEN.

Seiring dengan berjalannya waktu, SDIT EL-YAQIEN diminati dan dipercaya masyarakat, sehingga jumlah muridnya bertambah banyak. Bahkan SDIT bermethamorfosis untuk kedua kalinya menjadi Pondok Pesantren Daar El-Yaqien. Setelah jumlah murid makin banyak, maka Didin Komarudin dan teman-teman tenaga pendidik SDIT sepakat untuk merenovasi sekolah dan memperbesarnya dengan menambahkan bangunan serta meninggikannya menjadi beberapa tingkat. Dan tak lupa merenovasi dan memperbagus Masjid El-Yaqien sebagai sarana ubudiyah para murid dan juga bisa diperuntukkan untuk warga sekitar serta sarana penting untuk menunjang program Pesantren Daar El-Yaqien. Ternyata salah satu sarana yang mereka butuhkan untuk ubudiyah para murid dan warga belum bisa diwujudkan -sampai saat itu- yaitu sanitasi masjid/toilet dan tempat wudhu. Itulah sebabnya Didin Komarudin sempat menuliskan pesan dan di laman facebooknya ajakan donasi.

Ustadz Didin Komarudin Dalam Acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Tempat Wudhu SDIT EL-YAQIEN

Beliau menuliskan ajakan donasi di laman facabooknya dengan narasi berikut: “Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT atas kehendak-Nya dan peran serta para donatur pembangunan Mesjid ponpes daar elyaqien sudah tahap finishing. Sudah digunakan untuk aktifitas ubudiyah para siswa/i santriwan/ti. Hanya saja masih ada fasilitas penting yang belum tersedia yaitu TOILET dan TEMPAT WUDHU. Dengan postingan ini, kami mengetuk dan memohon uluran tangan bapak/ibu untuk membantu pembangunan TOILET dan TEMPAT WUDHU tersebut dengan anggaran sekitar 26 juta. Semoga amal jariyah Bapak/ibu senantiasa pahalanya selalu mengalir. Amin ya Rabal’alamin.”

Ketika penulis tiba di SDIT El-Yaqien, memang terlihat sekali SDIT tersebut sangat membutuhkan bantuan tempat wudhu tersebut. Berbagai cara sudah diupayakan agar pembangunan tempat wudhu sebagai sarana ubudiyah para murid, santri dan warga segera terwujud. Sampai akhirnya Allah menemukan Didin Komarudin dengan Koperasi Syariah BMI melalui wasilah para anggota Koperasi Syariah BMI yang merupakan para tetangga Didin Komarudin dan SDIT EL-YAQIEN.

Didin menyampaikan kepada penulis bahwa apa yang dilakukan Koperasi Syariah BMI ini adalah sesuatu yang tidak pernah ia dengar dari perkoperasian yang beroperasi di lingkungannya. Menurutnya, koperasi itu hanya lembaga bank keliling yang meminjamkan uang tanpa memiliki visi pemberdayaan dan aksi nyata di masyarakat. Hingga beliau melihat secara langsung aksin nyata Koperasi Syariah BMI yang juga membangun tempat wudhu masjid di sekitaran Desa Babakan. Lalu setelah ia melihat langsung aksi nyata tersebut, berbekal diskusi panjang dengan anggota Koperasi Syariah BMI, beliau lalu mendatangi Kantor Desa Babakan dan meminta rekomendasi untuk mengajukan bantuan sanitasi masjid berupa toilet dan tempat wudhu kepada Koperasi Syariah BMI.

Kini, Didin Komarudin termasuk orang yang paling terdepan mendukung Koperasi Syariah BMI. Beliau bahkan memerintahkan semua guru di SDIT EL-YAQIEN dan Pesantren Daar El-Yaqien menjadi anggota dan menyimpan simpanan di Koperasi Syariah BMI. Bahkan, dalam salah satu peresmian hibah rumah di Desa Cibentang, penulis melihat langsung beliau mengajak ketua MUI Ciseeng untuk datang di acara peresmian hibah rumah siap huni yang diberikan Koperasi Syariah BMI kepada salah satu anggota yang berhak. [ ]

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888.

(Sularto/KLIK BMI)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *