Klikbmi.com, Tangerang – Acara Webinar tentang Good Cooperative Governance (GCG) dengan tema menuju Koperasi Modern Berkualitas (21/7/2020) yang dilaksanakan oleh Kementrian Koperasi dan UKM RI memang bukan seperti webinar biasa. Berakhir pukul 12.22 WIB dari rencana selesai pukul 12.00 WIB merupakan satu indikasi menarik dari acara ini. Banyak pujian dari acara ini bagi moderator maupun pembicara. Padahal acara ini berlangsung 9 hari setelah setelah Harkopnas berlangsung. Webinar yang dimoderatori oleh Nelly Gustiana Istita, Kasubbid Pengembangan Tatakelola UMKM berlangsung menarik sampai dengan sesi berakhir.
M Hanafiah, Asdep Tatalaksana UMKM, mengatakan modernisasi koperasi adalah upaya perubahan atau transformasi koperasi untuk lebih maju dalam hal organisasi, tata kelola dengan teknologi dan mengikuti perkembangan zaman agar melahirkan koperasi modern. “Tujuan modernisasi koperasi antara lain adalah meningkatkan kualitas koperasi menjadi lebih baik sehingga dapat beradaptasi dengan kehidupan yang dinamis, mengubah pola pikir masyarakat terhadap koperasi dengan hadirnya koperasi-koperasi modern, menciptakan koperasi-koperasi modern berbasiskan teknologi dalam rangka memperkuat struktur perekonomian nasional, meningkatkan penerapan manajemen profesional dan Tata Kelola Koperasi yang Baik (GCG), regenerasi dan kaderisasi kepada generasi muda agar menjadi pendiri, pengurus, pengawas, dan manajemen koperasi, pelaporan koperasi yang transparan dan akuntabilitas melalui standarisasi laporan keuangan koperasi dan standarisasi laporan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas Koperasi, dan Pemerintah mampu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap koperasi secara Online’ ungkap Hanafiah dalam penjelasannya.
Menurut Hanafiah terdapat 10 langkah strategis menuju koperasi modern yang diawali dengan Rebranding Koperasi (trusted co-op), melanjutkan Reformasi Total Koperasi, membuat Role Model Koperasi modern, membuat Tata Kelola Koperasi yang Baik (Good Cooperatives Governance), melaksanakan Sistem Akuntansi dan Standardisasi Laporan Keuangan (Manajemen Resiko), melaksnakan Pola Pelaksanaan RAT Online, melaksanakan pola pembinaan sentra UMKM, terus melakukan Leadership Campaign kepada generasi muda, menerapkan sistem pemeringkatan koperasi dan blacklist (person), membangun sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Asosiasi/Himpunan/Organisasi Lainnya.
Kamaruddin Batuabara, Presiden Direktur Koperasi BMI sebagai pemateri best practice koperasi Indonesia, menegaskan bahwa koperasi dengan nilai syariah harus melaksanakan karakteristik ekonomi syariah yang terdiri dari empat karakter dasar. Empat karakter dasar ini antara lain bercirikan, yang pertama Ketuhanan, artinya koperasi melandaskan kegiatan pada nilai-nilai agama yang dijunjung tinggi. Kedua, bercirikan kemanusiaan yang menempatkan manusia sebagai subjek dalam hubungan antar manusia. Ketiga koperasi harus menjunjung etika dan keempat koperasi harus menjaga keseimbangan. Keempat karakter dasar ini mutlak dilakukan agar koperasi syariah betul-betul bernilai syariah.
“Kami menjalankan 7 ajaran ekonomi syariah yang kami pegang dan laksanakan sebagai panduan kami. Kami menekankan 7 ajaran dasar menjadi nilai bagi semua pengurus, pengawas, pengawas syariah, karyawan dan anggota kami. Tujuh ajaran dasar ekonomi syariah ini antara lain berfokus pada keuntungan dunia dan akherat (QS. [2] : 201 ; Al-Qasas [28] : 77), tidak zalim (QS. At-Tur [52] : 47), jujur (QS. Al-Ahzab [33] : 23-24), amanah (QS. [4] : 58; [33] : 72), peduli pada yang tidak mampu (QS. [2] : 83, 215; [4] : 36 ; [107] : 4-7), senantias bersyukur (QS. Ibrahim [14] : 7), dan qonaah atau selalu merasa cukup (QS. Hud [11] : 6)” Ujar Kamaruddin dalam penjelasannya.
