Klikbmi.com, Tangerang – Tidak salah jika Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) dijuluki sebagai koperasi pemberdayaan. Belum hilang dari ingatan kita beberapa saat yang lalu, Kopsyah BMI panen sayuran kol di dataran rendah Kronjo, Kabupaten Tangerang. Kini petani binaan Kopsyah BMI kembali menuai hasil dari jerih payah selama ini, menanam cabai di Desa Marga Giri Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang.
Manager Pemberdayaan Kopsyah BMI, Muhammad Suproni, mengatakan bahwa kemitraan dengan petani binaan Kopsyah BMI menggunakan sistem pembiayaan musyarakah. ” Petani cabai di Desa Marga Giri ini terdiri dari 9 orang. Kita membiayai dan mendampingi mereka dengan sistem musyarakah yakni bagi hasil, jadi tidak perlu menyicil. Nanti dari keuntungan hasil panen nya 35 persen untuk koperasi dan 65 persen untuk petani.” Ujar Suproni kepada klikbmi.com. lebih lanjut Suproni mengatakan bahwa demplot cabai ini merupakan yang kedua di Kopsyah BMI.” Sebelumnya sudah ada di Kronjo, Kabupaten Tangerang. Kita coba kembangkan di Pandeglang ini dan Alhamdulillah bisa berjalan dengan baik hingga panen perdana ini.” Ujar Suproni.
Menurut Suproni, usaha menanam cabai ini sudah dilakukan 3 bulan ke belakang.” Di desa Marga Giri ini , kelompok tani binaan Kopsyah BMI mengelola lahan seluas 1.8 hektare. Jumlah petani ada 9 orang. Kita tidak hanya memberikan pembiayaan saja, tapi melakukan pendampingan usaha sejak awal pengolahan hingga ke pemasaran nantinya”tegas Suproni.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani di desa Marga Giri Kecamatan Pagelaran, Erwin, mengatakan bahwa dirinya dan anggota kelompok tani yang lainnya sangat terbantu sekali dengan adanya pembiayaan musyarakah dari Kopsyah BMI. Menurut Erwin, pendampingan usaha dari petugas Kopsyah BMI sangat berperan dalam kelancaran usaha ini. ” Kami sangat terbantu dan berterima kasih sekali kepada Kopsyah BMI yang telah memberikan pembiayaan sehingga kami bisa berusaha dengan maksimal. Dulu mencari pembiayaan atau pinjaman sangat susah, tidak ada yang mau menyalurkan pinjaman kepada kami, karena kami baru mau merintis. Dan harus ada jaminan. Sementara kami tidak punya apa apa hanya semangat untuk memperbaiki nasib saja yang kami punya. Alhamdulillah kini berkat pembiayaan dari Kopsyah BMI serta pendampingan usaha dari petugasnya, kami bisa melakukan panen perdana saat ini,” Ujar Erwin.
Menurut Erwin, perkiraan hasil panen yang akan didapat pada panen perdana ini sekitar 20 ton. ” Mudah mudahan bisa mencapai 20 ton hasilnya. Harga sekarang di tempat sekitar 35.000 rupiah per kg. Mudah mudahan nanti menjelang puncak nya saat mendekati Ramadhan dan Lebaran akan semakin baik harganya, ” Ujar Erwin .
Erwin juga menegaskan dirinya tidak takut menghadapi wabah Corona yang sedang melanda negeri ini. ” Kami sudah diberitahu oleh petugas Kopsyah BMI tentang bagaimana bersikap hidup yang sehat dalam situasi seperti ini . Yang penting kami selalu menjaga jarak, rajin membersihkan tangan dan tidak pergi kemana mana kecuali bercocok tanam saja di sini” Ujar Erwin.
Presiden Direktur Kopsyah BMI, Kamaruddin Batubara saat dihubungi terpisah mengatakan bahwa Kopsyah BMI adalah koperasi untuk pemberdayaan.” Kami harus berani menumbuhkan usaha baru. Tidak hanya berkutat pada usaha yang sudah existing saja, apa bedanya sama yang lain jika seperti itu. Kopsyah BMI sejak awal fokus pada lima pilar pemberdayaan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan,sosial dan spiritual. Nah ini salah satu bukti bahwa kami peduli pada pemberdayaan bidang ekonomi. Dan ini bukan yang pertama kali, sebelumnya kami sudah melakukan ini di wilayah Kronjo, Kabupaten Tangerang. Kami berjuang agar pemerataan ekonomi yang mensejahterakan bisa tercapai untuk semua anggota dan bahkan masyarakat luas” tegas Kamaruddin Batubara.
Kamaruddin Batubara juga mengajak agar anggota dan masyarakat yang memiliki kemampuan menabung, agar berkenan meningkatkan simpanannya di Kopsyah BMI. ” Di Kopsyah BMI, simpanan atau tabungan Bapak/Ibu semua digunakan untuk menumbuhkan usaha mikro yang bermanfaat sekali buat masyarakat yang membutuhkan seperti tadi, tidak disalurkan ke segelintir konglomerasi atau usaha besar seperti lazimnya di Bank. Karena Perintah Al Qur’an Surah Al Hasyr ayat 7 ditegaskan agar harta tidak hanya beredar di kalangan orang kaya saja,” ujar Kamaruddin Batubara menutup pembicaraan. (AH/klikbmi)