Jakarta, Klikbmi.com- Direktur Keuangan Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Makhrus menjadi narasumber dalam Talkshow Program Sekolah Manajemen Koperasi yang digelar Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya (YWIB), Dompet Dhuafa, Kerohanian Islam, Otoritas Jasa Keuangan bersama IMZ, Selasa 17 Desember 2024. Selain Makhrus, Sekolah Manajemen Koperasi menghadirkan Dosen Peneliti Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Hapsari Setyowardhani dan Pengawas Koperasi Rini Megawarti dari Kementerian Koperasi RI. Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Prasetyo Wibowo selaku Manager Marketing dan Pengembangan Bisnis IMZ.
Berlokasi di Park 5 Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Pegiat koperasi dan perwakilan lembaga filantropi berkumpul dan berdiskusi dengan fokus tata kelola dan pengembangan bisnis. Hal ini didasari Volume usaha koperasi di Indonesia di tahun 2023 sebesar Rp 182,35 triliun menyumbang 6.2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sehingga jika dikelola dengan baik, maka akan berperan lebih besar dalam perekonomian nasional. Faktor kunci keberhasilan koperasi antara lain kesadaran anggota, kecakapan pengurus/pengelola, ketersediaan modal, dan dukungan kebijakan pemerintah.
Membuka presentasinya, Makhrus menegaskan Berkoperasi Itu Harus mengubah hidup anggotanya lebih baik lagi. Parameter koperasi sukses adalah membawa kesuksesan untuk anggota “koperasi tidak akan berjalan jika tidak ada aktivitas anggota mendukung kegiatan koperasinya. Koperasi disebut sukses jika anggotanya sukses dan sejahtera, jadi objek yang harus kita sejahterakan adalah anggotanya. Dalam proses mensejahterakan ini, akan terjadi, istilahnya ada seleksi alam yang terjadi dimana mereka yang tidak mendukung akan keluar, sementara mereka yang sepaham dan setia akan tetap bersama. Pun, ini berlaku di Koperasi BMI Grup,” terangnya.
Makhrus menjelaskan Koperasi BMI Group merupakan bencmarking holding Koperasi yang terdiri dari 3 Koperasi Primer dan 1 Koperasi Sekunder. Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia (Koperasi Sekunder BMI) menaungi 3 koperasi primer di BMI Grup yakni Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) pada sektor simpan pinjam dan pembiayaan syariah, Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) pada sektor usaha riil khususnya sektor konsumsi. Ketiga Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI) yang bergerak pada sektor jasa.
Makhrus mengingatkan kembali bahwa membangun koperasi bukan hanya dari kumpulan orang dan modal saja, melainkan juga harus ada niat kemudian baru tentukan jenis bisnisnya apa. Makanya harus proporsional. Seperti pesan Bapak Koperasi Indonesia Mohammad Hatta bahwa berkoperasi ialah memenuhi keperluan bersama, jika mau sejahtera hidupnya, mestilah dia berdiri atas dua tiang, yaitu jujur setia kawan, “Founding father kita Bung Hatta menganggap koperasi sebagai sendi ekonomi jika tubuh tidak ada sendi maka semua akan terhambat,” pungkas Makhrus(Togar/Humas)