قَالَ « اللَّهُمَّ أَحْيِنِى مِسْكِينًا وَأَمِتْنِى مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِى فِى زُمْرَةِ الْمَسَاكِينِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ». فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « إِنَّهُمْ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ قَبْلَ أَغْنِيَائِهِمْ بِأَرْبَعِينَ خَرِيفًا يَا عَائِشَةُ لاَ تَرُدِّى الْمِسْكِينَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ يَا عَائِشَةُ أَحِبِّى الْمَسَاكِينَ وَقَرِّبِيهِمْ فَإِنَّ اللَّهَ يُقَرِّبُكِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ »
“Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin dan kumpulkanlah aku bersama dengan orang-orang miskin pada hari kiamat”. ‘Aisyah berkata, “Mengapa –wahai Rasulullah- engkau meminta demikian?” “Orang-orang miskin itu masuk ke dalam surga 40 tahun sebelum orang-orang kaya. Wahai ‘Aisyah, janganlah engkau menolak orang miskin walau dengan sebelah kurma. Wahai ‘Aisyah, cintailah orang miskin dan dekatlah dengan mereka karena Allah akan dekat dengan-Mu pada hari kiamat”, jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Tirmidzi)
SERANG– Santinah tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur saat Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara bersama pejabat lain menggunting pita peresmian sekaligus penyerahan hibah rumah siap huni (HRSH) BMI non anggota kepada janda berusia 86 tahun tersebut, Rabu (24/3) kemarin. Kunci simbolis HRSH berwarna emas dipegang Entim dengan erat sembari menyeka air matanya yang terus menetes.
Hari itu menjadi momen yang tak akan terlupakan bagi Entim (nama panggilan Santinah) sekeluarga. BMI membangun dari nol rumah Entim di Kampung Cipanganten RT 03/01, Desa Panyirapan Kecamatan Baros Kabupaten Serang menjadi lebih layak. Peresmian ini menggenapkan program pembangunan HRSH menjadi 290 atau ke-52 di Kabupaten Serang, sejak program ini bergulir di tahun 2015.
BMI Serahkan Dua Unit HRSH Sekaligus di Kabupaten Bogor, Selengkapnya Baca di : Bogor Pancakarsa, Koperasi BMI Luar Biasa!
Tangis Entim mulai berhenti saat istri Presdir BMI Intan Fitriani memeluknya dengan erat. Sebuah bingkisan berisi penuh sembako diserahkan beliau usai penyerahan kunci. ”Hatur nuhun BMI, semoga jalannya diberkahi Allah SWT,” katanya.
Rumah Entim yang dahulu berbilik bambu dan memprihatinkan kini berubah menjadi rumah permanen. Oleh BMI, lantai tanah rumahnya diganti menjadi keramik. Mulai dari teras depan hingga kamar mandi, termasuk dapur.
Entim kini tak perlu takut terciprat air hujan lagi karena atap bocor di sana-sini. Oleh BMI, genteng yang sudah tak layak pakai kini diganti dengan asbes lengkap dengan plafon-nya. Tidur Entim pun semakin nyenyak karena dinding hebel mencegah angin malam dari Lereng Gunung Karang masuk ke rumahnya sekarang. Total pembangunan yakni Rp 50 juta yang semuanya berasal dari ZISWAF Kopsyah BMI.
BMI Terus Eksis Mengajak Anggota Beramal Jariyah, Selengkapnya baca di: Kamaruddin Batubara : “Jangan Menunggu Pensiun Untuk Beramal Jariyah”
Dalam sambutannya, Kamaruddin Batubara menegaskan bahwa HRSH merupakan perwujudan Kopsyah BMI menjalankan Model BMI Syariah dan ajaran Proklamator Indonesia Bung Hatta yakni koperasi sebagai soko guru ekonomi Indonesia dengan semangat gotong royong dan saling tolong menolong. Bukan semangat mencari keuntungan semata atau kapitalis.
