Klikbmi, Tangerang – Koperasi BMI berkomitmen kuat untuk terus melakukan pemberdayaan anggota dan masyarakat. Pemberdayaan akan semakin powerfull jika didukung dengan kreatifitas pengurus dan manajemen koperasi. Tematik Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2020 yang dilaksanakan Kamis, 21 Januari 2021 lalu, dengan tema Koperasi Milik Bersama memang bukan sekedar kata atau tulisan. Marwahnya menusuk hati dan membuncah dalam pikiran serta teraplikasi pada produk yang dihasilkan Koperasi BMI.
Beras BMI dengan tagline Beras Yang Benar Benar Beras merupakan salah satu langkah pengurus untuk menciptakan produk yang memiliki value added tinggi bagi pemberdayaan anggota BMI. Diolah dari gabah baru yang dihasilkan oleh petani di Tangerang, digiling dengan konsep beras pecah kulit dipasarkan oleh anggota BMI. Konsep koperasi yang mengedepankan dari, oleh dan untuk anggota melembaga pada produk Beras BMI.
Beras BMI Beras Yang Benar Benar Beras: https://berasbmi.com/
Ditemui di ruang kerjanya, Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI sangat berbangga dengan Beras BMI ini, ia katakan bahwa koperasi unggul karena pasarnya yang captive harusdidukung oleh kraetifitas pengurusnya. “Koperasi itu unggul karena captive marketnya ok banget. Memang ada perusahaan lain selain koperasi yang menempatkan anggota sebagai pemilik dan customer sekaligus? Pada Beras BMI ini, kita ingin anggotalah yang menikmati semua keuntungan, bisnisnya kita lepas ke anggota. Lalu apa manfaatnya buat BMI, tentu BMI akan menerima manfaat karena dengan semakin berdayanya anggota tujuan kita berkoperasi telah tercapai” papar alumni IPB University ini setengah bertanya.
Baca juga : Bisnis Beras BMI,Berkah Dan Menguntungkan. https://klikbmi.com/nurhaya-bisnis-beras-bmi-berkah-dan-menguntungkan/
Penerima Anugerah Satyalancana Wira Karya dari Presiden ini menambahkan bahwa Beras BMI ini memiliki 2 dimensi penting yaitu peningkatan derajat ekonomi dan derajat kesehatan anggota. “Saya ingin jelaskan lagi, Model BMI Syariah menekankan pada peningkatan 5 pilar penting yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual. Beras BMI ini akan meningkatkan derajat ekonomi karena punya nilai tambah yang baik. Kedua Beras BMI ini lebih bergizi, kenapa karena konsep beras BMI kita buat deferensiasi dengan membuat beras pecah kulit . Beras ini lebih sehat dan bergizi. Sehingga beras ini juga akan meningkatan derajat kesehatan anggota BMI. Bahkan beras ini direkomendasikan juga untuk mereka yang punya penyakit diabetes” pungkas Kamaruddin dalam penjelasannya.
Radius Usman, Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI yang juga alumni IPB University ini menambahkan bahwa mengkonsumsi nasi yang berasal dari beras pecah kulit lebih bergizi. “Jadi beras pecah kulit ini kandungan zat gizinya lebih baik daripada beras putih biasa yang minim akan gizi karena telah dipermak berbagai langkah sehingga hanya memperhatikan warna dan tampilan. Beras putih yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat kita sebenarnya minim akan sumber gizi. Beras yang beredar di pasaran cenderung beras putih yang sudah dipoles karena memang konsumen lebih menyukai beras putih dengan tekstur nasi yang pulen. Namun ternyata beras putih tersebut minim akan zat gizi akibat proses penggilingan yang menghilangkan bagian terpenting dari beras itu sendiri. ” ujarnya.
Baca juga : Beras BMI Beras Berkualitas Dengan Harga Terjangkau. https://klikbmi.com/beras-bmi-beras-berkualitas-dengan-harga-terjangkau/
Pria bersahaja yang menjabat Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI sejak awal ini menjelaskan bahwa untuk menghasilkan beras pecah kulit sangat mudah, cukup dengan mengaturnya pada proses penggilingan padi. “Beras pecah kulit adalah beras yang didapatkan melalui 1 kali proses penggilingan untuk menghilangkan sekamnya dan tidak mengalami proses penyosohan atau dipoles menjadi beras putih pada umumnya. Masyarakat kita lebih senang dengan beras berwarna putih maka dilakukanlah proses penyosohan untuk menghilangkan kulit ari padi yang berwarna cokelat. Derajat sosoh yang ada di penggilingan di Indonesia dapat mencapai 100%. Pada beras pecah kulit kita lakukan penggilingan 1 kali saja, sehingga semua zat gizinya masih komplit” paparnya.
