Closing Ceremony Lima Tahun Program USAID IUWASH PLUS, Zaki Canangkan 2025 Stop BABS Di Kabupaten Tangerang

BMI Corner

Bupati Tangerang Dan Direktur Perumahan dan Pemukiman Bapenas Berikan Apresiasi dan Ucapan Terimakasih Kepada Koperasi BMI

Klikbmi, Tangerang – Hari ini (Kamis,2/9) di JHL Solitaire Gading Serpong dilaksanakan acara closing ceremony lima tahun perjalanan program USAID IUWASH PLUS untuk Kabupaten Tangerang dan dalam kesempatan ini Ahmed Zaki Iskandar, Bupati Tangerang mencanangkan target stop BABS menuju Kabupaten Tangerang Gemilang.

Hadir dalam kesempatan ini Brian Dusca (Direktur Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia), ahmed Zaki Iskandar (Bupati Tangerang), Tri Dewi Virgiyanti (Direktur Perumahan dan Pemukiman Bapenas), Kamaruddin Batubara (Presiden Direktur Koperasi BMI), Vensya Sihotang ( Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan), Khalid Ismail (Ketua DPRD Tangerang), Achmad Nawawi (Ketua Baznas Kabupaten Tangerang) dan H Maskota (Ketua APDESI  Kabupaten Tangerang).

Penyerahan Plakat Acara Dari Brian Dusca Kepada Kamaruddin Batubara

Memberikan paparan pada acara yang digelar baik offline maupun daring ini, Brian Dusca mengungkapkan bahwa USAID membantu memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, USAID meningkatkan ketangguhan Indonesia terhadap bencana dan memperkuat pengelolaan dan perlindungan keanekaragaman hayati lautan dan daratan. USAID meningkatkan akses terhadap layanan air minum dan sanitasi aman untuk penduduk perkotaan, memperkuat ketangguhan bencana di perkotaan, dan meningkatkan manfaat investasi agar dapat menyediakan energi yang dapat diandalkan dan berkelanjutan untuk berbagai daerah di Indonesia.

Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang cukup lancar Brian Dusca mengatakan bahwa USAID IUWASH PLUS bekerja sama dengan 35 Pemerintah Daerah di Indonesia yang tersebar di 8 provinsi, yaitu Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, serta 2 daerah khusus, yaitu DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang.

“Usaid sangat senang dan memperkuat kemampuan pemerintah daerah termasuk di Tangerang ini, kami juga sangat senang bisa membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah dalam penyediaan sanitasi dan air minum” ujarnya pada hadirin.

Penyerahan Buku Skim Pembiayaan Mikro Tata Sanitasi dan Mikro Tata Air Dari Kamaruddin Batubara Kepada Brian Dusco

Tri Dewi Virgiyanti mewakili  Bapenas memberikan  apresiasi yang telah dicapai oleh bupati, iuwash plus tim bapenas, dan kementerian terkait. “Saya kira beberapa capain sangat baik  dan kami mengapresasi pelibatan masyarakat dan ternyata pelibatan masyarakat di Kabupaten Tangerang berjalan baik dan mendukung sektor sanitasi dan air menjadi lebih baik” ujar Tri Dewi memaparkan.

“Dari sisi Business development servise juga semakin baik dan tumbuh. Saya sangat mengapresiasi juga kinerja Koperasi BMI dalam membantu penyediaan sarana sanitasi dan air. Saya  sangat mengapresiasi kredit mikro yang telah disalurkan oleh Koperasi BMI dalam hal ini di Kabupaten Tangerang” terang Tri Dewi.

Dalam kesempatan ini Ahmed Zaki Iskandar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu ketersediaan akses sanitasi dan air di Kabupaten Tangerang. “Kami mengucapkan terima kasih pada USAID IUWASH, Bapenas, Kementerian Kesehatan dan kementerian lain. Secara khusus kami juga mengucapkan terima kasih kepada Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia telah banyak membantu penyediaan akses sarana akses sanitasi dan air” ujar Zaki pada sambutannya.

“Hari ini juga kita canangkan Kabupaten Tangerang Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dari tahun 2021 sampai dengan 2025” tegas Zaki dalam pencanangan program ini.

Penyerahan Buku Skim Mikro Tata Sanitasi Dan Mikro Tata Air Kepada Ahmed Zaki Iskandar

Dalam sesi diskusi interaktif Kamaruddin Batubara, memberikan paparan antara lain koperasi untuk pemerataan ekonomi dan pemberdayaan dan tingkat BABS yang tinggi dan minimnya sarana air bersih.  

“Koperasi lahir untuk kebutuhan anggota, sebagai koperasi yang baik kita harus melayani anggota. Salah satu kebutuhan anggota adalah sanitasi dan air, makanya kita masuk ke dalam. Bahkan kita akhirnya kita mampu mendirikan koperasi baru yaitu Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI)” ujarnya pada sesi diskusi.

“Kita fokus mendukung universal akses dan kita telah memberikan Rp 80,6 Milyar secara akumulatif, dari sekian ini Rp 55, 3 Milyar untuk akses air dan Rp 25,3 Milyar untuk sanitasi” papar Kamaruddin selanjutnya.

Kamaruddin juga memberikan penjelasan soal tantangan yang dihadapi dalam penyediaan sanitasi dan air bersih. “Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain rendahnya kesadaran masyarakat memiliki sarana air dan sanitasi, rendahnya kemampuan masyarakat dalam pengadaan sarana air bersih dan sanitasi, minimnya keterlibatan lembaga keuangan dalam pembiayaan sarana air bersih dan sanitasi dan yang perlu diingat kita ini kadang sering tumpah tindih dengan program hibah yang diadakan pemerintah” terang Kamaruddin dalam sesi diskusi.

“Kalo kita serius mau menyelesaikan permasalahan air dan sanitasi maka saatnya pemerintah menggulirkan program KASUR atau Kredit Air dan Sanitasi Untuk Rakyat” pungkas Kamaruddin. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *