Rumah Gratis Kopsyah BMI Ke 455 Untuk Penjual Cilok Asal Malingping Lebak

BMI Corner

Lebak,klikbmi.com – Setelah menyerahkan satu unit rumah gratis ke 454 di Warung Gunung kemarin, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) kembali menyerahkan hibah rumah siap huni (HRSH) ke 455 untuk anggota di Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu 20 Desember 2023.  

Penerimanya adalah Odah, warga Kampung Plotot Utara, RT 04, RW 02, Desa Sukaraja, Kecamatan Malingping. Rumah gratis ke 455 merupakan unit ke 6 yang diserahkan Kopsyah BMI untuk warga Malingping dan yang ke 42 di Kabupaten Lebak.

Acara penyerahan dihadiri Kabid Koperasi Dinkop UKM Provinsi Banten Gustiawan, Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi Dinkop UKM Provinsi Banten Asep Parhan, Sekdis Koperasi dan UMKM Kabupaten Lebak Imam Suwangsa, Camat Malingping Dadan Rusman Wardana, Sekretaris Desa Sukaraja Ani Suryani dan perwakilan Danramil serta Polsek.

Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara, Camat Malingping Dadan Rusman Wardana serta Sekdis Koperasi dan UMKM Kabupaten Lebak Imam Suwangsa menggunting pita penyerahan HRSH Kopsyah BMI ke 455.

Pembangunan HRSH hari ini menegaskan bahwa Kopsyah BMI merupakan koperasi sosial dan pemberdayaan. Bagaimana rumah Odah yang dahulu sudah mendoyong ke tanah kini berubah menjadi rumah yang sangat layak. Lantai tanah kini telah berganti dengan lantai keramik. Dinding bilik bambu berubah menjadi tembok hebel yang kokoh. Genteng yang bocok kini tak ada lagi, semua berganti dengan asbes.

Penyerahan HRSH dirundung suasana haru dan bahagia. Rumah gratis dari Kopsyah BMI membuat Odah semangat untuk merubah hidupnya lebih baik lagi. Usai penyerahan, Odah dan suami sama-sama menangis dan keduanya hampir duduk bersimpuh di depan Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara yang mencoba menenangkan mereka.

Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lebak Imam Suwangsa didapuk membuka secara simbolis pintu HRSH Kopsyah BMI ke 455.

”Hatur nuhun bapak presiden, Koperasi BMI hatur nuhun,” kata Odah dengan mata yang sembab.

”Alhamdulillah, sudah rezeki ibu dan keluarga. Kami minta tolong rumahnya dijaga dan dirawat dengan baik karena ini amanah anggota Kopsyah BMI,” ucap Presdir.   

Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu. (QS At Talaq: 2-3).

Odah dan suami berfoto di depan rumahnya sebelum dibangun ulang oleh Kopsyah BMI.
Odah dan suami berfoto di depan rumah yang dibangun ulang oleh Kopsyah BMI dengan biaya pembangunan sebesar Rp60 juta.

Inilah rezeki yang tak disangka-sangka dari Allah SWT untuk Odah dan keluarga. Dalam wawancaranya bersama Manajer ZISWAF Kopsyah BMI Andi, Anggota Rembug Pusat Siliwangi itu mengatakan keluarganya masih tak percaya rumahnya akan dibangun Kopsyah BMI secara paripurna. ”Saya masih kayak bermimpi pak, rumah saya dulu hampir rubuh, sekarang sudah bagus dibangun sama Kopsyah BMI,” ujar Odah

Para tetangga Odah paham kebahagiaan yang dirasakan Odah dan keluarga begitu besar. Suami Odah hanyalah penjual bakso cilok keliling, sementara Odah seorang ibu rumah tangga. Setiap hari Mamih yang usianya sudah menginjak 61 tahun tak lelah memanggul dagangannya keliling kampung di Malingping. Penghasilannnya hanya Rp30 ribu sehari, itupun tak tentu. Berangkat pagi dan pulang menjelang maghrib.

Kambara : Terlahir miskin biasa, meninggal miskin itu celaka.

Mereka tinggal di rumah yang dapurnya nyaris rubuh jika tak ditunjang oleh bambu. Atapnya berubah menjadi pancuran air jika hujan mendera. Namun tak pernah terlintas sedikitpun dari mulut mereka kata-kata mengeluh kepada sang khalik. Mereka tetap sabar mengarungi hidup. Odah yang juga menjadi anggota Kopsyah BMI juga membantu usaha suaminya dengan pembiayaan sebesar Rp5 juta.

Nyatalah adanya, bahwa orang kaya beribadah dengan kekayaannya. Sementara si miskin beribadah dengan kesabarannya mengarungi nasib, namun tetap semangat menjalani hidup. Hingga kemudian Allah menunjukkan jalan rezeki kepada Keluarga Odah lewat syariat-nya sebagai anggota Kopsyah BMI. Pembangunan rumah Odah sebesar Rp60 juta berasal dari keuntungan yang disisihkan oleh KopsyaH BMI. (Rp500 ribu dari infak keluarga, sementara Rp59,5 juta dari Kopsyah BMI.

Kambara : Menjadi anggota Koperasi, dia harus merubah hidupnya ke arah yang lebih baik.

Dalam sambutannya, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara menegaskan, pembangunan rumah gratis untuk Odah dan keluarga berasal dari keuntungan Kopsyah BMI. Karena selain fungsi ekonomi, Koperasi juga diberi tanggung jawab untuk membangun kesejahteraan sosial anggotanya. Ini merupakan amanat Pasal 4 Undang-undang Perkoperasian Nomor 25 Tahun 1992.

“Inilah koperasi, kita bisa membangun rumah gratis karena BMI berazas gotong royong dan kekeluargaan. Jadi anggota koperasi tidak boleh tambah susah, hidupnya harus sejahtera,” papar Alumnus IPB University tersebut.

Pria yang karib disapa Kambara itu kembali mengingatkan apa sebenarnya tujuan menjadi anggota koperasi. Ia mengutip pernyataan Bapak Koperasi Indonesia Mohammad Hatta bahwa koperasi adalah usaha bersama guna memperbaiki atau meningkatkan kehidupan atau taraf ekonomi berlandaskan asas tolong menolong.

”Jadi berkoperasi itu untuk memperbaiki hidup dan kehidupan. Lebih dari itu kita harus berjuang memperbaiki hidup kita,” jelasnya.

Kambara : Menabung itu harus dipaksa.

Kambara menerangkan, bahwa menjadi anggota Koperasi BMI tidak boleh berpangku tangan. Maka kalau sudah menjadi anggota Kopsyah BMI, harus kerja keras untuk hidup yang lebih baik lagi.

”Saya mengutip pernyataan dari rekan-rekan koperasi kita di Kalimantan bahwa terlahir miskin biasa itu, kalau meninggal miskin baru celaka. Mengapa celaka, karena kita melalaikan masa muda kita, masa sehat kita dengan hal yang tak penting, malas-malasan bukan bekerja keras merubah hidupnya,” paparnya.

Semangat bekerja keras tertuang di QS Ar Rad ayat 11, Allah SWT berfirman :

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Kambara mengatakan, menjadi anggota koperasi bukan hanya untuk mendapatkan pinjaman atau pembiayaan saja. Berkoperasi merupakan langkah memajukan kesejahteraan dengan berpartisipasi pada setiap kegiatan koperasi. Kesejahteraan dicapai dengan gotong-royong. Selain meminjam atau mendapatkan pembiayaan anggota juga berpartisipasi dalam menyimpan.

”Yang akan membuat ekonomi tambah baik adalah menabung atau menyimpan. Dan menabung itu harus dipaksa. Karena orang miskin, jika ingin sesuatu dia harus menyimpan, jika tidak dia mencicil. Dengan menabung, kita membangun ekonomi keluarga kita lebih baik lagi,” paparnya.

Foto bersama di dalam HRSH Kopsyah BMI ke 455.

Kambara menyampaikan pemahaman tentang koperasi bahwa koperasi memiliki multi usaha sesuai dengan kebutuhan anggota. “Koperasi BMI terdiri dari koperasi sektor keuangan simpan pinjam (Kopsyah BMI), koperasi konsumen (Kopmen BMI) dan koperasi jasa (Kopjas BMI) dibawah naungan Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia,” jelasnya.

Kambara menjelaskan, dari 455 rumah gratis, sebanyak 172 diberikan kepada non anggota. Dana Pembangunan rumah itu berasal dari infak anggota Kopsyah BMI sebesar Rp1.000 seminggu.  Agar sedekah menjadi budaya sehari-hari anggotanya, sambung Kambara, maka Kopsyah BMI punya Gerakan Gassiteru, Gerakan sedekah tiga ribu seminggu. Rp1.000 untuk infak, dan Rp2.000 untuk wakaf. Dari wakaf, BMI telah memiliki lahan 20 hektar di Cisoka Kabupaten Tangerang, Dimana 10,3 hektarnya adalah area persawahan.

”Kopsyah BMI memiliki cita-cita punya 100 hektar tanah wakaf. Kita sekarang sudah punya 20 hektar. Selain sawah, kita membangun rumah sakit wakaf yang gratis atau bayar seikhlasnya, Lembaga pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi yang gratis atau bayar seikhlasnya, area peternakan dan masih akan terus kita kembangkan hingga sekarang.  Karena untuk melawan kapitalisme, kita harus berjamaah menguasai faktor produksi yaitu tanah. Dan koperasi yang punya semangat itu, membangun ekonomi berjamaah,” terangnya.

Camat Malingping Dadan Rusman Wardana.

Dijelaskannya, koperasi yang benar adalah yang konsisten memberi manfaat kepada masyarakat dan memainkan peran sosial secara masif dan terprogram. Selain HRSH, Kopsyah BMI memiliki beragam program sosial seperti gerakan 1.000 sajadah dan Al Qur’an (Geser Dahan), sanitasi dhuafa, sanitasi masjid, Mushola dan Pesantren (Sanimesra), santunan dhuafa, santunan anak yatim, pelayanan 11 ambulans gratis (driver, e-toll dan BBM ditanggung BMI) untuk anggota dan masyarakat, dan masih banyak lagi.

“Ibu Odah apa amalannya sampai mendapat rumah, padahal saya nggak kenal? Benar bapak ibu, Ibu Odah selalu bersyukur dengan kondisinya. Allah sudah berjanji di QS Ibrahim ayat 7 ; Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat,” Itu janji Allah bapak ibu semua,” paparnya seraya memberikan hadiah uang Rp100 ribu kepada salah satu anggota Kopsyah BMI yang bisa melafazkan ayat tersebut dengan baik.

Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi Dinkop UKM Provinsi Banten Asep Parhan.

Selain dari eksternal, acara dihadiri oleh Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus, Manajer Area 07 Ahmad Mulyadi dan Manajer Cabang Malingping Risa Hayati Nufus. Dalam sambutannya, Camat Malingping Dadan Rusman Wardana mengucapkan terima kasih atas bantuan rumah gratis untuk warganya. Ia berpesan penerima HRSH menjaga rumah ini dengan baik.

”Ini merupakan kali kedua saya menghadiri peresmian HRSH Kopsyah BMI. Hanya terima kasih yan saya haturkan kepada Pak Presdir dan Koperasi BMI. Bahwa koperasi ini ke depannya lebih maju karena BMI sudah Indonesia, tidak hanya di Malingping tapi juga di seluruh Banten dan Jawa Barat dan ada juga BMI Point di 9 provinsi di Indonesia,” jelasnya.

Dadan mengingatkan untuk para tetangga dan kerabat penerima serta Anggota Kopsyah BMI agar tidak iri atas bantuan ini. Bahwa Kopsyah BMI membantu memang benar-benar tertuju untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan. Kemudian, Dadan menutup sambutannya dengan pantun jenaka.

Sempat terfikir untuk berpacaran dengan Luna Maya, namun yang didapat istri terkasih. Demikian dari saya, cukup sekian dan terima kasih,” tutupnya disambut gelak tawa para tamu undangan dan Presdir Koperasi BMI Grup.

Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi Dinkop UKM Provinsi Banten Asep Parhan mengatakan Kopsyah BMI merupakan koperasi percontohan nasional dan terbaik nasional di wilayah Provinsi Banten.

”Program di pemerintah banyak untuk membangun rumah tak layak huni, tapi nilainya tidak sebesar yang diberikan oleh Kopsyah BMI. Ini luar biasa dan ini disisihkan dari keuntungan. Dan Cuma Kopsyah BMI yang bisa melakukannya,” paparnya.

Asep menerangkan, program HRSH Kopsyah BMI membantu Pemprov Banten menanggulangi kemiskinan ekstrim. (togar/humas)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *