Klikbmi, Karawang – Kabupaten Karawang sempat dihebohkan oleh maraknya bank emok yang membuat warga takut, bank emok selalu dikaitkan dengan koperasi. Bahkan salah satu stasiun tv swasta dalam program telusur sempat menampilkan tayangan yang bertema rentenir berbaju koperasi. Tayangan ini sempat menghebohkan masyarakat karena beberapa isi tayangan menampilkan adegan penagihan yang kurang sopan yang dilakukan oleh lembaga yang memberikan pinjaman pada masyarakat.
Isi tayangan pada program telusur ini memang pada faktanya ada pada kehidupan nyata saat ini. Sehingga sebagai jurnalis, tv swasta ini sah-sah saja menayangkan program telusur yang jalan ceritanya seperti itu agar masyarakat lebih pandai memilah ke lembaga mana mereka harus bergabung.
Baca penyerahan rumah gratis ke-367 dan ke-370 : https://klikbmi.com/kadis-koperasi-ukm-pandeglang-kontribusi-kopsyah-bmi-sudah-begitu-besar-untuk-warga-pandeglang/
Kopsyah BMI yang saat ini membuka pelayanan pada masyarakat di Kabupaten Karawang melakukan aksi nyata. Kopsyah BMI yang merupakan kepanjangan dari Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia benar-benar menunjukkan perbedaan yang sangat nyata dengan isi tayangan pada program tv swasta yang menghebohkan itu.
Kamis, 7/7 kemarin Abdul Basit, Manajer Kopsyah BMI Cabang Rengasdengklok saat dimintai keterangan usai acara peletakan batu pertama pembangunan rumah pasangan Ibu Nengsih dan Pak Banceng mengatakan hibah rumah siapa huni atau rumah gratis di cabang Rengasdeklok ini baru yang pertama di Kabupaten Karawang.”Sampai saat ini memang untuk di Kopsyah BMI sudah memberikan rumah gratis pada 370 orang baik anggota maupun non anggota koperasi kita. Karena kita baru beroperasi tahun ini di Karawang, ya rumah gratis inilah yang pertama di Karawang” ujar manajer cabang yang tampak kalem ini.
“Awalnya masyarakat sini kaget kok ada koperasi bagi-bagi rumah, malah awalnya dikira hoax, apa iya koperasi bisa begitu. Ini anggapan masyarakat sini maksudnya saya masyarakat Dengklok (Red : Rengasdengkok) ini. Baru setelah kita hari ini meletakkan batu pertama hari ini mereka percaya. Kita juga sudah sampaikan ke masyarakat di sini melalui tokoh-tokoh masyarakat yang ada, koperasi kita ini berbeda sangat jauh dengan yang digambarkan oleh tayangan tv atau cerita masyarakat tentang bank emok yang sering jauh dari nilai etika ketika menagih” jelas Abdul Basit lagi.
Basit menegaskan rumah gratis melalui program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) bisa diberikan kepada anggota maupun masyarakat biasa. “Kita hari ini kepada Ibu Nengsih membangunkan rumah gratis, insyallah biaya pembangunan rumah ini Rp 55 juta. Kebetulan Ibu Nengsih ini menjadi anggota dan menabung di BMI. Jadi Beliau ini anggota penabung di Kopsyah BMI. Ini juga menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa menjadi anggota koperasii gak mesti harus pinjam, menabung aja juga bisa” terang pria yang suka bakso ini.
“Ibu Nengsih ini kita anggap layak untuk kita bangunkan rumahnya dari nol. Insyallah pembangunan rumah ini gak sampai sebulan jadi, berari insyallah rumah ini bisa kita serahkan pada bulan Agustus mendatang. Saya tadi tanya pada Ibu Nengsih bahagia tidak dibangunkan rumah dari nol oleh BMI, dengan senyum-senyum dijawab bahagia, siapa yang tidak bahagia mendapat rumah seperti ini” ujar Basit setengah bertanya.
Basit berharap masyarakat Rengasdengklok khususnya dan Karawang pada umunya semakin pintar memilih koperasi mana yang layak sebagai tempatnya bergabung. “Melalui pembangunan rumah gratis dan berbagai kegiatan sosial kita yang lain, ini membuka pencerahan pada masyarakat koperasi mana yang harus dipilih untuk bergabung dan koperasi mana mereka harus meminjam jika membutuhkan modal untuk usahanya” tambah Basit dalam keterangannya.
“Ibu Nengsih ini memang tidak bekerja, Beliau sebagai ibu rumah tangga, dan Pak Banceng suaminya yang saat ini bekerja sebagai pekerja limbah juga pas-pasan pendapatannya. Mudah-mudahan dengan rumah baru ini nanti, kehidupan Ibu Nengsih dan Pak Banceng akan semakin baik” pungkas Basit.
H Lili Suherman, Kepala Desa Kalangsurya, Kecamatan Rengasdengklok mengucapkan terima kasih kepada Kopsyah BMI yang telah membantu salah satu warganya. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Kopsyah BMI yang telah membantu membangun rumah Ibu Nengsih yang merupakan anggota Kopsyah BMI. Ibu Nengsih yang awalnya tidak bisa membangun rumah yang layak insyallah segera memiliki rumah layak dan siap huni” ujarnya dalam acara peletakan batu pertama pembangunan rumah Ibu Nengsih.
“Mudah-mudahan Kopsyah BMI semakin diminati oleh warga kami dan juga warga Rengasdengklok, karena Kopsyah BMI ini bukan hanya pada sektor simpan saja gerakannya tetapi juga banyak membantu berbagai kegiatan sosial lainnya. Kopsyah BMI sering membantu yang sakit, yang membutuhkan ambulan, membantu fasilitas sarana ibadah baik mushola, masjid dan majelis taklim. Kopsyah BMI sangat membantu baik dalam kegiatan kemanusiaan dan keagamaan” pungkas Pak Kades Kalangsurya ini.
Acara peletakan batu pertama ini juga dihadiri oleh Patahilah (Kasie Pemerintahan Kecamatan Rengasdengklok), Heryansyah (Kasie Trantib) dan Rini Mardini (Kasie Pemberdayaan Masyarakat atau PMD). Dalam keterangannya Patahillah mengatakan Kopsyah BMI yang baru 4 bulan telah membuktikan bahwa Kopsyah BMI benar berbeda dengan isu negatif yang muncul pada istilah koperasi.
“Kopsyah BMI yang baru berdiri sekitar 4 bulanan di sini sudah membangunkan rumah gratis ini. Saya merasa bangga dengan BMI ini, saya berharap program BMI ini bukan hanya di sini, di Kalangsurya saja tetapi juga sampai desa-desa di Kecamatan Rengasdengklok ini. Dan saya kira nanti kecamatan-kecamatan lain juga mendapatkan program ini” ujarnya memberikan pernyataan.
Di tempat terpisah, di kantor pusat Koperasi BMI Grup kemarin (Kamis,7/7) Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI menegaskan kembali Kopsyah BMI akan selalu hadir untuk memberdayakan anggota dan masyarakat. “Isu-isu negatif tentang koperasi secara umum memang ada, tapi kita Koperasi BMI tidak tertarik untuk hanya memperbincangkan, kita tidak tertarik jika kita saling mencari kelemahanan. Kita, Koperasi BMI melakukan langkah nyata saja, kita berikan bukti kaloau Koperasi BMI memang tidak seperti isu-isu negatif itu. Dengan terus –menerus kita lakukan yang baik-baik seperti membangun rumah gratis ini, tentu masyarakat akan bisa menilai sendiri” pungkas pria pencetus Model BMI Syariah ini. (Sularto/Klibmi)