OLEH : TOGAR HARAHAP
Tepat Di Hari Senin sore,15 Januari 2024, penulis terkena serangan stroke pecah pembuluh darah ( stroke tipe hemoragik). Kebijakan Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara dan seluruh pengurus Koperasi BMI Grup mennyelamatkan nyawa penulis. Penulis merupakan staf humas dan promosi Koperasi BMI Grup, Berikut kisahnya:
Suasana jam pulang kantor terasa landai, di Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia di lantai atas masih terdengar suara rekan-rekan sibuk menyiapkan Acara persiapan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi BMI GrupTahun Buku 2023. Saya masih di ruangan melihat layar laptop dan mengecek artikel berita yang baru ditulis. Namun kelandaian itu berubah, Berubah tensi menjadi rentang waktu yang curam serta menegangkan.
Saat mata masih menatap layar laptop rasa sakit luar biasa itu menyergap masuk ke kepala. Rasa sakit yang membuat dada ini mendesir, jantung seperti ditabuh kencang dan ingin meledak.
Apakah ini serangan stroke? atau hanya masuk angin? tanya saya seraya membatin.
Namun terlambat pertanyaan itu baru hinggap di benak saya. Tubuh ini tiba- tiba limbung tak berdaya. Tubuh seberat 96 Kg ini jatuh ke kursi dan langsung merosot ke lantai.
Benar ini serangan stroke, saya tak bisa bangun.
Kaki kiri dan tangan kiri tak mampu bergerak seakan terpaku di lantai hanya kaki dan tangan kanan yang bisa bergerak.
Yang ada dalam ingatan saya adalah mengambil handphone di atas meja kerja. Saya harus mengontak seseorang untuk membawa saya ke rumah sakit.Tangan kanan terus berusaha menggapai handphone di meja kerja.
Dan akhirnya.. handphone bisa saya raih.
Tak lama kemudian pintu ruangan terbuka dan ternyata itu adalah Fatur, fotografer dan juga videografer rekan kerja saya, namun ia tak melihat saya di lantai. Lalu saya meneleponnya?
Fatur pun menjawab “Ya bang”
“Tolong saya tur, badan saya mati rasa sebelah” saya sedikit berteriak
Fatur terkaget melihat saya sudah tersungkur di lantai lalu menuju ke ruangan lain memanggil rekan-rekan yang tengah rapat. Suara rapat tiba-tiba hening. Dan kesibukan itu berpindah ke ruang kerja saya.
1,2…3 angkat…kata Pak Idries ( Manajer IT Kopsek BMI) memberikan aba-aba bersama rekan yang lain mengangkat tubuh gempal saya ke kursi roda. Setelah itu terdengar suara sirine ambulans membelah jalan membawa saya ke rumah sakit terdekat, dalam keadaan setengah sadar rasa khawatir terus hinggap di kepala .
Bagaimana nasib dua putri saya, jika saya dioperasi? Siapa yang membayar? Bagaimana dengan istri saya? Saya hanya bisa pasrah menyerahkan segalanya kepada sang khalik. Sakit di kepala yang terus menyeruak hingga ke leher membuat saya tertidur. Dalam keadaan itu saya masih mendengar riuh suara alat elektronik dan memanggil bapak berulang kali dengan nada cemas. namun mata tak kuasa untuk terbuka.
Pak, Bapak… terdengar sayup-sayup suara wanita. Meski dalam keadaan setengah sadar saya masih mengingat bahwa itu suara istri saya. Namun kali ini nadanya lebih tenang tak cemas lagi
Ya.. jawab saya pelan
Mata ini akhirnya terbuka, Saya masih hidup dan benar- benar berada di ranjang rumah sakit, batik yang saya kenakan kini berubah menjadi piyama rumah sakit. Selang infus tertempel di tangan dan alat pendeteksi detak jantung juga menempel di dada.
“Iya sudah tiga hari bapak di ICU Ngoroknya kencang. Alhamdulillah operasinya lancar ” ujar istri saya. Dari keterangannya saya tahu bahwa saya baru mendapatkan perawatan dan tindakan operasi kraniotomi di RS Bethsaida Gading Serpong Tangerang yang jaraknya 500 meter dari kantor kami. Tensi darah pun sudah melewati ambang batas 250/120 mg, wajar jika jantung saya sempat membengkak dan membuat pembuluh darah di otak sebelah kanan saya pecah . Melalui operasi kraniotomi Tim dokter spesialis bedah syaraf membuat lubang kecil di tempurung kepala untuk menyedot gumpulan darah di otak saya.
Pembuluh darah yang pecah hampir menggenangi sebagian organ otak saya. Jika tidak di lakukan tindakan oprasi ada dua kemungkinan yang akan terjadi, nyawa saya melayang atau darah yang menggumpal akan menjdi bom waktu di otak saya kelak. operasi itu selesai dalam tempo 4 jam. Selama melewati masa- masa kritis kondisi saya dipantau oleh Presdir Koperasi BMI Grup dan para pengurus yang lain. Nyawa Saya benar – benar diselamatkan oleh Koperasi BMI Grup dari kebijakan Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara. Nyatanya tindakan darurat dan cepat ini memerlukan biaya mencapai Rp350 juta.
‘”semua biaya operasi bapak ditanggung BMI” terang istri saya.
“Alhamdulillah.. tak ada yg lebih berharga selain nyawa.. saya selalu terpanggil untuk yang begitu. Dan Allah SWT yang menggerakkan itu semua” ujar Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara lewat chatting WhatsApp saat saya, menyampaikan rasa terima kasih dan betapa bersyukurnya saya diselamatkan oleh lembaga yang saya cintai.
Presdir juga menyampaikan agar saya kembali mengatur pola hidup ysng sehat dan mengurangi kebiasaan begadang .
Selama di rumah sakit saya selalu teringat dengan ayat QS Al-Baqarah:261 yang selalu disampaikan Presdir Koperasi BMIGrup Kamaruddin Batubara dalam setiap sambutan beliau di penyerahan Hibah rumah Siap Huni (HRSH) Kopsyah BMI yang kini sudah mencapai 475 unit .
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ٢٦١
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261
Presdir selalu mengajak karyawan untuk giat bersedekah Alhamdulillah di Koperasi BMI, sedekah sudah menjadi budaya kita, salah satunya karena tauladan dari seluruh pengurusnya juga, khususnya Pak KamBara sapaan akrab presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara yang selalu bersemangat melakukan dakwah muamalah selama ini. Dan kita juga dari jajaran pengelola senantiasa berusaha memberikan contoh yang baik untuk selalu bersedekah.
Pak Presdir selalu menyampaikan ayat ini bahwa sedekah niscaya diganti Allah SWT 700kali lipat balasannya dan ternyata itu baru perumpamaan Allah SWT bukan mengganti 700 kali lipat melainkan memberi hidup baru untuk saya, Allah menyelamatkan nyawa saya lewat Koperasi BMI Grup. Terima kasih koperasi BMI Grup, terima kasih Pak Ketua.
Saat ini penulis tengah berjuang untuk pulih kembali dari stroke dengan menjalani terapi. efek dari stroke mengakibatkan rusaknya motorik saraf tangan sebelah kiri dan melemahnya kaki sebelah kiri. Dan Koperasi BMI juga memberikan layanan antar jemput ambulans gratis.