Ahmad Zabadi : Penilaian Kesehatan Koperasi, Pintu Masuk Pengawasan Koperasi Yang Efektif

BMI Corner

Klikbmi.com,Tangerang,– Pengawasan koperasi oleh pemerintah  secara khusus dan masif semakin baik dengan dibentuknya Deputi Bidang Pengawasan pada Kementerian Koperasi dan UKM RI (Kemenkop dan UKM). Langkah membentuk Deputi Pengawasan yang sebelumnya menyatu dengan Deputi Kelembagaan harus diapresiasi untuk menjawab kebutuhan pengawasan koperasi yang semakin penting. Jumlah koperasi baik sektor keuangan maupun sektor riil telah tumbuh  pesat dan tidak sedikit pula praktik usaha koperasi yang menyimpang dari jatidiri dan peraturan perundang-undangan. Salah satu tugas bidang pengawasan adalah penilaian kesehatan koperasi baik itu KSP maupun KSPPS.

Foto Bersama Ahmad Zabadi, Deputi Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM bersama Jajaran Pengurus Koperasi BMI
(Foto : Dede/Klikbmi)

Hari ini (Selasa, 15 September 2020), di kantor pusat Koperasi BMI diserahkan predikat koperasi sehat oleh Kemenkop dan UKM yang diserahkan langsung oleh Ahmad Zabadi, Deputi Bidang Pengawasan Koperasi Kemenkop dan UKM. Hadir pada acara ini antara lain Presiden Direktur Koperasi BMI, Kamaruddin Batubara dan segenap jajaran pengurus dan manajemen antara lain, Radius Usman (Wakil Presiden Direktur), Makhrus (Direktur Keuangan) , dan Agus Suherman (Direktur SDM).

Tugas pokok dan fungsi Kemenkop dan UKM di dalamnya adalah mengelola sektor keuangan, sub sektor perantara keuangan dan Simpan Pinjam. Maka terkait dengan karakteristik sektor keuangan harus ada fungsi regulator yang bertugas mengatur, mengawasi, memeriksa, menilai kesehatan dan menerapkan sanksi.  Pengawasan pemerintah terhadap koperasi adalah dalam rangka pembinaan guna mewujudkan koperasi yang sehat, kuat dan mandiri. Sesuai peraturan deputi bidang pengawasan Kementrian Koperasi dan UKM RI No. 7/Per/Dep.6/IV/2016 tentang pedoman penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah ruang lingkup penilaian kesehatan KSPPS dan USPPS meliputi  permodalan 8 hal yakni kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, jatidiri koperasi dan penerapan prinsip syariah.

Sambutan Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI Saat Serah Terima Sertifikat Koperasi Sehat Oleh Kementrian Koperasi dan UKM RI
(Foto : Dede/Klikbmi)

Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Kopsyah BMI dalam sambutannya mengatakan penilaian predikat koperasi sehat akan menjadi penyemangat bagi pengurus, pengawas dan karyawan Koperasi BMI untuk meningkatkan kinerjanya. “Alhamdulillah penilaian predikat koperasi sehat ini akan kami jadikan penyemangat bagi kita semua untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja kita. Semua ini terjadi tentu karena ada militansi pada koperasi kita. Militansi ini alhamdulillah bukan hanya terjadi pada pengurus, pengawas dan karyawan tetapi juga pada anggota. Hal inilah yang membuat koperasi ini semakin berkinerja baik dan sehat” ungkap Kamaruddin Batubara memberikan sambutan.

Ahmad Zabadi yang hadir menyerahkan secara langsung sertifikat penilaian koperasi sehat kepada Kopsyah BMI menyampaikan bahwa unsur paling penting dalam kemajuan koperasi adalah Sumber Daya Manusia (SDM). “Koperasi BMI yang saat ini menjadi role model  bagi pengembangan koperasi Indonesia  tentu karena miliki SDM  unggul. Saya ini karena bangga dengan Koperasi BMI, setiap minggu paling tidak menyebut nama Koperasi BMI dua atau tiga kali” ujarnya saat memberikan sambutan yang diiringi tepuk tangan hadirin.

Sambutan Ahmad Zabadi, Deputi Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM, Saat Serah Terima Sertifikat Koperasi Sehat Kepada Kopsyah BMI
(Foto : Dede/Klikbmi)

Usai acara Ahmad Zabadi yang ditemui redaksi secara khusus menyampaikan pesan bahwa penilaian kesehatan koperasi baik KSP maupun KSPPS adalah pintu masuk bagi pengawasan koperasi di Indonesia. “Penilaian kesehatan koperasi adalah salah satu cara menilai secara anatomis tiga perspektif penting yaitu kepatuhan, kelembagaan dan performance atau kinerja koperasi. Tiga perspektif penting inilah pintu masuk bagi koperasi maupun orang atau lembaga yang berkepentingan terhadap koperasi, sehingga penilaian kesehatan koperasi adalah pintu masuk bagi pengawasan koperasi yang efektif ” pungkas Ahmad Zabadi dalam wawancara usai acara penyerahan predikat koperasi sehat bagi Kopsyah BMI. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *