Tangerang, klikbmi.com – Sebanyak 96 asisten manajer administrasi Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) mengikuti Pendidikan dan Pelatihan selama tiga hari di Yasmin Hotel Karawaci, Tangerang, Rabu hingga Jumat, 20-22 Desember 2023.
Acara ini difasilitasi oleh BMI Institute. Dalam pembekalan, para peserta tidak hanya mendapatkan materi dari para asesor, namun juga dilengkapi dengan modul pembelajaran. Di hari terakhir, peserta mengikuti assessment dalam bentuk wawancara dan tes tertulis mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Ke-96 peserta menginap di Hotel Yasmin.
Assessment dilakukan untuk menguji kompetensi peserta dalam memahami dan implementasi di lapangan. Direktur SDM Kopsyah BMI Agus Suherman mengatakan, diklat ini adalah bagian dari peningkatan kompetensi dan daya saing karyawan.
”Diklat ini berbasis kompetensi sesuai jabatan, para pengurus dan pengawas berharap kawan-kawan asmen bisa mengikuti acara ini dengan baik,” jelasnya.
Para asesor yang menjadi pemateri dan penguji para asmen diantaranya Direktur Utama Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara, Wadirut Kopsyah BMI Radius Usman, Direktur Operasional Kopsyah BMI Yayat Hidayatullah, Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus. Kemudian, Pengawas Operasional Kopsyah BMI Bagus WD Wicaksono dan Ketua Pengawas Kopsek Bambang Wahyudiono.
Di hari pertama, para peserta mengikuti 4 materi jam 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Kemudian dilanjutkan pada 19.30 sampai 22.00 WIB. Melalui Diklat ini, BMI kembali menyegarkan pemahaman tentang Koperasi, prinsip koperasi, Model BMI Syariah, produk simpanan dan pembiayaan, mitigasi risiko pelayanan kepada anggota melalui rembug pusat menuju Peradaban Baru Koperasi Indonesia.
Direktur Utama Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara menjadi pemateri monitoring pembiayaan pada Kamis 21 Desember 2023. Sebelum memulai materi, ia mengingatkan bahwa Kopsyah BMI besar karena keikhlasan para pengurus, pengawas, pengelola dan anggotanya membesarkan koperasinya. Ia menerangkan, salah satu ciri ridho pada Allah adalah menerima segala ketentuan-Nya termasuk musibah sekalipun dengan hati lapang. Dengan begitu, sebagai pengelola koperasi ia akan sungguh-sungguh mencari cara yang baik dan benar membesarkan koperasinya.
”Ada yang masuk dan keluar dari BMI, itu kami sadari sebagai seleksi alam. Kita harus Ikhlas dan tulus untuk membangun koperasi BMI. Dan sekarang, koperasi kita merubah mindset dunia koperasi di Indonesia. Kita harus melangkah ke depan. Kalau kita menatap ke belakang terus-terusan, kita tak bisa maju. Teruslah menjadi asisten manajer yang memberikan kontribusi kepada Kopsyah BMI,” ujar pria yang karib disapa Kambara.
”Fokus saja bekerja, jauhi judi online dan pinjol. Selalu berfikir positif supaya lurus hidupnya. Semua jabatan ada ketentuannya, kerja yang benar dan lurus sesuai tupoksinya. Dalam diklat ini, Asisten manajer yang bisa memahami semua materi dan bisa mengiplementasikannya bisa menjadi trainer menjadi pengajar untuk kawan-kawan yang lain di BMI Institute,” tambahnya.
Kambara juga berpesan, agar anggota harus mendapatkan pengawasan dan pendampingan dalam pembiayaan. Anggota yang mendapatkan pembiayaan harus memiliki usaha produktif. ”Bahwa anggota Kopsyah BMI yang militant dimulai dari semangatnya ingin merubah hidupnya. Asisten manajer harus mengajak anggotanya bekerja keras,” jelasnya.
Sementara, Manajer BMI Institute Dr Baban Sarbana menerangkan diklat Berbasis Kompetensi bagi Asisten Manajer Administrasi berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Yang terdiri dari lima kompetensi dasar Asisten Manajer Koperasi dan tiga kompetensi khusus Asisten Manajer Administrasi Koperasi.
”Metode diklat terdiri dari paparan oleh fasilitator, ujian tertulis dan wawancara oleh assesor. Hasil dari Diklat Berbasis Kompetensi ini adalah penilaian dan pemetaan kompetensi yang akan dilanjutkan dengan pengembangan dan pengayaan oleh BMI Institute. Rencana ke depannya, BMI Institute mengadakan Diklat Berbasis Kompetensi untuk seluruh jenjang jabatan di Koperasi BMI Grup,” terangnya.
Sementara Pengawas Kopsyah BMI Dr Harisman menerangkan bawah pelatihan berbasis kompetensi ini sebagai bagian dari jenjang karir karyawan, sehingga terbuka kesempatan untuk mendapatkan amanah di jabatan yang lebih tinggi.
”Peserta saat ini adalah bagian dari masa depan Koperasi Syariah BMI yang lebih baik, oleh karena itu perlu bagi setiap karyawan untuk selalu meningkatkan kualitas diri dan pemahaman tentang koperasi secara utuh,” tandasnya. (togar/humas)