“Memang beras pecah kulit hanya dipisahkan dari sekamnya saja, ia masih memiliki endosperm, kulit ari, dan lembaga. Masing-masing struktur tersebut memiliki kandungan gizi yang berbeda. Di dalam endosperm terdapat karbohidrat, sedangkan di dalam kulit ari terdapat protein, mineral, vitamin, serta fiber, dan di lembaga terdapat zat gizi berupa lipid. Proses penggilingan dan penyosohan menyebabkan kulit ari serta lembaga menjadi hilang dan menyisakan endosperm saja sehingga banyak sekali zat gizi yang hilang pada beras putih biasa” jelas Radius melanjutkan.
“Selain membandingkan secara fisik, saya juga mencoba membandingkan bentuk dan rasa beras pecah kulit setelah dimasak. Hasilnya adalah bentuk nasi beras pecah kulit cenderung lebih merekah dan inilah Beras BMI yang kita sebut sebagai Beras Yang Benar benar Beras, dan tidak terlalu lengket antara butiran satu dengan lainnya. Dari segi rasa, beras BMI ini luar biasa” ujar Radius menambahkan.
Radius menekankan bahwa Beras BMI memiliki manfaat yang besar untuk menjaga dan meningkatkan taraf kesehatan. “Beras BMI yang merupakan beras pecah kulit mengandung zat besi yang penting untuk mencegah terjadinya anemia, serat yang terdapat dalam beras penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan, mengandung beberapa jenis mineral dan antioksidan yang penting untuk mencegah penuaan dini dan beberapa jenis kanker, mengandung mineral selenium yang penting untuk pembuatan enzym dalam proses detoksifikasi liver, kadar lemak pada Beras BMI sangat kecil sehingga tidak berisiko menyebabkan terjadinya peningkatan kadar lemak dan kolesterol tubuh dan Beras BMI ini mengandung fitonutrien yang sangat penting bagi tubuh dalam menjaga keseimbangan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh.
Mengutip dari berbagai referensi Radius menambahkan bahwa seseorang yang terlalu sering menkonsumsi karbohidrat sederhana seperti yang terdapat dalam beras putih berisiko mengalami kegemukan yang berujung pada penyakit diabetes mellitus. “ Sementara penyakit diabetes mellitus sendiri menjadi masalah kesehatan utama penduduk di dunia. Penderita diabetes meningkat dari tahun ke tahun dan konsumsi karbohidrat yang berlebihan menjadi penyumbang terbesar dari faktor risiko diabetes disamping karena kurang berolahraga. Satukandungan Beras BMI yang sangat penting adalah serat. Konsumsi serat yang cukup sangat bermanfaat untuk menstabilkan gula darah. Karena manfaatnya inilah maka Beras BMI sebagai beras pecah kulit cocok untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes” papar Radius melanjutkan.
“ Kesadaran untuk mengkonsumsi beras sehat di Indonesia memang belum tinggi seperti di negara lain. Hal itu juga yang menyebabkan mengapa beras pecah kulit ini masing jarang ditemukan di pasaran bebas seperti halnya beras putih. Hanya beberapa produsen saja yang sudah menghasilkan beras pecah kulit ini, iniun masih dengan jumlah terbatas. Kita dari BMI berupaya kembali ingin menggali beras sehat ini. Kita buat Beras BMI dengan berbagai kualitas dan kemasan. Saat ini kita buat Beras BMI Rice Premium Quality, dengan kemasan eksklusif dengan jaminan 100% natural quality, Beras BMI Rice Premium Quality kita kemas inspirasi slogan Bantandwipa. Kemasan eksklusif per 1 kg kita banderol dengan harga Rp 17.500,-. Filosophy Bantandwipa ini adalah kembali menjadikan Banten sebagai rajanya padi di tanah air. Oia saya ingin katakana konsumsilah Beras BMI karena beras ini berguna untuk menjaga kesehatan dan lebih memiliki zat gizi” pungkas Radius mengakhiri penjelasannya. (Sularto/Klikbmi)