Kamaruddin juga menjelaskan praktika unggul di koperasi BMI yang dalam SWOT Analysis menjadi keunggulan Koperasi BMI. Setidaknya ada 7 keunggulan Koperasi BMI yang menjadi pembeda. “Kami memiliki model pembiayaan sendiri yang kami sebut sebagai Model BMI Syariah. Untuk yang ingin lebih jelas, kami sudag menerbitkan buku berjudul Model BMI Syariah yang diterbitkan oleh Gramedia Grup dan distribusikan Gramedia. Kedua, kami memiliki variasi produk layanan baik Simpanan, Pinjaman dan Pembiayaan yang sesuai dan khas dengan kebutuhan anggota kami. Ketiga, kami melaksanakan diklat dan pendampingan anggota secara periodik dan terus menerus. Keempat, kami selalu menekankan terntang Inovasi dan Kreatifitas. Kelima, Adaptif. Keenam kami jadikan pemberdayaan sebagai tema penting dalam membangun koperasi ini, sehingga kami angkat khusus Manajer Pemberdayaan. Ketujuah kami juga memberikan porsi besar pada kegiatan sosial sehingga di koperasi kami ada khusus Manajer ZISWAF” terang Kamarudddin dalam pemaparannya.
Peserta semakin terpapar oleh penjelasan Kamaruddin, dari pantauan redaksi tidak kurang dari 5 pertanyaan masuk melalui chat kepada Kamaruddin dari peserta sebelum sesi pertanyaan diberikan oleh moderator. Sesi semakin menarik, Kamaruddin lalu masuk pada tata kelola koperasi BMI dalam menegaskan terlaksananya GCG di Koperasi BMI. “ Ada tujuh hal penting yang kita lakukan dalam menjaga Koperasi BMI tetap teguh melaksanakan GCG di koperasi kami. Pertama adalah pelaksanaan manajemen profesional dengan adanya SOP dan SOM. Kedua kami sangat menekankan SDM milenial berbasis kompetensi. Ketiga diklat dan pendampingan berkala pada semua sdm kami. Keempat, kami menerpkan gaji terendah setara UMR. Kelima, kami tegas dalam hal reward dan punishment. Keenam, jiwa kami adalah terus menerus melakukan perbaikan atau Continious Improvement . Dan yang ketujuh berfokus pada pemberdayaan yang mensejahterakan untuk pemerataan ekonomi berkeadilan. Jiwa ini akan memberikan semangat untuk kita agar selalu memberi manfaat pada orang lain” kata Kamaruddin dalam paparannya.
Peserta seperti larut dalam sesi paparan Kamaruddin, sesekali redaksi melihat pada mimik muka peserta, peserta masih antusias di saat waktu mulai merayap menuju pukul 12.00 WIB. Kali ini Kamaruddin, sampai pada bahasan yang orang bilang spin off. Koperasi BMI terdiri dari 2 badan hukum koperasi. Koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah (Kopsyah BMI) dan Koperasi Konsumen BMI. Koperasi Simpan Pinjam Syariah Benteng Mikro Indonesia dan Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia. “ Kami sangat transparan dalam semua hal, Bapak Ibu peserta bisa melihat yang saya sampaikan ini di website www.kopsyahbmi.org. Sampai hari ini Kopsyah BMI telah berusia 17,3 tahun dengan Aset 630 Milyar. Adapun Simpanan Pokok kami Rp 10 Ribu, Simpanan Wajib Perdana Rp 5 Ribu dan ada Simpanan Wajib bulanan hanya anggota yang akses pinjaman/pembiayaan saja. Simpan Pinjam & Pembiayaan menerapkan Model BMI Syariah dengan konsentrasi pada pemberdayaan dan taa’awun atau sosial untuk keuntungan dunia dan akhirat. Produk kami didesain sesuai kebutuhan anggota. Kami melaksanakan konsep tanpa agunan dan penjamin hal ini sesuai dengan QS. Al-Baqarah ayat 282 dan 283. Jika anggota tidak bisa bayar karena kesulitan ekonomi atau pailit akan diputihkan, hal ini selaras dengan QS. Al-Baqarah ayat 280. Pendidikan dan Pelatihan terus kami lakukan. Seperti yang tadi saya sampaikan, BMI memiliki Manajer Pemberdayaan dan Manajer ZISWAF” papar Kamaruddin selanjutnya.
