Ada Apa Dengan Hari Jumat?

Info ZISWAF

Nasehat Dhuha Jumat, 29 Januari 2021 | 73 Hari Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1442 H | Oleh : Ust Casmita, SE, ME

Klikbmi, Tangerang – Hari Jum’at memiliki makna penting dalam Islam. Dalam Islam, hari Jum’at juga disebut sebagai ‘sayyidul ayyam’ atau bermakna tuannya semua hari. Dengan demikian, hari Jum’at adalah hari yang istimewa dalam Islam. 

Makna sayyid (tuan) pada hari Jum’at berarti hari tersebut adalah hari paling utama dari semua hari dalam perspektif Islam. 

Hal demikian seperti dikatakan Rasulullah SAW, “Sungguh hari Jum’at adalah tuannya hari-hari dan yang paling agung di sisi Allah” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Pernyataan demikian juga diriwayatkan dalam beberapa hadits lainnya.

Hari Jum’at adalah hari rayanya umat Islam. Sebagaimana dikatakan Rasulullah, “Ini (hari Jum’at) adalah hari yang dijadikan Allah sebagai hari raya bagi kaum Muslimin” (HR Ibnu Majah dan ath-Thabrani).

“Dalam hadis disebutkan, sebaik-baiknya hari di mana matahari terbit adalah hari Jum’at. Sebab di hari Jum’at, Nabi Adam diciptakan dan dimasukkan ke dalam surga, Nabi Adam juga diturunkan ke bumi dari Surga pada Jum’at, diterima taubatnya juga pada Jum’at. Dan hari kiamat terjadi pada Jum’at,”.

Di dalam Alquran, Jum’at secara khusus menjadi nama sebuah surah, yakni Al-Jumu’ah. Pada Jum’at juga, Allah SWT selesai menyelesaikan pekerjaan dalam menciptakan langit dan bumi. Penciptaan langit dan bumi tersebut dimulai pada Ahad.  

Hari Jum’at adalah hari beribadah. Imam Ibnu Qayyim berkata, “Allah menjadikan bagi setiap penganut agama suatu hari di mana mereka meluangkan pada hari itu untuk beribadah dan mereka mengosongkan dari berbagai kesibukan dunia.”

Disunahkan untuk memperbanyak zikir, shalawat, membaca Alquran dan ibadah di hari Jumat bisa dimulai dari malam Jum’at. Saat itulah, para malaikat akan mencatat shalawat yang dilantunkan dan ibadah lainya.

Selain itu, disunahkan untuk membaca surah al-Kahfi pada Jum’at.
“BARANG siapa membaca surah Al-Kahfi pada hari Jum’at, niscaya ia akan diterangi oleh cahaya antara dua Jumat,” (HR Hakim 3349).

Muaz Ibnu Anas Al-Juhari, Nabi SAW bersabda: “Siapa yang membaca dari Surah Al-Kahfi, maka jadilah baginya cahaya dari kepala hingga kakinya dan siapa yang membaca keseluruhannya, maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi,” (HR Ahmad).

Imam Nawawi mengatakan, bahwa hari Jumat adalah hari berdoa, zikir dan ibadah. Dalam hal ini, umat Muslim biasanya mandi untuk berangkat shalat Jum’at di masjid. Kemudian, mereka akan mendengarkan khutbah dari khatib saat shalat Jumat.

Bahkan, pada Jum’at terdapat waktu yang mustajab untuk berdoa. Dalam hal ini, para ulama berbeda pendapat akan kapan waktu tersebut. Sebagian ulama berpendapat waktu itu adalah saat khatib berada di mimbar hingga selesai. Sementara sebagian lagi ulama berpendapat waktu tersebut adalah di waktu setelah ashar hingga Maghrib pada Jum’at.

Sesuai asal katanya, Jum’at dari kata Jama’a bermakna ‘berkumpul’. Karena itulah, Jum’at adalah hari berkumpulnya umat Islam untuk melaksanakan ibadah shalat Jum’at secara berjamaah. Di dalam surah al-Jumuah disebutkan secara khusus tentang hari Jumat.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS al-Jumuah:9).

SELAMAT MELAKSANAKAN IBADAH DI HARI JUM’AT

Rekening ZISWAF KOPSYAH BMI : 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *