Nasehat Dhuha Kamis, 3 Juni 2021 | 22 Syawal 1442 H| Oleh : Sularto
Klikbmi, Tangerang – BMI Kliker yang dirahmati Allah SWT, kita hari ini sampai pada 22 Syawal 1442 H. Hari terus berlalu dan barangkali kita kembali harus bermuhasabah. Hidup kita ini baik senang atau susah adalah ujian. Ujian seperti dikatakan oleh Gus Mus dalam satu ceramahnya tidak mesti harus selalu berbentuk penderitaan dan kesedihan. Melalui ujian, seorang pelajar dapat naik kelas. Demikian juga Allah apabila ingin menaikkan derajat hambanya, Dia akan mengujinya. “Dari ujian, kualitas hamba Allah akan bisa dilihat,” kata KH. Ahmad Mustafa Bisri dalam kajian Sendi-sendi Islam.
Namun ujian itu tidak selamanya berupa derita dan kesusahan seperti tertimpa bencana alam atau penyakit. Ujian juga dapat berupa kenikmatan seperti menerima kekayaan dan jabatan. Ujian berupa kenikmatan menurut saya justru lebih berat. Banyak orang yang diuji dengan kesengsaraan berhasil bertahan dengan kesabaran dan ketabahan. Namun ketika diuji dengan jabatan, mereka justru tidak lulus. “Mereka enggan bersyukur,” kata Pengasuh Ponpes Raudhatu Thalibin Rembang ini. Ini seperti orang bertambah angkuh setelah diberikan sedikit kepandaian dari Allah. Ia merendahkan orang lain dan mengangap dirinya paling pintar.
Karena itu, menurut Gus Mus, selain bersiap menghadapi ujian berupa penderitaan, seorang muslim juga seharusnya waspada dengan ujian berupa kenikmatan. Seperti pepatah Arab yang menyebutkan: fil imtihan yukromul mar’u aw yuhanu, dia berkata, “Di dalam ujian inilah, orang akan dimuliakan atau direndahkan”. Beberapa ulama memberikan gambaran bagaimana seharusnya setiap orang menyikapi ujian dan memahami hakekat ujian. Dalam salah satu kitabnya, Syeikhul Islam, Al Imam Al Ghazali, menerangkan dengan merujuk kepada sabda baginda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, bahwa ketika seorang hamba diuji dengan sakit yang menimpanya, maka Allah mengirim salah satu malaikat-NYa untuk mengontrol hamba tersebut.
Lalu Allah Ta’ala bertanya kepada malaikat itu: “Hai Malaikat, apa yang dirintihkan oleh hamba-KU?” Malaikat menjawab: “Ya Allah, si fulan terus menerus menyebut nama-MU. Bahkan yang sering diucap adalah kalimat Alhamdulillah ‘alaa kulli haal.” Lalu Allah Ta’ala mengatakan: “Persaksikan malaikat, jika hamba-KU itu Aku takdirkan masih hidup, maka tiba waktunya nanti akan Aku ganti darahnya yang kotor menjadi bersih, fisiknya yang lemah menjadi kuat, mukanya yang pucat menjadi ceria. Dia akan sehat seperti sedia kala. Namun jika takdir untuknya adalah meninggal dunia, maka persaksikan bahwa seluruh dosa-dosanya habis.”
Mari kita lewatkan ujian dengan baik, sehingga apapun yang terjadi kita senantiasa bersabar jika diberikan ujian kesusahan dan penderitaan dan bersyukur jika diberikan kesenangan, pangkat dan harta. Mari kita mewujudkan kemaslahatan dengan ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)