Urun Rembug BMI Geliatkan Ekonomi Desa Tegal Kunir Lor

BMI Corner
Kades Tegal Kunir Lor Ajak BMI Bersinergi Membangun Bumdes di Desanya

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” (HR Muslim)

Klikbmi, Tangerang –  Koperasi BMI dan masyarakat merupakan aspek penting dalam peningkatan ekonomi pedesaan yang akan bermuara pada kemajuan desa tersebut lewat kemitraan bersama.

Maka koperasi dan masyarakat tidak dapat berjalan sendiri-sendiri atau bergerak terlalu dominan pada salah satu aspek nya, sehingga pola gerakan koperasi harus selalu beriringan dengan pola gerakan masyarakat sebagai anggotanya.

Pesan ini menjadi pembuka sambutan Direktur Operasional Kopsyah BMI Yayat Hidayatullah dalam urun rembug di Aula Desa Tegal Kunir Lor, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Selasa 12 Oktober 2021.

Direktur Operasional Koperasi BMI Yayat Hidayatullah menjelaskan urun rembug ajang diskusi serta sosialisasi sejumlah program Koperasi BMI kepada warga yang ke depan tercipta program-program kerjasama dalam membangun kemandirian desa.

Kendati Kantor Desa masih direnovasi, Urun rembug Kopsyah BMI disambut antusias oleh warga. Hadir dalam agenda tersebut, Camat Mauk Arief Rachman Hakim, Kades Tegal Kunir Lor Mahpudin Kipang, para RT dan para ibu anggota BMI.

Dari Kopsyah BMI yakni Manajer Operasional Muhammad Fadlillah, Manajer Pemberdayaan Anggota Muhammad Suproni beserta staf, Anggota SPI Encep T Saputra, Manajer Area 01 Khotimah, Manajer Cabang Mauk Endang Samdawi dan staf ZISWAF H Puryadi. Sementara dari Kopmen BMI yaitu Manajer Tour and Travel Zainal Muttaqien dan Manajer Ritel dan Bisnis Tarto.

Camat Mauk Arief Rachman Hakim menyebut bahwa BMI tidak hanya membawa misi warga Mauk mendapatkan akses permodalan, namun juga membawa misi kemanusiaan.

”Di Desa Tegal Kunir Lor, BMI sudah beroperasi sejak 2005 dan memiliki anggota 235 orang yang sudah merasakan manfaat menjadi anggota BMI, termasuk keluarga-keluarga saya sendiri,” papar Yayat yang juga lahir di Desa Banyu Asih, 40 tahun silam itu. Desa Banyu Asih dan Tegal Kunir Lor bersebelahan, karena hanya dipisahkan jalan raya.

“Oleh karena itu, Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), karang taruna, Remaja Islam Masjid dan perkumpulan desa lainnya perlu disinergikan untuk mensejahterakan dan memberdayakan masyarakat desa,” jelasnya.

Yayat menambahkan, ke depan melalui urun rembug di Desa Tegal Kunir Lor mampu terbentuk program konkret dari kerja sama kedua belah pihak (Koperasi BMI-Desa).

Kerjasama yang dimaksud adalah mendukung program unggulan desa dalam rangka menggerakkan ekonomi pedesaan dengan strategi Model BMI Syariah lewat lima instrument yang memprioritaskan pemberdayaan di lima pilar pembangunan yakni ekonomi, kesehatan, pendidikan, spritual dan sosial.

”Misalnya desa dan BMI membangun sentra ekonomi baru di desa seperti program bersama. Seperti di Desa Tegal Kunir Lor, BMI dan desa bisa membangun usaha bersama seperti sentra beras yang dimana pengelolanya berasal dari para RT dan stok beras disuplai oleh BMI dan hal lainnya,” paparnya.

Ibu anggota BMI menghadiri undangan urun rembug Kopsyah BMI di Aula Desa Tegal Kunir Lor, Mauk, Kabupaten Tangerang, Selasa 12 Oktober 2021.

Sementara, kepedulian BMI terhadap warga Mauk menjadi poin penting dalam sambutan Camat Mauk Arief Rachman Hakim. Ia mengingat sejak menjadi Camat Mauk, ada tiga peristiwa penting dimana BMI ikut ambil bagian dalam membantu kesulitan warganya, seperti peristiwa angin ribut, banjir awal Tahun 2020 hingga kebakaran rumah 9 keluarga di Desa Gunungsari.

”Saya tegaskan ke bapak ibu semua, bahwa sudah tidak bisa saya hitung berapa yang sudah dibantu BMI untuk warga Mauk, tak terhitung. Di Mauk saya sudah dapat catatan dari Pak Endang (manajer cabang) bahwa ada 15 rumah gratis yang sudah dibangun BMI di Mauk,” jelasnya.

