Bumikan Koperasi, Kopsyah BMI Teken Mou Tri Darma Bersama Institut Global

BMI Corner

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Mujadilah : 11)

Klikbmi, Tangerang – Koperasi BMI bukan hanya sebagai koperasi simpan pinjam saja, melainkan pusat pemberdayaan dan sosial. Agar koperasi terus membumi, dibutuhkan peran mahasiswa dan akademisi untuk terus menggali potensi dan menjadikan koperasi sebagai soko guru ekonomi Indonesia sesuai Pasal 33 UUD 1945.

Hal itu diungkapkan Presiden Direktur Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Kamaruddin Batubara dalam agenda penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Tri Darma Institut Bisnis Global Tangerang, Rabu 2 Maret 2022.

”Saya yakin peran akademisi sangat penting. Di sisi lain, mahasiswa dan akademisi memiliki idealisme dan komitmen dalam membangun koperasi kepada masyarakat,” paparnya.

Selain itu, Koperasi BMI menjaga koperasi tetap menjadi koperasi, tidak berubah menjadi perseroan terbatas (PT). Ini sesuai amanat Pasal 15 dan 16 UU Koperasi Nomor 25 Tahun 1992. Hal ini dituangkan dalam pengembangan Koperasi BMI Grup yakni Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia (Koperasi Sekunder BMI).

Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara meneken MoU Tridarma disaksikan Wakil Rektor Institut Global Muhammad Iqbal dan Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus.

Terdapat 3 koperasi primer di BMI Grup, Kopsyah BMI pada sektor simpan pinjam dan pembiayaan syariah, Kopmen BMI ada sektor usaha riil khususnya sektor konsumsi. Dan ketiga Kopjas BMI yang bergerak pada sektor jasa.

”Kita bisa membangun ruko di Pandeglang, properti dan bisnis percetakan. Banyak yang harus kita lakukan. Dan koperasi bisa melakukan bisnis apapun atau palugada. Kita juga ada divisi BMI Point (Kopmen BMI) untuk membantu usaha pedagang pasar saat ini yang diproyeksikan ada di seluruh Pulau Jawa,” jelas pria yang karib disapa Kambara.

”Lewat BMI Point, kita memasarkan produk anggota dari Baduy Banten bisa dipasarkan di BMI Point salah satu pasar di Jawa Timur, atau sebaliknya. Inilah ekonomi kerakyatan atau ekonomi gotong royong yang terus kita gelorakan,” paparnya.

Lantas bagaimana BMI mampu memenuhi kebutuhan dasar anggota? Kambara menegaskan Koperasi BMI memiliki metode atau model khusus. Model khusus ini disebut dengan Model BMI Syariah. “BMI berkembang dan menjadi manfaat bagi banyak orang karena kita mengenal 5 instrumen dan 5 pilar. 5 instrumen ini adalah sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi untuk menciptakan 5 pilar kesejahteraan yakni ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual” tegas penulis Buku Model BMI Syariah ini.

Presdir BMI Kamaruddin Batubara mengajak civitas Institut Global Karawaci Tangerang untuk membangun koperasi di Banten semakin maju dan berkembang. Dan tentunya, berbangga bisa bekerja di koperasi.

Untuk itu, Kambara menegaskan koperasi harus masuk ke segala lini. “Koperasi harus masuk ke sektor pertanian, sektor peternakan dan berbagai sektor bisnis. Jangan sampai seakan-akan kita terframing kalau koperasi hanya bisa di beberapa sektor. Koperasi harus masuk dari hulu ke hilir. Dan ini hanya bisa kita lakukan melalui koperasi dan butuh peran akademisi untuk menggiring mindset bahwa bekerja di koperasi adalah kebanggaan,”ajak Kambara.

Hadir dalam acara MoU, Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus dan Manajer Litbang dan Kelembagaan Andini Ekasari. Kemudian, dari Institut Global yakni Wakil Rektor Tangerang Muhammad Iqbal.

Sementara Wakil Rektor Institut Global Tangerang Muhammad Iqbal berharap MoU Tri Darma pihaknya dan Kopsyah BMI bisa bekerjasama membantu mahasiswanya mengetahui bagaimana dunia usaha dan implementasi skill mahasiswa.

” Total mahasiswa 1.500 orang yang datang dari berbagai latar belakang pekerjaan. Saya berharap kerjasama dengan Kopsyah BMI bisa diperluas bisa lebih berkembang dan tentunya memahami koperasi sebagai model usaha kolaboratif dan sesuai UUD 1945,” tandasnya.
(Togar Harahap/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *