وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”( QS Al Anbiya : 83)
TANGERANG – Sejak November 2020 silam, Ratih Haryati, wanita asal Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang itu setiap dua kali sepekan harus bolak-balik ke Rumah Sakit. Sakit punggung akibat bakteri TB Tulang yang menyerang punggungnya membuatnya tersiksa. Wanita berusia 35 tahun itu harus berjuang melawan penyakit yang mengharuskan dirinya berjalan dengan alat penyangga (walker).
Ratih merupakan anggota Koperasi BMI. Mengetahui layanan ambulan gratis dan mengingat Ratih harus ditandu untuk berobat, Akmal Munawar suami Ratih akhirnya mengontak Manajer Zakat, Infaq, Sadaqah dan Wakaf (ZISWAF) Kopsyah BMI Casmita. Sejak November 2020 hingga April 2021, ambulan BMI mengantarkan Ratih sepekan dua kali ke RSUD Kabupaten Tangerang.
Kepada Klik BMI, Ratih mengaku semangatnya untuk sembuh terasa berkat support dari Koperasi BMI. Hingga pada Mei 2021, kondisi wanita yang berprofesi sebagai guru di sekolah negeri di Kota Tangerang itu berangsur pulih. Ia kembali bisa beraktivitas seperti sedia kala meski terbatas di rumah saja.
Baca juga bagian pertama artikel : https://klikbmi.com/mengenal-lebih-dekat-pencipta-sejarah-model-bmi-syariah-kamaruddin-batubara-bagian-pertama-dari-tiga-artikel/
“Alhamdulillah, sekali lagi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada BMI atas layanan ambulan gratisnya. Berkat bantuan BMI, harapan saya untuk sembuh tetap berkobar. Tanpa ambulan, mungkin saya bingung mau dibawa seperti apa dengan kondisi seperti ini,” terang wanita Kelahiran Ciamis, Jawa Barat, tersebut.
Kamis (3/6) pagi, Manajer ZISWAF Kopsyah BMI Casmita, Manajer Kopsyah BMI Cabang Sukadiri Andi dan Asisten Manajer Sukadiri Bidang Keuangan Akhmad Saefulloh menyempatkan silaturahmi ke rumah mereka. Kedatangan BMI disambut hangat Suami Ratih, Akmal Munawar.
Meski belum pulih, Ratih mengaku aktivitas kesehariannya terbilang normal. Nafsu makannya juga sudah stabil. Ia juga tetap semangat merawat empat orang anak dan kegiatan sekolah.
Melihat kondisinya, Ratih mengaku dokter yang memeriksanya sempat kaget, meski dirundung penyakit TB, berat badannya tetap stabil dan segar bugar. Dan lebih herannya dokter tak menemukan benjolan dipunggungnya, sebuah tanda yang kerap dimiliki pasien TB tulang.
Anggota sangat terbantu lewat Ambulan BMI, Selengkapnya baca di: Selalu Gunakan Ambulance Kopsyah BMI, Pasien Tidak Mampu Sangat Terbantu Dan Sangat Bersyukur
“Alhamdulillah, kalau nafsu makan sama seperti dulu. Masih suka jengkol, saya mah nggak ada pantangan kalau makanan,” ujarnya.
Sementara, Akmal Munawar mengatakan layanan Ambulan BMI sigap menjemput istrinya. Ambulan BMi langsung ke rumahnya meski jalan untuk ke sana hanya seukuran satu mobil. Akmal mengaku sang istri tetap optimistis untuk sembuh. Berdoa dan berikhtiar untuk sembuh menjadi motivasi bagi mereka
“Semoga sakit dan lelahnya dalam berikhtiar berobat menjadikan dosa-dosa berguguran. Sejatinya Allah sayang, agar ketika kembali kelak, rontok semua dosa-dosa kita. Kami mendoakan juga agar BMI dilapangkan jalannya untuk tetap berbagi kepada saudara-saudara kita yang tengah dilanda kesusahan,” terang Akmal.
“Bersyukur dengan layanan ambulance gratis BMI, kami merasakan kemudahan. Biaya transportasipun, tidak lagi menjadi kendala,” jelasnya.
Manajer ZISWAF Kopsyah BMI Casmita mengatakan Kehadiran ambulan gratis memberikan asa baru bagi mereka, untuk tetap berjuang melawan penyakit. Biaya pengobatan sudah terpangkas dengan tidak lagi mengeluarkan dana transportasi ke rumah sakit.
Sementara, Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara meminta doa dari para anggota untuk kesembuhan Ibu Ratih Hariyati. “Semoga Allah SWT mengangkat penyakit yang diderita Ibu Ratih. Kami bersyukur ambulan BMI memberikan sumbangan semangat untuk kesembuhan Bu Ratih,” ujarnya.
Dikatakannya, ambulan gratis yang berasal dari Ziswaf BMI akan memberikan pelayanan pengantaran pasien dari rumah sakit ke rumah atau sebaliknya. Diketahui, BMI telah memiliki 7 mobil ambulan gratis yang siap melayani anggota dan warga yang membutuhkan di wilayah layanan BMI.
”Bensin dan sopir, BMI yang tanggung. Kita bergotong royong membantu saudara kita yang terkena musibah dan mengalami kesulitan. Insha Allah, ZISWAF yang disalurkan lewat Kopsyah BMI akan menyentuh langsung kepentingan dan kebutuhan anggota dan masyarakat yang membutuhkan,” terangnya.
Simak video bagaimana pelayanan ambulan gratis Kopsyah BMI di sini : Ambulan Koperasi BMI “Selalu Siap Setiap Saat” || KOPERASI UNTUK PEMBERDAYAAN
Kamaruddin mengatakan, ambulan gratis BMI selalu berusaha dan membantu meringankan beban anggota dan masyarakat yang mengalami kesulitan dan musibah. Lulusan Terbaik Fakultas Pasca Sarjana Ekonomi Islam Universitas Ibnu Khaldun Bogor itu mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat baik anggota maupun non anggota , dan juga para dermawan agar meningkatkan praktek ber ziswaf untuk memberi kemanfaatan lebih untuk dapat membantu sesama.
”Anggota koperasi atau masyarakat umum yang ingin berzakat, infaq, sedekah dan wakaf melalui Kopsyah BMI bisa melalui rekening Kopsyah BMI No Rek 7200320171 BNI Syariah a.n. Benteng Mikro Indonesia dan bisa menghubungi Hotline ZIZWAF ke 08118802013,” tandasnya.
(gar/KLIKBMI)