Nasehat Dhuha Rabu, 20 Oktober 2021 | 13 Rabiul Awal 1443 H | Oleh : Tim Humas BMI
Klikbmi, Tangerang – Tak jarang kita mendengar desas-desus tentang seseorang, bisa jadi itu teman, saudara, tetangga, guru, atau lainnya. Desas-desus yang berpindah dari mulut seseorang kepada yang lainnya. Isinya berita miring yang tidak jelas kebenarannya.
Dari desas-desus itu kemudian kita berpikiran negatif tentang orang yang sedang dibicarakan. Lalu mengira bahwa berita miring itu benar, tapi kita enggan melakukan tabayyun (klarifikasi) langsung kepadanya dalam rangka amar ma’ruf nahyi munkar dan dalam rangka saling mengingatkan untuk kebenaran (tawasau bilhaq).
Allah SWT Berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan, bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurot [49] : 12)
Padahal jelas sekali buruk sangka itu haram hukumnya. Selain berdasarkan firman Allah Swt. tadi, ada juga keterangan yang diriwayatkan Abu Hurairoh bahwa Rasululloh Saw. bersabda, “Jauhilah olehmu buruk sangka, karena buruk sangka itu adalah sedusta-dustanya omongan.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
Buruk sangka bisa merenggangkan kebersamaan, menghancurkan persaudaraan. Oleh sebab itu, marilah kita fokus untuk berbaik sangka (husnuzhon). Setiap kali mendapatkan berita miring tentang saudara kita, jika ada kesempatan segeralah datang kepadanya dan tabayyun/klarifikasi.
Jika berita itu benar, maka bantu saudara kita itu untuk memperbaikinya. Sedangkan jika salah berita itu maka hati kita terjaga dari noda buruk sangka dan persaudaraan pun tetap terbina.
Berbaik sangka tidak bertolakbelakang dengan sikap waspada terhadap perbuatan buruk orang lain. Justru dengan melakukan tabayyun, itu berarti kita sedang waspada terhadap sesuatu hal yang lebih besar yaitu menghindarkan diri dari buruk sangka, membina baik sangka, sekaligus manjaga saudara kita dari keburukan.
Betapa indah pribadi yang senantiasa dihiasi dengan baik sangka. Pribadi yang hatinya terjaga dari penyakit hati dan menjaga kebaikan pada dirinya maupun orang lain. Baik sangka adalah ciri orang yang beriman. Semoga kita temasuk orang yang senantiasa berusaha untuk berbaik sangka. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (TOGAR HARAHAP/KLIKBMI)