”Jadi bukan kapitalis, Jika dulu kita diajarkan bahwa ekonomi adalah meraup keuntungan sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya, sementara di koperasi syariah itu (dinilai) zholim. Biasanya ini terjadi di daerah wisata. Jualan ikan bakar harga Rp5 ribu dijual Rp20 ribu, padahal jaraknya dekat. Gara-gara ini orang kapok makan ikan dari Banten, karena bukan enak tapi dipalak. Itu artinya kita nggak percaya rezeki yang berkah. Ini masalah keimanan,” papar Peraih Anugerah Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI, Juli 2018 silam itu.
Dijelaskannya, banyak yang tidak percaya bahwa HRSH yang dibangun BMI gratis. Padahal HRSH adalah praktek Model BMI Syariah. Model BMI Syariah memiliki lima instrument pemberdayaan, melalui sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi, yang direalisasikan melalui semangat untuk menabung, dan menyalurkan zakat, infaq, sedekah dan wakaf (ZISWAF) sesuai syariah Islam.
”Untuk apa? untuk mencapai tujuan dalam lima pilar pemberdayaan, yaitu meningkatkan taraf kesejahteraan ekonomi anggota, karena ekonomi lemah membuat dekat dengan kekufuran. Lalu pilar lainnya adalah meningkatkan taraf pendidikan anggota dan keluarganya, menjaga kualitas kesehatan anggota dan keluarganya, menumbuhkan kepedulian dan jiwa sosial anggotanya dan meningkatkan praktek spiritual anggotanya. Salah satunya HRSH non anggota yang pembangunannya berasal dari ZISWAF Kopsyah BMI,” terang Kamaruddin Batubara.
Selain HRSH, BMI juga ada Gerakan Seribu Sajadah dan Al Quran ( Geser Dahan), Sanitasi Dhuafa, Sanitasi Mesjid Musholla dan Pesantren (SANIMESRA), Santunan Pendidikan, Santunan Yatim dan Dhuafa, Pengadaan ambulance dan operasionalnya. Program- program sosial yang selama ini terus digalakkan oleh Kopsyah BMI. Sesuai dengan perintah dalam Surah Al Maidah ayat 2, Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
Program demi Program Ekonomi Umat oleh Koperasi BMI di Tahun 2021, Selengkapnya baca di : BMI Terus Menabur Harapan Di Tahun 2021
”BMI sudah membangun 290 rumah dan bulan lalu ada 93 dhuafa yang kita kirimkan paket sembako dan terus bertambah setiap bulan, lantas apakah BMI rugi? Tidak. Anggotanya semakin taat, rajin membantu dan rajin bersedekah lewat ZISWAF. Ini yang menjadi tujuan kami yakni membangun pilar sosial anggota BMI. Salah satunya di sini, ada anggota BMI yang perhatian dan mengajukan HRSH untuk tetangganya yang kesusahan,” jelasnya sembari memberi jempolnya kepada Ibu Hesti, Ketua RP Merak 1 yang mengajukan HRSH Ibu Entim kepada BMI.
Kamaruddin pun bertanya kembali kepada Ibu Entim mengenai adakah oknun yang meminta bayaran atau surat-surat tanah. Entim yang ditemani cucunya serentak menggelengkan kepala. ”Kalau ada yang minta-minta (biaya pembangunan) itu pasti bukan dari BMI. Karena HRSH ini dibangun dari semangat koperasi agar dhuafa bisa punya rumah. Mudah-mudahan dengan rumah ini, beliau (Ibu Entim) bahagia, beliau mendoakan kita masuk surga,” ucapnya yang diamini para tamu undangan.
