Klikbmi.com, Tangerang – Koperasi memiliki fungsi sosial, ekonomi dan pendidikan. Kesejahteraan ekonomi diperjuangkan dengan meningkatkan pendapatan anggota. Dalam sebuah koperasi, anggota berjuang bersama sama untuk menstabilkan ekonomi dan mempertahankan kelangsungan bisnis yang ditanganinya. Demikian disampaikan oleh Asisten Deputi Tatalaksana Koperasi, Kementerian Koperasi dan UKM RI, Dr.Hanafiah,SE.,MM ketika diwawancarai klikbmi.com usai acara penyerahan Hibah Rumah Siap Huni dari Kopsyah BMI di Tangerang, Selasa (28/7).
Menurut Hanafiah jika bicara tentang fungsi sosial , maka kelangsungan bisnis yang dijalankan harus seiring dengan terciptanya juga manfaat yang dirasakan oleh anggota. ” Koperasi berjuang untuk meraih benefit buat anggota tetapi tidak juga melupakan profit. Rumah Siap Huni yang dihibahkan oleh Kopsyah BMI ini merupakan suatu impact dari sebuah bisnis yang dikelola dengan baik, dari sebuah sistem ekonomi berjamaah yang dikelola dengan istiqomah dan menghasilkan sejumlah manfaat seperti saat ini, ” ujar Hanafiah sembari menunjuk ke arah Rumah Siap Huni yang baru dihibahkan oleh Kopsyah BMI.
Pengurus yang cerdik dan berfikir visioner serta memiliki daya juang yang kuat menurut Hanafiah dibutuhkan untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi serta bisa dijadikan sebagai media pendidikan untuk memperbaiki pola aktifitas ekonomi. ” Misalnya dengan ajakan untuk rajin menabung di koperasi. Perbaikan ekonomi secara berjamaah dengan menjadi anggota koperasi, intinya itu. Ibadahnya juga justeru harus tambah bagus, dan mampu berjuang di kehidupan sehari hari secara normal, hingga diharapkan akan timbul keseimbangan,dimana koperasi berjalan dengan baik, anggotanya memiliki sense of ownership terhadap koperasinya, hingga koperasi bisa bertahan selamanya, ” ujar Hanafiah.
Menurut Hanafiah, Koperasi memiliki sifat gotong royong berbasiskan nilai keadilan. ” Koperasi juga memiliki prinsip prinsip yang jelas, mulai dari keanggotaan yang bersifat sukarela dan terbuka hingga kerja sama antar koperasi. Jika ini terus dijalankan maka akan ada trust dari semua pihak. Kita berharap para pihak yang memiliki dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau dana infaq, jika mungkin bisa disalurkan melalui Koperasi BMI untuk ikut membangun HRSH ini serta dapat juga digunakan sebagai modal produktif untuk anggota. Jika Koperasi yang tidak memiliki program seperti ini, titipkan saja dana nya di Koperasi BMI yang sudah sukses dan berpengalaman dengan program ini, ” ujar Hanafiah.
Lebih lanjut Hanafiah mengatakan bahwa dirinya melihat performa kinerja Pengurus Koperasi BMI sudah sangat baik. ” Saya melihat Pengurus Koperasi BMI sudah sangat baik kinerjanya, tinggal bagaimana melihat tanggapan dari pihak yang belum menjadi anggota, kita tunjukkan bahwa Koperasi BMI bisa menyelesaikan permasalahan permasalahan dalam bidang sosial dan ekonomi, hingga mereka berkehendak sendiri secara sukarela bergabung menjadi anggota Koperasi BMI, ” Ujar Hanafiah.
Menurut Hanafiah, Ditinjau dari sisi leadership seorang pemimpin itu harus memiliki tiga kemampuan, yakni konseptual skill, technical skill dan interpersonal skill. ” Konseptual skill, pemimpin harus memiliki visi dan misi dalam berkoperasi bahkan someday harus berpikir ketika sang pemimpin sudah tidak ada, sektor ekonomi harus tetap jalan terus tidak boleh terhenti, yang kedua techinal skill, seperti saat ini, menggunakan media tertentu dan menunjukkan bagaimana berperilaku berkoperasi yang sebenarnya, ketiga interpersonal skill, karena pemimpin harus bisa mengkomunikasikan hasil Rapat Anggota dan mengimplementasikannya dalam program yang nyata, ” urai Hanafiah.
Lebih lanjut Hanafiah menegaskan bahwa selama ini Pengurus Koperasi BMI sudah menjalankan tugasnya dengan baik, ” Selama ini sudah berjalan baik. Terutama Ketua Pengurusnya, Pak Kamaruddin Batubara yang telah menggapai kesuksesan. Harapannya, harus bisa melahirkan Kamaruddin Kamaruddin lain, baik di Cabang, di pendamping masyarakat bahkan di anggota sehingga Koperasi terus berkembang dan dipimpin oleh sosok yang terlahir dari proses pengkaderan, tidak mengadopsi dari luar. Harus empowering dari dalam. Sifat sifat istiqomah dari sang pemimpin harus ditularkan kepada kadernya. Kita harus menjadi good learner, belajar dari beliau (KamaBara) , belajar dari team, dan belajar dari kenyataan yang ada sekarang, “ujar Hanafiah menutup wawancaranya. (AH/klikbmi).