Suasana chat masih ramai dengan chat-chat pujian atas praktika yang berkembang di Koperasi BMI. Selanjutnya Kamaruddin menjelaskan tentang Koperasi Konsumen. “ Saya perlu jelaskan Kopmen Benteng Muamalah Indonesia sampai hari ini sudah berusia 1,6 tahun dengan Aset 23 Milyar. Adapun Simpanan Pokok Rp 100 Ribu, Simpanan Wajib bulanan Rp 10 Ribu. Target utama pasar kami adalah anggota. Kopmen BMI berfokus pada bisnis Minimarket dan Grosir, PPOB, Kontruksi dan Toko Bangunan, Cafe, Tour & Travel, Elektronik, Hand Phone, Furniture, Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat. Kami sediakan semua kebutuhan anggota kami dengan baik. Kami juga sedang dalam rencana mendirikan pabrik bio ethanol, air mineral, pupuk hayati, pertanian, peternakan, dan perikanan” semakin semangat Kamaruddin menjelaskan.
Menarik sekali ini paparan Kamaruddin, ini beberapa chat di aplikasi zoom. Kamaruddin masuk pada penjelasan Koperasi BMI juga memberikan pembinaan dan pembiayaan pada petani. Ada petani oyong, timun, cabe, kol dan peternakan kambing. “Kita bina petani dengan memberikan pembiayaan tanpa cicilan. Jadi mereka kita berikan modal, lalu untungnya kita bagi 65 % untuk petani dan 35% untuk koperasi, kita akadkan dengan akad musyarokah” penjelasan Kamaruddin soal pertanian dan peternakan. “Selain pertanian dan peternakan, koperasi juga membangun rumah bagi siapapun yang membutuhkan. Pembangunan rumah, masjid dan bangunan lain kita juga bangun karena kita punya Divisi Toko Bangunan dan Konstruksi di Kopmen BMI” ungkap Kamaruddin selanjutnya.
Dikatakan oleh Kamaruddin, Kopmen BMI juga memiliki divisi Tour and travel yang melayani perjalanan termasuk umroh dan haji.
Kamaruddin menyampaikan berbagai kegiatan sosial yang dilakukan oleh Koperasi BMI. Koperasi BMI secara rutin melaksanakan santunan 1000 yatim tiap tahun , santunan tahfiz , sunatan massal 300-500 anak tiap tahun, ambulan gratis samapai saat ini 5 unit , santunan dhuafa @ Rp 250 Ribu s.d. Rp 500 Ribu tiap bulan, santunan kursi roda , santunan kaki palsu, operasi bibir sumbing, kanker, tumor, anak tanpa anus dan katarak , pengobatan gratis, santunan kebakaran dan bencana alam lainnya, santunan untuk masjid tiap ramadhan, umroh untuk anggota dan karyawan tiap tahun dan buka bersama bersama yatim dan santunan tiap tahun.
“Kami juga terus dalam pemberdayaan, berbagai kegiatan yang kami lakukan antara lain memberikan rumah gratis @ Rp 30 Juta s.d. Rp 50 Juta, pembangunan sanitasi masjid dan musholla, renovasi masjid, musholla dan pesantren, gerakan seribu sajadah dan Al-quran setiap tahun , pembangunan sanitasi dhuafa, pembangunan jembatan , pinjaman qhardul Hassan, pengecatan warung anggota, budidaya lele dan tanaman hortikultura untuk pesantren, budidaya rambutan parakan kearifan untuk lokal Kabupaten Tangerang, program Paket-C anak untuk anggota, beasiswa SD sampai SLTA) dan santunan pendidikan dari SD sampai PT tiap tahun” ungkap Kamaruddin mengakhiri sesi presentasinya.
Acara yang dipandu Nelly Gustiana Istita berjalan menarik sampai akhir sesi, Hanafiah dan Kamaruddin menjadi bintang dalam acara ini. (Sularto/Klikbmi).