Nasehat Dhuha Sabtu, 4 Desember 2022 | 28 Rabiul Akhir 1443 H | Oleh : Sularto
Klikbmi, Tangerang – Kehidupan terus berlangsung, senang susah silih berganti. Dimensi kesenangan dan kesusahan setiap individu bisa saja berbeda. Tanpa menyebut nama ada di luar sana, kehidupan seseorang bergelimang harta tetapi sedang sakit dan terus-menerus melakukan perawatan atas sakitnya itu. Di sini lain ada orang dengan tampilan sederhana namun badannya sehat dan terus bisa menikamti kehidupan apa adanya.
Orang jawa mengenal kata sawang sinawang. Sawang sinawang itu artinya bahwa orang akan menilai dirinya mungkin saja kurang bahagia dan melihat orang lain lebih bahagia. Ukuran yang dipakai biasanya adalah keberadaan harta. Sebagai contoh orang yang punya rumah dan mobil akan dinilai lebih bahagia dibanding orang yang naik kendaraan bermotor. Tetapi barang kali soal kebahagiaan berbeda. Boleh jadi rumah bagus angsuran pembiayaan atau kreditnya lebih besar. Demikian juga mobil bagus angsuran juga lebih besar.
Saat covid-19 menghajar kehidupan kita setahun silam, kita bisa saksikan banyak di antara orang yang terlihat kaya dengan mobil bagus harus merelakan mobilnya tidak bisa dilanjutkan karena ternyata masih dalam waktu kredit. Kita bisa bayangkan betapa sulitnya memiliki beban sementara kita sedang diberikan ujian tidak bisa membayara angsuran. Contoh lain banyak artis yang kita bilang kaya ternyata rumah tangganya kurang bahagia. Kira-kira inilah yang disebut sawang sinawang.
Kita umat muslim bisa sangat sukses melewati segala rintangan kehidupan jika kita memiliki tiga keahlian dasar berkehidupan. Tiga hal itu merupakan perkara yang sangat sederhana, namun kala iman melemah, sangat berat rasanya untuk bisa menekuninya dengan istiqomah. Jika diamalkan sepenuh hati, perkara sederhana ini sungguh akan mendatangkan banyak manfaat dalam kehidupan seorang Muslim, dunia dan akhirat. Bahkan akan semakin mempertajam keimanan kita dan kepercayaan diri dalam menghadapi suka-duka kehidupan.
Ada tiga perkara yang kaum Muslim tak boleh lemah apalagi hilang dalam keseharian. Pertama, doa. Doa merupakan permohonan seorang hamba kepada Allah Ta’ala yang memiliki kedudukan agung di sisi-Nya. Rasulullah bersabda, “Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah, selain daripada doa.” (HR. Ibnu Majah).
Bahkan, sebaliknya, siapa yang tidak mau berdoa kepada Allah, sungguh kemurkaan-Nya pasti menghampiri kehidupannya. Rasul bersabda, “Siapa saja yang tidak mau memohon (sesuatu) kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.” (HR Tirmidzi).
Pertanyaanya kemudian adalah, apakah Allah akan mengabulkan doa kita? Jawabannya tentu saja iya. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“(Dan) Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagimu.” (QS. Al Mukmin [40] : 60).
Kemudian firman-Nya;
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“(Dan) apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku.” (QS: Al-Baqarah [2] : 186).
Tetapi, bagaimana dengan mereka yang sudah sekian lama berdoa, namun tak kunjung ada jawaban dari-Nya?
Sungguh Allah tidak akan menolak doa. Dalam konteks ini kita harus belajar bagaimana Nabi Ayyub tak berhenti berdoa, Nabi Zakaria, dan Nabi Ibrahim. Para Nabi itu diuji sangat berat, namun mereka tetap istiqomah berdoa kepada Allah Ta’ala semata.
Selain itu agar doa kita diterima oleh Allah Ta’ala kita harus memastikan setiap apa yang ada dalam diri kita, terutama urusan makanan benar-benar bersih dari unsur-unsur keharaman. Karena makanan haram akan menyebabkan doa kita tertolak.
Kedua, sabar. Sekalipun kata ini sangat umum disampaikan, namun tidak sedikit yang masih salah dalam menerapkan sabar. Sabar dalam Islam hanya berlaku pada segala kesungguhan jiwa dalam menekuni kebaikan dan kebenaran, meskipun kadangkala demi mempertahankannya harus bertaruh nyawa.
Sabar dalam Islam adalah upaya kuat dalam menahan diri dari melakukan hal-hal yang mengedepankan hawa nafsu. Seperti marah, yang penting beres, merendahkan orang lain atau apapun yang intinya tidak sesuai dengan ajaran Islam. Seringkali orang tidak sabar dalam hal mencari rizki, akhirnya mencuri, korupsi, dan mengurangi takaran.
Seorang Muslim tidak boleh asal dapat, harus memperhatikan sumber dan caranya, halal atau tidak. Nah, ketika seorang Muslim menghalalkan segala cara maka dia sudah tidak sabar dalam menjaga imannya. Dan, ini adalah awal ketidakbaikan bagi masa depannya, baik dunia maupun akhirat.
Oleh karena itu, dalam posisi apapun kita saat ini, berapapun penghasilannya, sabar harus menjadi pilihan. Sebab, tidak ada jalan terbaik untuk sukses sejati di hadapan Ilahi, kecuali dengan bersabar.
Ketiga, tawakkal. Hidup ini ada yang mengatur, tidak semua yang direncanakan akan sesuai 100%. Ada yang tidak terealisasi bahkan ada yang sangat mengecewakan hati. Akan tetapi, sebagi Muslim kita tak perlu depresi atau frustasi. Serahkan saja semua kepada yang Maha Mengatur, Allah Ta’ala.
Tawakkal berarti menyerahkan setiap urusan yang kita jalani, meski itu telah kita upayakan dengan segenap daya ikhtiar dan doa. Dan, ini merupakan perintah dari-Nya;
قَالُواْ يَا مُوسَى إِنَّا لَن نَّدْخُلَهَا أَبَداً مَّا دَامُواْ فِيهَا فَاذْهَبْ أَنتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلا إِنَّا هَاهُنَا قَاعِدُونَ
“Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS: Al-Maidah [5]: 24).
Mari terus kita isi hari-hari kita dengan ikhtiar yang maksimal sembari terus menghidupkan doa, sabar dan tawakkal. InsyaAllah kebaikan, kesuksesan dan kebahagiaan yang akan kita raih tidak saja di dunia tetapi juga di akhirat.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)