Selain Presdir, peresmian juga dihadiri Wakil Presiden Direktur BMI Radius Usman, Anggota Pengawas Syariah Kopsyah BMI Adam Hasan, Manajer pemberdayaan Kopsyah BMI Suproni, Manajer Area 13 Nashadi dan Manajer Kopsyah BMI Cabang Baros Hadi Sunandi. Selain dari BMI, penyerahan HRSH juga disaksikan langsung Sekdis Koperindag Kabupaten Serang Dedy Arif Rokhidi, Sekcam Baros Deden Nurhikmat, Kasi Kesos Baros Ismar Barbara dan Kades Panyirapan A Rifai.
Sepeninggal suaminya 33 tahun silam, Entim sudah tidak bekerja. Usia membuat postur tubuhnya membungkuk. Kondisi itu membuatnya tak leluasa bergerak seperti dahulu.Sebenarnya, Entim memiliki empat orang anak dari dua kali pernikahannya, kehidupan yang serba sulit membuat ia merelakan dua putranya mengadu nasib di Ibu Kota sebagai pedagang asongan, putri pertama Bu Entim pun sudah menjadi ibu rumah tangga. Sementara si bungsu telah mengurus keluarganya sembari dagang jajanan.
2020, Koperasi BMI Bagikan 43 Rumah Gratis. https://klikbmi.com/tahun-2020-koperasi-bmi-bagikan-43-rumah-gratis/
Kendati demikian, Bu Entim tak mau hidup dalam kesepian. Entim tinggal bersama Suhanda, cucunya yang berumur 36 tahun. Suhanda adalah cucu pertama yang dirawatnya sejak kecil hingga berkeluarga. Namun, Suhanda hanyalah pekerja serabutan, tidak ada pekerjaan tetap ia hanya mengandalkan mata pencarian dari merawat burung peliharaan. Komisi jualan burung menjadi tumpuan hidup mereka. Jika tak ada uang, keluarga tersebut makan dari pertolongan para tetangga. Kemiskinan juga membuat Entim harus rela melihat rumahnya dari ke hari mulai lapuk.
Hingga kemudian kondisi ini didengar oleh Kopsyah BMI melalui Ketua Rembug Pusat (RP) Merak 1 Bu Hesti. Setelah dikroscek, Mancab Kopsyah BMI Hadi Sunandi segera melakukan verifikasi untuk kemudian diajukan ke Pusat dan disetujui. Hingga pada 1 Februari, peletakan batu pertama sekaligus pembangunan dilakukan.
Kepada KlikBMI, cucu Ibu Entim Suhanda mengaku seminggu sebelum pembangunan HRSH selesai, neneknya mengalami sakit muntaber. Dari pengakuannya, Entim sakit tak lama melihat rumahnya berubah menjadi lebih bagus.
”Ya pak, seminggu Ibu (panggilan Suhanda kepada Entim) sakit. Sampai infusnya dibawa ke rumah. Kayaknya kaget pas lihat atap rumah sudah tinggi kayak rumah bagus. Karena baru kali ini rumah kami di bangun bagus sekali sama BMI. Kalau sekarang sehat, malah malu-malu mau masuk rumah (HRSH),” terangnya sembari tersenyum.
ANGKAT JEMPOL UNTUK BMI
Sementara Sekretaris Kecamatan Baros Deden Nurhikmat mengatakan menekankan manfaat dari Kopsyah BMI bagi warga masyarakat khususnya yang menjadi anggota Kopsyah BMI. “Ayo semua yang sudah jadi anggota Kopsyah BMI untuk menyimpan jangan hanya meminjam saja, kami juga atas nama pemerintah kecamatan mengapresiasi keberadaan dan kemanfaatan Kopsyah BMI. Dua jempol untuk BMI,” terang Deden.
Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang Dedy Arif Rohidi menekankan pentingnya anggota Kopsyah BMI disamping meminjam juga harus rajin dalam berzakat, infaq, sedekah dan wakaf. Dia juga memberikan keyakinan bahwa Kopsyah BMI telah dikelola secara profesional dan mobile, jadi jangan ragu lagi dengan Kopsyah BMI. (gar/KLIKBMI)
Mantap sekali…