”Inilah koperasi yang sebenar-benarnya koperasi. Tidak hanya membantu bapak-ibu dalam hal permodalan, namun juga mendorong anggotanya untuk peka terhadap kondisi saudara-saudaranya,” jelas dia.

Arief  juga mendorong warga desa Tegal Kunir Lor untuk bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI, karena bisa membawa berkah membantu orang lain, sambil menabung.

Kades Tegal Kunir Lor Mahpudin Kipang mengajak warganya menjadi anggota BMI yang amanah. Dalam kesempatan itu, Kipang juga mengajak BMI ikut mendampingi pihak desa dalam membangun Bumdes di sana.

Sementara Kades Tegal Kunir Lor Mahpudin Kipang mengajak BMI untuk mengawal pembentukan Bumdes di desanya. Selain memahami bagaimana koperasi yang baik dan benar, bagi Mahpudin, Kopsyah BMI menjadi sekolah bagaimana warganya belajar konsep ekonomi kerakyatan sesuai syariah Islam dan ajaran Bung Hatta.

”Kalau ditanya apa manfaatnya menjadi anggota koperasi, contohlah  Kopsyah BMI. BMI tidak hanya hadir membantu jalannya roda ekonomi warga, tapi dia hadir di tengah warga yang tengah dalam kesulitan,” jelasnya.

”Ke depan, desa dan BMI berencana memberdayakan warga Tegal Kunir Lor dalam hal Bumdes, saya janji,” ujarnya.

Di urun rembug , pengelola Kopsyah dan Kopmen BMI ikut memberikan presentasinya. Seperti Manajer Pemberdayaan Anggota Muhammad Suproni, Staf ZISWAF H Puryadi dan Manajer Tour and Travel Kopmen BMI Zainal Muttaqien.

Manajer Pemberdayaa Anggota Kopsyah BMI Muhammad Suproni memaparkan program-program pemberdayaan usaha anggota dalam urun rembug Desa Tegal Kunir Lor, Mauk.

Dalam presentasinya, Suproni menjelaskan bahwa predikat Koperasi  BMI sebagai koperasi pemberdayaan dan sosial semakin kuat karena setiap ruh kegiatannya selalu menjadikan  pemberdayaan anggota dan calon anggota (masyarakat) sebagai fokus kegiatannya.

Saat ini, program pemberdayaan petani ini menjadi salah satu fokus BMI untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa.” BMI juga memberdayakan anggota menjadi peternak bebek petelur. Potensi Desa Tegal Kunir Lor sangat besar karena telor asinnya, jadi dengan hadirnya koperasi BMI tidak hanya mensupport modal melalui pembiayaan melainkan juga memberdayakan ekonomi desa,” jelasnya.

Bagi Kopsyah BMI, koperasi adalah pemberdayaan anggota melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki anggota. Anggota Kopsyah BMI yang memiliki lahan dan skil bertani harus diberdayakan, lahan tidak boleh menganggur dan petani anggota Kopsyah BMI harus sejahtera dari hasil pertanian ini.

 “Tujuan kami memberikan pembiayaan ini adalah untuk memberdayakan petani agar terlepas dari tengkulak yang nyata-nyata merugikan petani, lalu dalam hal ini BMI selain memberikan pembiayaan kami juga melaksanakan program pendampingan untuk meningkatkan hasil produksi,” paparnya.

Manajer Tour and Travel Kopmen BMI Zainal Muttaqien menawarkan sejumlah program kemitraan, mulai dari sembako, usaha kuliner anggota dan lain-lain yang bermuara pada peningkatan ekonomi anggota

Program kemandirian desa lewat usaha ritel dipaparkan oleh Manajer Tour and Travel Kopmen BMI Zainal Muttaqien. Ia mempresentasikan sejumlah unit bisnis Kopmen BMI, mulai dari Bisnis Kontruksi dan Toko Bangunan, elektronik, mini market grosir, tour and travel dan kafe Kopi Rindoe Benteng. Kesemua unit ini bisa diberikan untuk memenuhi kebutuhan anggota BMI.

Kemudian, Zainal menjelaskan program beras. Program Kopmen BMI menjadikan desa sebagai mitra kerja grosir untuk melayani anggota yang membutuhkan beras. Konsep penjualan beras yang memaksimalkan captive market dari warga Desa Tegal Kunir Lor dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi dan pendapatan dengan sistem bagi hasil dengan Kopmen BMI. ”Program ini tentu akan meningkatkan ekonomi desa dengan dasar gotong royong,” jelasnya.

(Togar Harahap/KLIKBMI)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *