Klikbmi.com, Tangerang – Presiden Direktur Koperasi BMI, Kamaruddin Batubara, hari ini, Selasa (14/4), menerima kunjungan kerja Komisi II DPRD Propinsi Banten yang membidangi perekonomian di Gerai Tangerang Gemilang (GTG), Cikupa. Dalam paparannya kepada tiga anggota dewan yang hadir, Kamaruddin Batubara didampingi oleh Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI, Radius Usman. Turut serta dalam menjamu tamu komisi II adalah Sondari yang merupakan General Manajer Kopmen BMI. Turut hadir memberikan penghormatan pada tamu komisi II, Ketua Pengawas Koperasi BMI, Didi Budiharta.
Acara yang berlangsung dari pukul 11.00 WIB dimulai dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan covid 19. Sebelum masuk ruangan semua peserta mencuci tangan dengan hand sanitizer yang telah disiapkan oleh petugas dari Koperasi BMI. Semua peserta juga menggunakan masker dan tempat duduk diatur dengan menjaga social distancing.
Kamaruddin Batubara yang atas terobosannya dalam mengembangkan Koperasi BMI dan aktifitasnya di dunia perkoperasian telah mendapatkan anugerah Lencana Bakti Koperasi 2017 dari Kemenkop RI serta Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI 2018 menjelaskan tentang bagaimana BMI berupaya tetap memberikan kesejahteraan terbaik untuk seluruh anggota Koperasi BMI yang telah berjumlah lebih dari 260 ribuan pada masa wabah covid 19.
Pada kesempatan ini Kamaruddin Batubara memberikan penjelasan tentang Koperasi BMI kepada Ade Awaludin (Gerindra), Maretta Dian Arthanti (PSI) dan Jamin (PDIP). Mengawali pemaparannya Kamaruddin Batubara, dalam menjalankan operasional BMI tujuan utama semata-mata membantu kepentingan anggota koperasi. Koperasi BMI merupakan koperasi yang sebenar-benarnya koperasi karena koperasi ini dimiliki oleh 260 ribu anggota yang tersebar di Provinsi Banten dan Kabupaten Bogor. Koperasi dengan asset kurang lebih Rp 700 M ini betul-betul dimiliki oleh anggota, sehingga operasional BMI dipastikan untuk kepentingan seluruh anggota.
Dalam suasana yang semakin rileks, Kamaruddin Batubara membeberkan kegiatan-kegiatan Koperasi BMI yang telah nyata-nyata memberikan manfaat pada anggota dan masyarakat. Pembangunan Rumah Hibah Siap Huni yang dibagikan lebih dari 250 unit kepada anggota dan non anggota, santunan anak yatim, pengobatan massal dan gratis, sunatan massal, bea siswa bagi pelajar dan mahasiswa dan pengobatan penyakit kronis bagi masyarakat tidak mampu turut dijelaskan oleh Kamaruddin Batubara. Beberapa produk seperti kepemilikan rumah tanpa dp juga simpanan berjangka (Sijaka) dijelaskan dengan gamblang pada peserta kunjungan kerja.
Kamaruddin Batubara juga memberikan penjelasan terkait kondisi terkini yang dihadapi Koperasi BMI dalam melaksanakan aktifitas operasionalnya. Kamaruddin Batubara meminta kepada semua pihak untuk membantu agar layanan koperasi yang sesuai dengan protokol kesehatan dan sesuai dengan aturan dasar Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2020 didukung oleh semua pihak. Masih banyak komponen RT, RW dan Desa yang belum tahu tentang aturan yang sesungguhnya dan hanya melihat sepotong-sepotong sehingga Koperasi BMI harus bekerja keras di lapangan memberikan sosialiasi pada unsur yang dimaksud.
Kamaruddin Batubara juga menyayangkan masih ada oknum-oknum ormas yang berusaha mengambil keuntungan dengan memberikan informasi bahwa pada masa seperti ini, jika ada orang berhutang dan membayar pada satu oknum tersebut, hutangnya lunas. Tentu ini menjadi preseden yang kurang baik karena terkait dengan adanya oknum yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk mendapatkan keuntungan.
“Bagaimana agar ada perlindungan, kami juga baru saja kemarin menemui 2 Kapolsek untuk memberikan penjelasan bahwa yang kami lakukan semata-mata untuk kepentingan anggota. Ada juga oknum LSM yang dengan dalih membantu masyarakat tetapi faktanya meminta uang, dan memberikan janji dengan memberikan uang, utangnya akan lunas. Kami juga merasa berjuang sendiri yang harusnya Dinas Koperasi dan UKM ikut serta memberikan edukasi dan program agar kesejahteraan anggota koperasi dapat kami jaga dengan baik”, ujar Kamaruddin Batubara di depan peserta kunjungan kerja.
Pada acara kunjungan kerja ini, peserta yang hadir tetap bisa menangkap seberapa jauh visi dan misi Koperasi BMI. Ade Awaludin menjelaskan bahwa kunjungan Komisi II DPRD Provinsi Banten ke Koperasi BMI adalah wujud perhatian DPRD Banten dalam melihat dampak Covid-19 kepada para pelaku dunia usaha salah satunya koperasi BMI. Koperasi BMI yang beranggotakan ratusan ribu orang dan anggotanya kebanyakan para pelaku usaha UMKM harus tetap dijaga dan dibina oleh pemerintah. Ade Awaludin yang telah mengenal Koperasi BMI sejak lama mengatakan bahwa Koperasi BMI yang membina usaha mikro harus tetap didukung dalam kondisi wabah seperti ini. Komisi II merasa perlu tahu bagaimana pembinaan Koperasi BMI kepada anggotanya, skema kreditnya dan bantuan apa yang diberikannya kepada anggotanya.
Dengan kegiatan ini komisi II akan dapat memberikan masukan tentang skema-skema apa saja yang mampu mensuport koperasi dan UKM jika kondisi ekonomi seperti ini masih berlangsung 2 atau 3 bulan kedepan. “Komisi II DPRD Provinsi Banten akan menyampaikan hasil pemantauan ini ke pimpinan DPRD dan Gubernur agar mengambil langkah-langkah strategis guna menyelamatkan koperasi dan umkm agar tetap tumbuh dan beroperasi dengan baik” ujar Ade Awaludin dalam keterangnnya pada redaksi. Ade Awaludin juga optimis bahwa Koperasi BMI tetap akan menjadi koperasi terbaik di Indonesia, “Menurut saya Kabupaten Tangerang mempunyai demografi yang mumpuni untuk pengembangan UMKM dan Koperasi, dan saya melihat Koperasi BMI akan menjadi koperasi terbaik di Indonesia”.
Dimintai keterangan terpisah Maretta Dian Arthanti (PSI) menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan resmi sesuai penugasan dari pimpinan DPRD. Kunjungan ini memiliki dua fungsi yaitu sebagai saran masukan kepada pemerintah yakni dinas terkait dan sebagai bahan masukan pembuatan peraturan daerah. “Setiap kunjungan kami sampaikan laporan dari lapangan untuk dapat difollow up baik yang sifatnya masukan untuk kinerja dinas mitra kerja komisi II yang terkait, maupun untuk pembuatan peraturan bila diperlukan. Terutama dalam situasi luar biasa seperti masa covid-19 ini, kami tetap melakukan pengawasan langsung di lapangan terutama yang berkaitan dengan dampak perekonomian yang kami bidangi” papar Maretta Dian Arthanti.
Maretta Dian Arthanti juga sangat bangga ada koperasi di wilayah Kabupaten Tangerang yang bisa menjadi koperasi percontohan di tingkat provinsi maupun nasional. “Pengelolaan Koperasi BMI & GTG yang ada sudah baik. Tinggal ditingkatkan saja inovasi-inovasi pemasarannya agar dikenal lebih luas lagi, misal dengan membuat konten melalui sosial media yang kreatif & viral. Hal ini juga dapat menarik masyarakat luas untuk semakin antusias mendaftar sebagai anggota koperasi” Maretta menambahkan.
“Selalu sebarkan semangat optimisme dan pikiran positif. Gigih berinovasi dengan kekuatan yang ada. Kita harus tunjukkan koperasi bukan sekedar branding asal-asalan tapi koperasi bisa sangat profesional melebihi branding kapitalis” pungkas Maretta menutup keterangannya.
Acara kunjungan kerja ini juga diwarnai dengan kegiatan kunjungan ke gerai produk IKM GTG dan semua peserta kunjungan kerja membeli produk khas Kabupaten Tangerang. Produk yang dibeli antara lain batik Gerbang Wareng , aneka makanan kecil dan produk kerajinan. (Sularto/Klikbmi)